DKT Dorong Inovasi Program Kesehatan Seksual Reproduksi dan KB di Masa Pandemi

Jum'at, 14 Agustus 2020 - 02:12 WIB
loading...
DKT Dorong Inovasi Program Kesehatan Seksual Reproduksi dan KB di Masa Pandemi
BKKBN mengungkapkan bahwa pandemi diperkirakan akan meningkatkan kehamilan tidak direncanakan di Indonesia. / Foto: ilustrasi/SINDOphoto/Ali Masduki
A A A
JAKARTA - Salah satu dampak pandemi Covid-19 di Indonesia adalah meningkatnya angka kehamilan tidak direncanakan yang berpotensi terhadap penyebaran HIV-AIDS, terutama di kalangan ibu rumah tangga dan anak-anak . BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) mengungkapkan bahwa pandemi diperkirakan akan meningkatkan kehamilan tidak direncanakan di Indonesia sebanyak 420 ribu kehamilan.

(Baca juga: Susah Turunkan Berat Badan? Anda Bisa Jalani 2 Pola Diet Ini )

Apalagi data perkembangan terkini situasi HIV-AIDS oleh Kementerian Kesehatan RI menyebutkan persentase kasus penularan HIV pada Januari-Maret 2020 sebanyak 21,8% adalah ibu hamil. Sedangkan, ibu rumah tangga menjadi profesi tertinggi ketiga penderita AIDS di Indonesia setelah karyawan dan pengusaha. Lebih lanjut, 70,4% risiko penularan HIV di Indonesia terjadi melalui perilaku seksual berisiko.

"Terlepas dari tantangan keterbatasan media edukasi sejak Maret 2020 hingga saat ini, kami gencar mempromosikan penggunaan alat kontrasepsi bagi pasutri di Tanah Air dengan berbagai jenis kegiatan yang disesuaikan dengan karakteristik masing-masing masyarakat untuk memastikan bahwa edukasi kesehatan seksual dan reproduksi masyarakat Indonesia tetap terpenuhi," kata President Director DKT Indonesia, Juan Enrique Garcia melalui keterangan resminya, Rabu (12/8).

"DKT Indonesia mendorong berbagai media digital untuk menyampaikan informasi tentang urgensi mengikuti program Keluarga Berencana dan pencegahan HIV serta infeksi menular seksual (IMS) selama Covid-19 melalui webinar, WhatsApp group, media sosial hingga layanan telemedicine gratis," sambungnya.

Sebagai organisasi Keluarga Berencana di Indonesia yang menyumbang 25,2% dari MCPR, DKT Indonesia menyadari bahwa pandemi ini menjadi tantangan dalam peningkatan penggunaan kontrasepsi di Indonesia. Untuk itu, DKT Indonesia mengambil langkah strategis, antara lain dengan:

(Baca juga: Tetap Aman Berkunjung ke Rumah Sakit di Masa New Normal )

1. Ketersediaan akses kontrasepsi melalui e-Commerce

DKT Indonesia memastikan ketersediaan alat kontrasepsi mudah dijangkau dan tersedia di berbagai saluran melalui bidan, apoteker, dokter, serta semua gerai tradisional dan modern. Bahkan, DKT Indonesia menyediakan berbagai kampanye promosi di e-commerce dan meningkatkan ketersediaan produk secara online untuk memudahkan masyarakat Indonesia dalam mengakses kondom dan kontrasepsi oral tanpa harus langsung ke toko atau apotek konvensional.

2. Rangkaian webinar untuk tenaga kesehatan

Pandemi juga mempengaruhi layanan kespro pada petugas kesehatan. Banyak dokter dan bidan menutup layanan mereka karena kendala peralatan dan atau standar layanan kesehatan reproduksi yang belum memadai selama pandemi. Selain itu, timbul kekhawatiran masyarakat untuk mengakses layanan KB di klinik bidan atau dokter secara langsung. Alhasil, DKT Indonesia mengadakan webinar dengan target tenaga kesehatan setiap dua minggu sekali yaitu dokter, bidan, serta fasilitator Keluarga Berencana lainnya untuk menginspirasi tenaga kesehatan tentang standar layanan kesehatan seksual dan reproduksi selama pandemi. Hingga saat ini, DKT telah menjangkau lebih dari 30 ribu tenaga kesehatan di Indonesia.

3. Menjangkau populasi kunci dengan WhatsApp group

Selain tenaga kesehatan, DKT juga mengkomunikasikan masalah pencegahan HIV dan IMS selama pandemi kepada populasi kunci seperti populasi pria berisiko tinggi dan komunitas transgender melalui WhatsApp group setiap dua kali per minggu. Metode komunikasi yang digunakan sesuai dengan karakteristik target kelompok sasaran yang cenderung lebih mengutamakan privasi. Sehingga DKT ingin agar para peserta lebih aktif dalam berdiskusi tentang masalah kesehatan seksual reproduksi dengan percaya diri menggunakan medium yang tepat. Saat ini, DKT telah menjangkau lebih dari 1.000 populasi kunci selama bulan Juni-Juli 2020.

4. Konsultasi kespro gratis via Halo DKT

Salah satu cara mudah yang dapat dilakukan sebelum memutuskan untuk menggunakan kontrasepsi modern saat Covid-19 adalah dengan melakukan konsultasi online. DKT Indonesia membuka layanan konsultasi online secara gratis dengan bidan dan dokter, melalui layanan bebas pulsa atau Whatsapp dari Senin hingga Jumat pukul 08.00-17.00 WIB. Semua yang disampaikan akan dijamin kerahasiaannya, selain itu Anda juga dapat menanyakan nomor kontak Bidan Andalan terdekat di wilayah tempat tinggal Anda.

Melalui layanan konsultasi @HaloDKT, DKT Indonesia menerima lebih dari 1.000 pertanyaan konsultasi terkait kontrasepsi setiap bulan, angka ini naik 40% dibandingkan sebelum pandemi yang rata-rata 600 konsultasi, dengan pertanyaan yang sering diajukan adalah tentang kontrasepsi yang efektif dan sesuai selama pandemi yang tepat serta rekomendasi untuk Bidan Andalan terdekat yang masih membuka klinik pada saat pandemi.

(Baca juga: Tantangan Memberikan ASI, Tekanan Mental Lebih Banyak Ketimbang Fisik )

5. Donasi alat kontrasepsi

Sepanjang Juni dan Juli 2020, DKT Indonesia telah menyalurkan bantuan alat kontrasepsi dan produk kesehatan reproduksi lainnya kepada 18 Rumah Sakit di Jabodetabek, serta beberapa wilayah di Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Hingga saat ini, DKT Indonesia telah memberikan 3.500 IUD Andalan Postpartum, 23.000 IUD Andalan Copper T, serta 3.600 pack kondom Andalan yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Donasi ini akan berlanjut pada Agustus 2020 dengan sasaran ibu menyusui di populasi pedesaan.

"Pelayanan dan edukasi kesehatan seksual dan reproduksi selama pandemi harus terus didorong untuk mengantisipasi peningkatan kehamilan tak direncanakan dan pencegahan Infeksi Menular Seksual di Indonesia. DKT Indonesia berkomitmen untuk menyediakan berbagai macam kampanye komunikasi yang disesuaikan dengan khalayak sasaran, agar pesan lebih efektif diterima oleh masyarakat," tandasnya.
(nug)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1695 seconds (0.1#10.140)