Studi: Remaja yang Punya Banyak Saudara Memiliki Kesehatan Mental Lebih Buruk

Rabu, 17 Januari 2024 - 22:30 WIB
loading...
Studi: Remaja yang Punya Banyak Saudara Memiliki Kesehatan Mental Lebih Buruk
Studi terbaru menemukan bahwa remaja yang punya banyak saudara memiliki kesehatan mental lebih buruk. Penelitian ini dilakukan terhadap anak di AS dan China. Foto/The Guardian
A A A
JAKARTA - Studi terbaru menemukan bahwa remaja yang punya banyak saudara memiliki kesehatan mental lebih buruk. Penelitian ini dilakukan terhadap anak-anak sekolah menengah di AS dan China.

Di mana remaja yang berasal dari keluarga besar memiliki kesehatan mental yang sedikit lebih buruk dibandingkan anak-anak dari keluarga kecil. Dampak terbesar terlihat pada keluarga dengan banyak anak yang lahir dengan jarak kurang dari satu tahun.

Dilansir dari The Guardian, Rabu (17/1/2024) Doug Downey, seorang profesor sosiologi di Ohio State University, mengatakan penelitian sebelumnya di bidang ini telah mengungkapkan gambaran beragam mengenai hal positif dan negatif untuk anak-anak yang memiliki saudara kandung lebih banyak.

Para peneliti menanyakan kepada 9.100 siswa kelas delapan di AS dan 9.400 di China, dengan usia rata-rata 14 tahun. Berbagai pertanyaan tentang kesehatan mental diberikan, meskipun pertanyaan spesifiknya berbeda-beda di setiap negara. Di China, remaja yang tidak memiliki saudara kandung memiliki kondisi kesehatan mental yang paling baik. Di AS, anak-anak yang tidak memiliki atau hanya memiliki satu saudara kandung ditemukan memiliki kesehatan mental serupa.



Secara keseluruhan, kesehatan mental menjadi lebih buruk ketika remaja memiliki lebih banyak saudara kandung. Di mana dampak yang lebih besar terlihat pada remaja yang memiliki saudara yang lebih tua, dan ketika jarak usia kakak serta adiknya berdekatan.

“Jika Anda menganggap sumber daya orang tua seperti sebuah kue, satu anak berarti mereka mendapatkan seluruh kuenya,” kata Downey.

“Tetapi jika Anda menambahkan lebih banyak saudara kandung, setiap anak mendapat lebih sedikit sumber daya dan perhatian dari orang tuanya, dan hal itu mungkin berdampak pada kesehatan mental mereka," sambungnya.

Para peneliti yakin bahwa remaja akan mengalami nasib yang lebih buruk ketika saudara mereka memiliki usia yang sama. Namun ada penjelasan potensial lainnya. Misalnya, remaja dengan kesehatan mental terbaik berasal dari keluarga dengan keunggulan sosial ekonomi tertinggi.



Di AS, keluarga-keluarga tersebut seringkali hanya memiliki satu atau dua anak. Di China, kasusnya adalah keluarga dengan satu anak. Sejalan dengan kebijakan satu anak di China, sekitar sepertiga anak-anak di negara itu adalah anak tunggal, dibandingkan dengan 12,6 persen anak-anak di AS.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan Downey menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki lebih banyak saudara kandung akan lebih mudah bergaul dengan anak lain di taman kanak-kanak, dan kecil kemungkinannya untuk bercerai di kemudian hari. Ini karena mereka sudah memiliki pengalaman dalam menjalin hubungan dekat.

Sementara itu, sebuah penelitian pada 2016 terhadap lebih dari 100.000 anak-anak Norwegia menemukan kesehatan mental yang lebih baik di semua usia pada keluarga besar.
(dra)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1935 seconds (0.1#10.140)