Jus Bayam Bisa Sebabkan Batu Ginjal, Mitos atau Fakta?

Jum'at, 08 Maret 2024 - 08:03 WIB
loading...
Jus Bayam Bisa Sebabkan Batu Ginjal, Mitos atau Fakta?
Banyak yang percaya jus bayam bisa menyebabkan batu ginjal karena mengandung senyawa yang membahayakan. Bayam merupakan sayuran berdaun hijau kaya nutrisi. Foto/Istock Photo
A A A
JAKARTA - Banyak yang percaya jus bayam bisa menyebabkan batu ginjal karena mengandung senyawa yang membahayakan kesehatan jika dikonsumsi berlebihan. Bayam merupakan sayuran berdaun hijau kaya nutrisi, dikenal karena profil nutrisinya yang tinggi.

Dikemas dengan vitamin, mineral, dan antioksidan penting, bayam telah menjadi makanan populer dalam diet. Namun, terdapat kekhawatiran mengenai potensi hubungan antara konsumsi bayam dalam bentuk jus dan smoothie dengan perkembangan batu ginjal .

Dilansir dari Health Shots, Jumat (8/3/2024) Dr Dimple Jangda memperingatkan agar tidak mengonsumsi smoothie bayam dan jus bayam secara berlebihan. Ini karena dapat menyebabkan batu ginjal.

“Bayam mengandung banyak zat besi, tetapi juga mengandung senyawa yang disebut oksalat, yang sangat sulit diserap dan diasimilasi oleh tubuh. Oleh karena itu, ini menjadi penyebab utama terbentuknya batu ginjal dan bahkan batu kandung empedu saat ini,” kata Dr Jangda.



“Satu gelas jus bayam atau smoothie bayam setara dengan delapan hingga 10 kali lipat senyawa oksalat yang dapat ditangani oleh tubuh Anda. Senyawa ini mengikat kalsium yang ada di tubuh Anda, mengakibatkan pembentukan batu kalsifikasi di ginjal dan kantung empedu," sambungnya.

Konsumsi bayam umumnya dianggap sebagai pilihan yang sehat karena banyaknya manfaat nutrisi. Namun karena kandungan oksalatnya, konsumsi berlebihan atau kondisi tertentu dapat menimbulkan potensi efek samping.

Efek Samping Makan Bayam



Berikut empat efek samping yang terkait dengan makan bayam.

1. Masalah Gastrointestinal


Bayam kaya akan serat, yang bermanfaat untuk pencernaan dalam jumlah sedang.

"Asupan serat berlebihan dalam bentuk bayam dapat menyebabkan gangguan pencernaan, kembung, gas, perut kembung, sembelit, diare, dan sindrom iritasi usus besar, terutama pada individu dengan sistem pencernaan sensitif," jelasnya.

2. Gangguan Penyerapan Mineral


Bayam mengandung senyawa seperti fitat yang dapat menghambat penyerapan mineral penting seperti zat besi, kalsium, dan seng. Hal ini menjadi perhatian bagi mereka yang berisiko kekurangan mineral atau individu dengan penyerapan nutrisi yang buruk.



3. Gangguan Fungsi Tiroid


Bayam mengandung goitrogen, zat alami yang dapat mengganggu fungsi normal kelenjar tiroid. Dalam jumlah besar, goitrogen dapat menghambat penyerapan yodium, sehingga berpotensi mempengaruhi produksi hormon tiroid.

4. Reaksi Alergi


Beberapa orang mungkin alergi terhadap bayam, mengalami gejala seperti gatal-gatal, atau kesulitan bernapas. Penting untuk memantau reaksi alergi apa pun setelah mengonsumsi bayam.

Di sisi lain, bayam adalah sayuran bergizi tinggi bila dikonsumsi dalam jumlah sedang sebagai bagian dari diet seimbang. Namun disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan untuk mendapatkan asupan bayam yang tepat .

“Sangat disarankan untuk tidak mengonsumsi jus atau smoothie bayam, meskipun ada yang menyarankannya. Sebagai gantinya, pilihlah bayam yang direbus. Penelitian menunjukkan bahwa metode memasak ini dapat menurunkan kadar oksalat secara signifikan sekitar 30 hingga 87 persen," ujarnya.

"Setelah direbus, Anda bisa menggunakan bayam untuk menyiapkan lauk sayuran yang lezat dalam bentuk kari atau pasta atau memasukkannya ke dalam sup bergizi," pungkasnya.

(dra)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2122 seconds (0.1#10.140)