Bahaya Sakit Kepala bagi Penderita Diabetes, Tanda Gula Darah Terlalu Tinggi atau Rendah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sakit kepala merupakan masalah medis yang umum. Tapi, jika Anda menderita diabetes, sakit kepala bisa jadi merupakan tanda gula darah Anda terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Sakit kepala tidak berbahaya, tetapi bisa menandakan bahwa gula darah atau glukosa Anda berada di luar kisaran target.
Jika Anda sering mengalami sakit kepala disertai gejala gula darah tinggi lainnya, seperti rasa haus yang berlebihan dan sering buang air kecil, mungkin diabetes adalah penyebabnya.
Sementara, sakit kepala merupakan salah satu yang paling umum keluhan medis dan penyebabnya bermacam-macam.
Ada dua jenis sakit kepala: primer dan sekunder.
Sakit kepala primer terjadi ketika sel-sel otak, saraf, pembuluh darah, atau otot di sekitar kepala mengirimkan sinyal rasa sakit ke otak. Sakit kepala primer terjadi secara mandiri — bukan karena kondisi medis lain. Serangan migrain dan sakit kepala tegang adalah dua contohnya.
Kondisi kesehatan yang mendasari, seperti diabetes, menyebabkan sakit kepala sekunder. Penyebab lain dari sakit kepala sekunder meliputi: demam atau infeksi, tekanan darah tinggi atau hipertensi, stroke, stres, gangguan mata dan kelainan struktural di otak.
Penyebab sakit kepala sekunder bisa bermacam-macam, begitu pula rasa sakit yang ditimbulkan. Sakit kepala akibat gula darah tinggi yang berhubungan dengan diabetes sering kali berkisar dari sedang hingga parah, dan sering terjadi. Sakit kepala ini dapat menunjukkan bahwa glukosa Anda terlalu tinggi atau rendah.
Mengatur gula darah Anda mungkin merupakan langkah pertama untuk meredakan sakit kepala. Obat pereda nyeri yang dijual bebas (OTC), seperti asetaminofen atau ibuprofen, juga dapat membantu.
Namun, banyak orang tidak merasakan gejala apa pun bahkan pada kadar gula darah yang lebih tinggi, dan gejalanya seringkali muncul secara perlahan. Sakit kepala akibat glukosa darah tinggi biasanya membutuhkan waktu beberapa hari setelah gula darah tinggi berkembang.
Diabetes dan sakit kepala
Diabetes merupakan penyakit metabolisme kronis yang dapat menyebabkan gula darah tinggi. Gula darah tinggi dapat menyebabkan sejumlah gejala dan komplikasi terkait, beberapa di antaranya dapat mengancam nyawa. Sakit kepala mungkin merupakan tanda gula darah tinggi atau rendah.Sakit kepala tidak berbahaya, tetapi bisa menandakan bahwa gula darah atau glukosa Anda berada di luar kisaran target.
Jika Anda sering mengalami sakit kepala disertai gejala gula darah tinggi lainnya, seperti rasa haus yang berlebihan dan sering buang air kecil, mungkin diabetes adalah penyebabnya.
Sementara, sakit kepala merupakan salah satu yang paling umum keluhan medis dan penyebabnya bermacam-macam.
Ada dua jenis sakit kepala: primer dan sekunder.
Sakit kepala primer terjadi ketika sel-sel otak, saraf, pembuluh darah, atau otot di sekitar kepala mengirimkan sinyal rasa sakit ke otak. Sakit kepala primer terjadi secara mandiri — bukan karena kondisi medis lain. Serangan migrain dan sakit kepala tegang adalah dua contohnya.
Kondisi kesehatan yang mendasari, seperti diabetes, menyebabkan sakit kepala sekunder. Penyebab lain dari sakit kepala sekunder meliputi: demam atau infeksi, tekanan darah tinggi atau hipertensi, stroke, stres, gangguan mata dan kelainan struktural di otak.
Penyebab sakit kepala sekunder bisa bermacam-macam, begitu pula rasa sakit yang ditimbulkan. Sakit kepala akibat gula darah tinggi yang berhubungan dengan diabetes sering kali berkisar dari sedang hingga parah, dan sering terjadi. Sakit kepala ini dapat menunjukkan bahwa glukosa Anda terlalu tinggi atau rendah.
Mengatur gula darah Anda mungkin merupakan langkah pertama untuk meredakan sakit kepala. Obat pereda nyeri yang dijual bebas (OTC), seperti asetaminofen atau ibuprofen, juga dapat membantu.
Namun, banyak orang tidak merasakan gejala apa pun bahkan pada kadar gula darah yang lebih tinggi, dan gejalanya seringkali muncul secara perlahan. Sakit kepala akibat glukosa darah tinggi biasanya membutuhkan waktu beberapa hari setelah gula darah tinggi berkembang.