Studi: Soda Meningkatkan Risiko Diabetes 26 Persen

Sabtu, 20 Januari 2024 - 10:33 WIB
loading...
Studi: Soda Meningkatkan...
Soda manis sangat populer di Amerika Serikat. Namun, minum soda berlebih dikaitkan dengan diabetes. Foto/ bbc
A A A
JAKARTA - Soda manis sangat populer di Amerika Serikat. Namun, penelitian menunjukkan bahwa minum terlalu banyak soda dikaitkan dengan diabetes .

Di AS, sekira 9,4 persen penduduknya menderita diabetes . Penyakit ini merupakan penyebab kematian nomor tujuh di sana.



Meski diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah, seseorang dapat mengambil langkah untuk mengurangi diabetes tipe 2 yang lebih umum dengan mengurangi asupan gula.

Dilansir medical news today, soda dapat menurunkan kemampuan penderita diabetes untuk mengontrol glukosa darah.

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada 2010 menyebut, orang yang mengonsumsi satu atau lebih minuman manis setiap hari berrisiko terkena diabetes 26 persen lebih tinggi.

Studi 2016 menemukan bahwa minuman yang dimaniskan dengan gula berkontribusi pada perkembangan resistensi insulin dan pradiabetes, tahap sebelum diabetes total.

Terlalu banyak minum minuman manis berarti tubuh menyimpan kelebihan energi dalam bentuk lemak, sehingga terlalu banyak minum soda dapat berperan dalam perkembangan kelebihan berat badan dan obesitas.

Penelitian menunjukkan bahwa kelebihan berat badan atau obesitas merupakan faktor risiko diabetes tipe 2 dan kondisi lainnya.

Sebuah tinjauan terhadap penelitian yang relevan, yang dikumpulkan pada 2015, mengkonfirmasi hubungan antara diabetes dan minuman yang dimaniskan dengan gula, meski mekanisme biologis masih belum jelas.

Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh The American Journal of Clinical Nutrition pada 2010 menyelidiki hubungan antara pola makan dan kesehatan 91.249 perawat wanita selama 8 tahun. Mereka menemukan hubungan antara pola makan dengan indeks glikemik (GI) tinggi, atau makanan dan minuman yang cepat dicerna sehingga menyebabkan lonjakan gula darah, dan diabetes tipe 2.

Risiko diabetes tetap tinggi bahkan setelah memperhitungkan risiko lain yang diketahui dan faktor makanan yang terlibat dalam diabetes. Faktanya, risiko diabetes yang terkait dengan asupan energi yang tinggi lebih besar dibandingkan dengan konsumsi lemak tidak sehat.

Para penulis menjelaskan proses berikut yang menyebabkan asupan gula tinggi dapat menyebabkan diabetes:

Konsentrasi glukosa darah yang lebih tinggi dari tingginya karbohidrat yang cepat dicerna berarti lebih banyak permintaan insulin.



Permintaan insulin yang lebih tinggi dalam jangka panjang akan melemahkan pankreas. Hal ini dapat mengakibatkan intoleransi glukosa dari sel. Oleh karena itu, diet tinggi GI dapat secara langsung meningkatkan resistensi insulin.

Karena soda memiliki GI yang sangat tinggi, soda mungkin berkontribusi terhadap proses ini.

Kajian tersebut juga mendukung anggapan bahwa asupan gula yang tinggi menambah obesitas dengan meningkatkan total energi yang dikonsumsi.

Dengan kata lain, karena minuman manis menambah asupan kalori harian secara keseluruhan, peningkatan kalori tersebut kemungkinan besar akan menyebabkan peningkatan berat badan.

Efek yang berpotensi membahayakan dari minuman dengan pemanis buatan terhadap kontrol glikemik bagi penderita diabetes adalah bahwa pemanis buatan tersebut kira-kira 200 kali lebih manis daripada gula. Rasa manis ekstra inilah yang menipu otak untuk menurunkan kadar glukosa darah sehingga menimbulkan risiko hipoglikemia.
(tdy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2635 seconds (0.1#10.140)