Mengapa Makanan Khas Jawa Tengah Identik dengan Manis? Begini Sejarahnya

Jum'at, 01 Desember 2023 - 13:58 WIB
loading...
Mengapa Makanan Khas...
Makanan khas Jawa Tengah identik dengan manis. Salah satu contohnya selat solo. Foto/iStock
A A A
JAKARTA - Makanan khas Jawa Tengah identik dengan manis. Pasalnya, orang Jawa memang menyukai makanan bercita rasa manis. Mengapa bisa demikian?

Kuliner khas Jawa, khususnya Jawa Tengah, memang dominan memiliki cita rasa manis. Sampai ada anggapan, rasa sambal di wilayah itu pun manis. Olahan seperti selat solo dan gudeg, menjadi contoh masakan yang mengusung rasa khas gula tersebut.

Perkara orang Jawa suka rasa manis, hal itu tak lepas dari kondisi yang terjadi di masa lampau, tepatnya pada zaman pemerintahan kolonial Belanda. Sejumlah literatur mengungkap bahwa pada tahun 1830-an, di Pulau Jawa pernah diterapkan sistem tanam paksa oleh pemerintah Hindia Belanda.



Merunut sejarah ke belakang, pada 1825-1830 diketahui telah terjadi perang besar yang dikenal nama Perang Diponegoro. Perang ini rupanya menelan banyak kerugian dari pihak Belanda. Alhasil, ketika perang usai, pemerintah Hindia Belanda terlilit krisis keuangan.

Akhirnya pada 1831, Gubernur Jenderal Hindia Belanda Van der Bosch mulai menerapkan sistem tanam paksa di Pulau Jawa. Wilayah Jawa Barat diwajibkan untuk menanam kopi. Sementara Jawa Tengah harus menanam pohon tebu. Cerita ini salah satunya terungkap di dalam buku berjudul Semerbak Bunga di Bandung Raya karya Haryoto Kunto, di mana disebutkan bahwa akibat sistem tanam paksa ini, di Pulau Jawa pernah terjadi surplus gula.



Pada saat itu, 70 persen wilayah pertanian di Jawa Tengah dan Yogyakarta diubah menjadi ladang tebu. Kondisi ini berlangsung selama kurang lebih sembilan tahun.

Di sisi lain, krisis pangan mulai terjadi di wilayah Jawa Tengah pada kurun waktu 1830-1870 akibat minimnya bahan baku makanan lain yang bisa diolah. Berhubung komoditas yang tersedia di sana kebanyakan adalah tebu, akhirnya masyarakat harus terus mengonsumsi pangan berbahan tebu atau gula demi bisa bertahan hidup. Gula ini diolah menjadi makanan, sehingga lama kelamaan masyarakat Jawa Tengah menjadi terbiasa dengan rasa manis dan banyak memasukannya ke dalam masakan.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
10 Kota dengan Jumlah...
10 Kota dengan Jumlah Janda Tertinggi di Jawa Tengah, Cilacap Tembus 5.922
10 Tempat Wisata Terpopuler...
10 Tempat Wisata Terpopuler di Jawa Tengah, Perpaduan Budaya dan Alam yang Memukau
Kebab Turki Baba Rafi...
Kebab Turki Baba Rafi Siap Perluas Jangkauan Pasar Global
Hidangan Tradisional...
Hidangan Tradisional Betawi di Warung Mak Dower yang Wajib Dicoba!
Mengapa Thanksgiving...
Mengapa Thanksgiving Identik dengan Makan Kalkun?
10 Makanan Khas Bandung...
10 Makanan Khas Bandung yang Harus Dicoba, Murah Dijamin Bikin Ketagihan
7 Kuliner Khas Manado...
7 Kuliner Khas Manado untuk Pecinta Pedas, Kelezatannya Bikin Nagih
Nasi Gandul Khas Pati,...
Nasi Gandul Khas Pati, Jawa Tengah Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Takbenda
5 Makanan Khas Nusantara...
5 Makanan Khas Nusantara yang Kerap Hadir di Momen 17 Agustusan
Rekomendasi
Februari 2025, Bank...
Februari 2025, Bank Mandiri Salurkan KUR Rp9,01 Triliun ke 77.500 UMKM
Penyaluran Bansos Pos...
Penyaluran Bansos Pos Indonesia di Mataram Capai 99%
Pabrikan China Siap...
Pabrikan China Siap Bantu Indonesia Bikin Mobil Nasional
Berita Terkini
Kemenekraf Puji Kolaborasi...
Kemenekraf Puji Kolaborasi dengan MNC Group, UMKM Kini Tampil di Layar Kaca Nasional
2 jam yang lalu
Kebahagiaan Ramadan,...
Kebahagiaan Ramadan, The Park Sawangan Ajak Anak Yatim Bertemu Karakter Animasi Entong
3 jam yang lalu
Ismi Melinda Cerita...
Ismi Melinda Cerita Hobi Lari yang Bikin Tak Cepat Lelah saat Syuting Adegan Aksi
4 jam yang lalu
Kolaborasi Kemenekraf...
Kolaborasi Kemenekraf dan MNC Group Perkuat Ekosistem Industri Kreatif Indonesia
4 jam yang lalu
Ajil Ditto Berbaur dengan...
Ajil Ditto Berbaur dengan Ribuan Pelari di Vision+ Sahurun 2025, Semangat Meski Jarang Olahraga
5 jam yang lalu
Sahurun 2025 Jilid II...
Sahurun 2025 Jilid II - Charity Fun Race 5K Komitmen Vision+ pada Gaya Hidup Sehat dan Berbagi
6 jam yang lalu
Infografis
Begini Penjelasan, Mengapa...
Begini Penjelasan, Mengapa Adab Lebih Penting daripada Ilmu
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved