Gangguan Mental Jadi Masalah Umum di Dunia, Ini Penyebabnya
loading...
A
A
A
“Di negara lain seperti US, per September 2023 pengangguran ada di 3,8 persen. Tahun 2022 di Singapura angka penganggurannya 2, 76 persen. Status sebagai pengangguran ini dapat berdampak kepada psikologis individu,” terangnya.
Lebih lanjut Prof Zubairi mengatakan dari sebuah penelitian menjelaskan bahwa seseorang yang masih menganggur memiliki tingkat tekanan psikologi dan depresi yang lebih tinggi dibanding mereka yang punya pekerjaan. Mereka merasa harga dirinya melemah.
“Oleh karena itu penting sekali untuk memperhatikan orang-orang di sekitar kita. Bukan untuk distigma, tapi dirangkul untuk berobat,” katanya.
Tidak hahya itu, Prof Zubairi juga mengatakan pentingnya fasilitas kesehatan yang memadai. Termasuk yang telah disampaikan oleh Kemenkes bahwa petugas puskesmas akan dibekali dengan kompetensi ilmu psikiatri.
“Angka-angka di atas memang memprihatinkan, tapi tidak perlu panik. Asalkan kita mulai menyadari kesehatan mental dan fasilitas terus ditambah, maka Insya Allah masyarakat akan mendapatkan perawatan kesehatan mental yang memadai,” tutur Prof Zubairi.
Lebih lanjut Prof Zubairi mengatakan dari sebuah penelitian menjelaskan bahwa seseorang yang masih menganggur memiliki tingkat tekanan psikologi dan depresi yang lebih tinggi dibanding mereka yang punya pekerjaan. Mereka merasa harga dirinya melemah.
“Oleh karena itu penting sekali untuk memperhatikan orang-orang di sekitar kita. Bukan untuk distigma, tapi dirangkul untuk berobat,” katanya.
Tidak hahya itu, Prof Zubairi juga mengatakan pentingnya fasilitas kesehatan yang memadai. Termasuk yang telah disampaikan oleh Kemenkes bahwa petugas puskesmas akan dibekali dengan kompetensi ilmu psikiatri.
“Angka-angka di atas memang memprihatinkan, tapi tidak perlu panik. Asalkan kita mulai menyadari kesehatan mental dan fasilitas terus ditambah, maka Insya Allah masyarakat akan mendapatkan perawatan kesehatan mental yang memadai,” tutur Prof Zubairi.
(tdy)