Mom, Ini Cara Mengelola Sampah Rumah Tangga dengan Bijak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengelolaan sampah, sampai kini masih menjadi masalah. Ini tak heran, lantaran setiap hari kita memproduksi sampah, tapi belum piawai mengelolanya. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), satu orang Indonesia rata-rata membuang sampah sebanyak 0,7 kg per hari. Apabila dilihat sekilas, jumlah tersebut mungkin tidak terlalu banyak, namun apabila dilakukan oleh banyak orang dan terlalu sering, tentu jumlah sampah akan menumpuk.
Jika sudah menumpuk, sampah bakal menimbulkan aroma tak sedap hingga penyakit. sampahnya yang mengganggu, efek sampingnya pun juga menimbulkan aroma tak sedap. Oleh karena itu, kita seyogyanya bisa mengelola dengan benar agar tak ada bakteri dan kuman yang menyebabkan penyakit. Caranya sangat mudah, yuk kita simak!
1. Pisahkan Sampah Sesuai Jenisnya
Di awal kita bisa memisahkan memisahkan sampah menjadi dua bagian, yakni organik dan anorganik. Kamu bisa mulai menyediakan dua buah tempat sampah di rumah. Siapkanlah dua tempat sampah yang berbeda di rumah yang dikhususkan untuk setiap jenis-jenis sampah. Untuk sampah organik adalah sampah yang berasal dari alam. Seperti sisa makanan atau daun. Dengan kata lain semua sampah yang dapat terurai dengan mudah adalah sampah organik. Sementara sampah plastik, karet, kaca dan kaleng masuk ke dalam kategori sampah anorganik.
Dengan memisahkan sampah organik dan anorganik, akan memudahkan memudahkan pengelolaan sampah di rumah kamu pada langkah berikutnya. Sampah organik diolah menjadi pupuk kompos yang dapat digunakan untuk berkebun.
2. Melakukan Zero Waste
Konsep zero waste pada dasarnya menggunakan barang-barang yang tidak habis pakai. Salah satunya seperti mengganti plastik dengan tas belanja kain, mengganti styrofoam dengan kotak bekal, dan memakai botol untuk mengurangi pemakaian air minum dalam kemasan. Jadi kita bisa mulai mengurangi pemakaian plastik dengan benda-benda yang dapat digunakan secara berulang. Walaupun cukup merepotkan namun, perubahan yang kamu lakukan dapat memberikan dampak yang berarti bagi bumi dan alam.
3. Membuat Pupuk dari Sampah Organik
Pengelolaan sampah selanjutnya juga dapat dilakukan pada sampah organik. Cara pengelolaan sampah organik yang paling mudah adalah dengan membuatnya menjadi pupuk kompos yang dapat kamu gunakan untuk berkebun. Namun jika kamu tidak suka berkebun atau tidak suka dengan aroma yang ditimbulkan selama pembuatan pupuk kompos, kamu dapat mendonasikan sampah organik ke sahabat yang memiliki hobi berkebun atau penjual tanaman.
4. Membersihkan Tempat Sampah Setiap Hari
Tempat sampah di dalam rumah sangat penting untuk dijaga kebersihannya. Oleh sebab itu, kamu perlu menjaganya dengan selalu membuang sampah setiap hari dan memastikan tempatnya bersih agar tidak menimbulkan aroma tidak sedap di dalam ruangan. Kita bisa mengalasi tempat sampah dengan plastik yang ramah lingkungan sehingga kebersihannya tetap terjaga setiap saat.
5. Reduce, Reuse and Recycle
Budayakan gaya hidup Reduce, Reuse and Recycle atau biasa dikenal dengan 3R. Biasakan untuk mengurangi pemakaian plastik atau bahan-bahan lain yang sulit terurai.
Kemudian jangan lupa memanfaatkan barang bekas agar bisa digunakan kembali. Seperti memanfaatkan botol plastik bekas untuk dijadikan pot tanaman. Itu hanya salah satu contoh saja. Masih banyak lagi barang bekas yang bisa digunakan kembali dengan ide kreatifmu!
Selain itu, kita bisa memasukkannya pada bank sampah yang tersedia. Kini banyak perusahaan yang peduli pada lingkungan dengan memberikan dukungan pengelolaan sampah melalui Bank Sampah yang telah tersedia. Seperti yang dilakukan oleh Tokio Marine Life, berkolaborasi dengan Bank Sampah Anugrah Semesta Alam (ASA) untuk mendukung program daur ulang sampah yang berinsentif.
Jika sudah menumpuk, sampah bakal menimbulkan aroma tak sedap hingga penyakit. sampahnya yang mengganggu, efek sampingnya pun juga menimbulkan aroma tak sedap. Oleh karena itu, kita seyogyanya bisa mengelola dengan benar agar tak ada bakteri dan kuman yang menyebabkan penyakit. Caranya sangat mudah, yuk kita simak!
1. Pisahkan Sampah Sesuai Jenisnya
Di awal kita bisa memisahkan memisahkan sampah menjadi dua bagian, yakni organik dan anorganik. Kamu bisa mulai menyediakan dua buah tempat sampah di rumah. Siapkanlah dua tempat sampah yang berbeda di rumah yang dikhususkan untuk setiap jenis-jenis sampah. Untuk sampah organik adalah sampah yang berasal dari alam. Seperti sisa makanan atau daun. Dengan kata lain semua sampah yang dapat terurai dengan mudah adalah sampah organik. Sementara sampah plastik, karet, kaca dan kaleng masuk ke dalam kategori sampah anorganik.
Dengan memisahkan sampah organik dan anorganik, akan memudahkan memudahkan pengelolaan sampah di rumah kamu pada langkah berikutnya. Sampah organik diolah menjadi pupuk kompos yang dapat digunakan untuk berkebun.
2. Melakukan Zero Waste
Konsep zero waste pada dasarnya menggunakan barang-barang yang tidak habis pakai. Salah satunya seperti mengganti plastik dengan tas belanja kain, mengganti styrofoam dengan kotak bekal, dan memakai botol untuk mengurangi pemakaian air minum dalam kemasan. Jadi kita bisa mulai mengurangi pemakaian plastik dengan benda-benda yang dapat digunakan secara berulang. Walaupun cukup merepotkan namun, perubahan yang kamu lakukan dapat memberikan dampak yang berarti bagi bumi dan alam.
3. Membuat Pupuk dari Sampah Organik
Pengelolaan sampah selanjutnya juga dapat dilakukan pada sampah organik. Cara pengelolaan sampah organik yang paling mudah adalah dengan membuatnya menjadi pupuk kompos yang dapat kamu gunakan untuk berkebun. Namun jika kamu tidak suka berkebun atau tidak suka dengan aroma yang ditimbulkan selama pembuatan pupuk kompos, kamu dapat mendonasikan sampah organik ke sahabat yang memiliki hobi berkebun atau penjual tanaman.
4. Membersihkan Tempat Sampah Setiap Hari
Tempat sampah di dalam rumah sangat penting untuk dijaga kebersihannya. Oleh sebab itu, kamu perlu menjaganya dengan selalu membuang sampah setiap hari dan memastikan tempatnya bersih agar tidak menimbulkan aroma tidak sedap di dalam ruangan. Kita bisa mengalasi tempat sampah dengan plastik yang ramah lingkungan sehingga kebersihannya tetap terjaga setiap saat.
5. Reduce, Reuse and Recycle
Budayakan gaya hidup Reduce, Reuse and Recycle atau biasa dikenal dengan 3R. Biasakan untuk mengurangi pemakaian plastik atau bahan-bahan lain yang sulit terurai.
Kemudian jangan lupa memanfaatkan barang bekas agar bisa digunakan kembali. Seperti memanfaatkan botol plastik bekas untuk dijadikan pot tanaman. Itu hanya salah satu contoh saja. Masih banyak lagi barang bekas yang bisa digunakan kembali dengan ide kreatifmu!
Selain itu, kita bisa memasukkannya pada bank sampah yang tersedia. Kini banyak perusahaan yang peduli pada lingkungan dengan memberikan dukungan pengelolaan sampah melalui Bank Sampah yang telah tersedia. Seperti yang dilakukan oleh Tokio Marine Life, berkolaborasi dengan Bank Sampah Anugrah Semesta Alam (ASA) untuk mendukung program daur ulang sampah yang berinsentif.