3 Waktu Terbaik Makan Daging pada Wanita, Cegah Anemia

Minggu, 28 Januari 2024 - 11:05 WIB
loading...
3 Waktu Terbaik Makan Daging pada Wanita, Cegah Anemia
Mengonsumsi daging terutama pada wanita ternyata memiliki waktu anjuran yang penting untuk diperhatikan. Foto/iStock
A A A
JAKARTA - Mengonsumsi daging terutama pada wanita ternyata memiliki waktu anjuran yang penting untuk diperhatikan. Sebab, pada kebanyakan wanita di Indonesia saat ini, angka kejadian anemia masih terbilang tinggi, baik pada remaja maupun ibu hamil.

Menurut Ahli Gizi Putri MJ, S.Gz, seseorang dianjurkan makan daging pada H-3 sebelum haid, H+3 hari pertama haid, dan H+3 selesai haid. Karena pada masa haid tubuh akan kehilangan darah dan lebih rentan terkena anemia. Untuk itu, kebutuhan zat besi dan protein sangat diperlukan oleh tubuh saat dalam kondisi tersebut.

“Jadi butuh banyak asupan protein dan juga zat besi untuk bahan baku tubuh kita membuat sel darah merah baru,” kata Putri, dikutip dari akun TikToknya @putriemje, Minggu (28/1/2024).



Lebih lanjut Putri mengatakan, sumber terbaik zat besi yang bisa didapatkan yaitu pada daging merah, hati ayam, dan hati sapi. Sedangkan zat gizi pembentuk sel darah merah terdapat pada protein, zat besi, asam folat, vitamin B12, dan vitamin C yang baik untuk membantu penyerapan zat besi itu sendiri.

Maka itu, Putri menyarankan masyarakat tidak pernah lupa mengonsumsi suplemen tambah darah setidaknya satu kali dalam seminggu. Karena anemia yang terjadi tidak hanya dapat membuat seseorang merasa lemah, letih, lesu, tetapi juga mengganggu produktivitas dan kesehatan seperti menurunkan sistem imun, konsentrasi, kebugaran, produktivitas, serta transportasi zat gizi yang juga tidak optimal.

“Transportasi zat gizi ke organ tubuh jadi nggak optimal yang bisa bikin rambut kamu rontok, mudah patah, dan lebih parah lagi bagi ibu hamil yang mengalami anemia lebih rentan mengalami komplikasi kelahiran dan hasil kelahiran yang buruk,” terang Putri.

Contohnya pada ibu hamil, bayi yang dilahirkannya prematur atau bayi dengan berat badan lahir rendah yang berisiko stunting, serta meningkatkan risiko komplikasi kehamilan dan lain-lain. Jadi tidak heran anjuran minum suplemen tambah darah sampai masuk ke program intervensi gizi spesifik untuk program pencegahan stunting.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1737 seconds (0.1#10.140)