Mengenal Tradisi Dugderan, Dirayakan Masyarakat Semarang Jelang Ramadan

Jum'at, 01 Maret 2024 - 21:33 WIB
loading...
Mengenal Tradisi Dugderan, Dirayakan Masyarakat Semarang Jelang Ramadan
Menjelang Ramadan, banyak tradisi unik dari berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya Dugderan yang dilakukan masyarakat Semarang. Foto/ YouTube.
A A A
JAKARTA - Bulan Suci Ramadan merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh seluruh umat Muslim di dunia, termasuk Indonesia.

Sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, kemeriahan menyambut Ramadan di Tanah Air sangat terasa.



Menjelang Ramadan, banyak tradisi unik dari berbagai daerah di Indonesia. Tradisi unik ini sesuai dengan adat istiadat turun temurun dari masing-masing daerah yang tetap dilestarikan hingga saat ini.

Salah satu tradisi jelang Ramadan masyarakat Semarang yang sudah turun temurun adalah Dugderan.

Diketahui, dugderan merupakan perpaduan tiga etnis yang mendominasi masyarakat Semarang, yakni Jawa, China dan Arab. Nama dugderan diambil dari suara bedug yang ditabuh, yakni 'dug' dan 'der'.

Tradisi ini adalah menabuh bedug sebagai pertanda dimulainya bulan Ramadan. Tradisi ini diramaikan dengan ikon berupa warak ngendhog, yakni atraksi replikasi hewan berkaki empat, namun berkepala mirip naga.



Tradisi ini biasanya dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat yang tinggal di Kota Semarang dan dilakukan untuk merayakan keanekaragaman etnis, budaya, kuliner, dan seni yang ada di Semarang.

Biasanya karnaval ini berawal dari halaman Kantor Balai Kota sampai Masjid Agung Semarang tersebut nantinya akan dilanjutkan dengan pembacaan suhuf halaqah dan penabuhan bedug.
(tdy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1279 seconds (0.1#10.140)