Gawat! Hampir 50 Persen Bumil di Indonesia Idap Anemia

Selasa, 27 Februari 2024 - 22:08 WIB
loading...
Gawat! Hampir 50 Persen...
Anemia di Indonesia semakin mengkhawatirkan, terlebih bagi ibu hamil. Foto/ irishmirror
A A A
JAKARTA – Penyakit anemia di Indonesia semakin mengkhawatirkan, terlebih bagi ibu hamil . Angkanya nyaris 50 persen.

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Kedokteran Fetomaternal, dr Novan Satya Pamungkas, Sp.O.G, Subsp. KFM mengatakan ibu hamil di Indonesia mengalami anemia sekira 50 persen.



Tentu saja hal itu bukan masalah yang biasa, mengingat angka yang didapat cukup tinggi, di mana menjadikan anemia tidak hanya dirasakan oleh Ibu hamil , juga janin yang ada dalam kandungan.

“Jumlahnya hampir 50 persen ibu hamil di Indonesia yang menderita anemia. Ini bukan masalah biasa, ini serius karena bisa berdampak terhadap janin dan juga ibu,” kata dr Novan saat ditemui belum lama ini, di kawasan Kebayoran Baru, Selasa (27/2/2024).

Anemia yang terjadi pada ibu hamil terbagi menjadi tiga, yaitu anemia ringan, sedang dan berat. Hal itu dapat diketahui dengan ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kadar Hb pada fasilitas pelayanan kesehatan.

Setidaknya untuk dapat dikategorikan normal, ibu hamil harus mendapatkan Hb 11. Namun, apabila di bawah itu, maka dikategorikan tidak normal.

Anemia ringan jika Hb di angka 10,9 g/dL, anemia sedang jika antara 7-9,9 g/dL, dan anemia berat jika kurang dari 7 g/dL.

“Kalau masuk kategori berat itu ada di bawah 7 gram per desiliter, dan kategori ini sudah benar-benar mengkhawatirkan,” ucap dr Novan.



Oleh karena itu, dr Novan menyarankan agar ibu hamil lebih aware terhadap kondisi tubuhnya. Sebab dengan anemia yang terjadi dapat meningkatkan berbagai permasalahan yang terjadi, bahkan bisa sampai berpengaruh terhadap masa nifasnya.

“Selain itu anemia juga meningkatkan risiko infeksi. Ini bisa terjadi karena rahim lambat mengecil, kontraksi terganggu sehingga darah nifas terkumpul di rahim. Ingat darah nifas itu tempat yang bagus untuk bakteri, makanya infeksi sangat mungkin terjadi,” tuturnya.
(tdy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2037 seconds (0.1#10.140)