4 Fase Perubahan Gerakan Tubuh Saat Bercinta

Sabtu, 11 November 2017 - 00:28 WIB
4 Fase Perubahan Gerakan Tubuh Saat Bercinta
4 Fase Perubahan Gerakan Tubuh Saat Bercinta
A A A
LOS ANGELES - Posisi Bercinta membuat beberapa bagian tubuh terasa berbeda. Secara fisiologis akan ada perubahan yang dialami, seperti apa?

Terapis Seks Masters Johnson menyebut 4 fase perubahan gerakan tubuh saat bercinta ini dengan apa yang dikenal sebagai siklus respons seksual, di mana 4 bagian itu menampilkan sisi gerakan tubuh berbeda. Mengutip Times Of India, berikut 4 fase bercinta dalam perubahan gerakan tubuh:

1. Fase Kenikmatan
Fase ini dimulai sekitar setengah menit atau sampai satu menit setelah stimulasi. Dalam hal ini, perubahan pada pria yakni terjadi pada Mr P, mulai tegak berdiri yang menujukkan ereksi. Sedangkan wanita akan terlihat pada vaginanya yang akan mengeluarkan cairan, serta payudara yang terlihat berbeda. Nantinya perubahan yang terjadi adalah kecepatan pernapasan, tekanan darah, dan denyut jantung yang akan lebih tinggi.

2. Plateau Phase
Fase lanjutan ini membuat klitoris semakin sensitif dan kelenjar bartholin memproduksi lebih banyak pelumas. Anda bisa merasakan ketegangan otot-otot Miss Cheerful, mulai meningkat dan kulit terasa lebih panas.

Dalam hal ini, yang akan terjadi pada Mr P yakni testisnya akan tertarik ke arah skrotum. Sedangkan pada wanita, pembuka ke Miss V menjadi sempit. Bagi wanita yang bukan ibu, bibir vagina mereka bisa berubah merah dan bagi yang berstasus ibu dan memiliki anak, mungkin mengalami perubahan warna bibir vagina mereka hingga ungu.

3. Fase Orgasme
Ini adalah fase terpendek dari empat fase, hanya bertahan beberapa detik untuk kedua pasangan. Orgasme merupakan kumpulan cairan di dalam bohlam uretra-nya. Inilah saat mengalami apa yang disebut 'ejakulasi keniscayaan'. Dalam hal ini, pria akan mengeluarkan spermanya saat ada kontraksi pada Mr P dan wanita akan mengalami perubahan kontraksi ritmis dinding vagina.

4. Fase Resolusi
Fase Resolusi mengikuti klimaks dan bisa berlangsung lebih lama setengah jam, tapi kebanyakan untuk wanita. Nantinya penis tak tegang lagi dan bisa masuk ke masa refrakter, di mana tidak mungkin ber- orgasme lagi. Durasi refraksi berbeda untuk pria dalam kelompok usia yang berbeda dan memiliki gaya hidup yang berbeda.

Sedangkan pada wanita akan terjadi pada Rahim dan klitoris, melanjutkan keadaannya yang biasa. Namun, beberapa wanita mampu merespons rangsangan lebih lanjut.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7512 seconds (0.1#10.140)