8 Kebiasaan yang Membuat Hidup Lebih Lama

Minggu, 26 November 2023 - 12:03 WIB
loading...
A A A
Kurangnya hubungan sosial yang positif dikaitkan dengan peningkatan risiko sebesar 5%.

Namun, seiring dengan ditambahkannya setiap kebiasaan protektif ke dalam gaya hidup masyarakat, para peneliti melihat adanya penurunan angka kematian per 1.000 orang-tahun, dan mereka yang menerapkan kedelapan kebiasaan tersebut melihat penurunan sebesar 13% pada semua penyebab kematian. Dampak ini memang menjadi lebih kecil seiring bertambahnya usia, namun secara statistik masih signifikan.

Para peneliti menyatakan dalam siaran persnya bahwa temuan ini menunjukkan bagaimana berbagai faktor gaya hidup dapat berkontribusi terhadap penyakit yang menyebabkan kematian dini dan kecacatan.

Mereka juga menunjukkan bagaimana membuat pilihan yang lebih baik dapat memperpanjang umur sehat seseorang.

“Tidak ada kata terlambat untuk menerapkan gaya hidup sehat,” kata Nguyen.

Dia mencatat bahwa jenis penelitian ini tidak dapat membuktikan bahwa menerapkan kebiasaan-kebiasaan ini dapat meningkatkan umur. Namun, penelitian tersebut konsisten dengan penelitian serupa lainnya, ujar dia lagi.

Mengapa perubahan ini dapat membantu meningkatkan umur panjang? Tariq Hafiz , MD, FACC, ABIM, Direktur Medis, Ahli Jantung & Pendidik di Pritikin Longevity Center mengatakan sebagai ahli jantung klinis dan preventif, dia yakin penerapan faktor gaya hidup yang komprehensif ini adalah dasar dari pencegahan primer dan sekunder.

Hafiz menjelaskan, penyakit kardiovaskular dan kanker merupakan penyebab utama kematian dan faktor risiko penyakit jantung yang dapat dimodifikasi sudah banyak diketahui, yakni faktor risiko tersebut adalah tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, penggunaan tembakau, tekanan mental, obesitas visceral, pola makan tidak sehat, dan gaya hidup sedentary.

Ia juga mengatakan bahwa penggunaan tembakau merupakan faktor risiko utama yang dimiliki oleh beberapa kategori penyakit kronis, seperti penyakit kardiovaskular; stroke; kanker paru-paru, kandung kemih, dan esofagus; penyakit paru-paru kronis dan diabetes.

“Penyakit kronis berhubungan dengan sebagian besar angka kesakitan dan kematian sehingga bertanggung jawab atas sebagian besar biaya perawatan kesehatan dan beban keuangan,” kata Hafiz.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2092 seconds (0.1#10.140)