Tips Anti-Aging dari Dokter Reza Gladys dan Attaubah Mufid

Kamis, 02 Mei 2024 - 01:30 WIB
loading...
Tips Anti-Aging dari...
Garis-garis halus, kulit mulai keriput, terasa kendor dan kehilangan elastisitas kulit biasanya menjadi tanda-tanda kulit menua. Hal ini menjadi mimpi buruk. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Garis-garis halus, kulit mulai keriput, terasa kendor dan kehilangan elastisitas kulit biasanya menjadi tanda-tanda kulit menua. Hal ini tampak menjadi mimpi buruk bagi kaum hawa karena tetap ingin memiliki kulit yang awet muda.

Oleh sebab itu, melakukan perawatan anti-aging menjadi salah satu cara yang tepat untuk mencegah penuaan. Begitu banyak variasi perawatan untuk terlepas dari permasalahan penuaan kulit, bisa dengan melakukan perawatan pada klinik kecantikan, menggunakan produk skincare, atau melakukan perubahan gaya hidup.

Maka dari itu, pakar kecantikan sekaligus founder Glafidsya Aesthetic Clinic dan Dermagloss, dr. Reza Gladys, Dipl. AAAM memberikan tips dan trik bagaimana melakukan perawatan anti aging yang benar dan tepat sesuai usia.

Ditemui saat melakukan skin check kepada pasien di event Bandung X Beauty 2024, pada tanggal 3-5 Mei 2024 di Trans Convention Centre Bandung, dr. Reza menyampaikan bahwa dia sendiri sudah menciptakan produk anti aging yang sudah BPOM. Tak sendiri, dia tampak kompak hadir bersama sang suami, dr. Attaubah Mufid, menyapa penggemar dan pasien yang menyambanginya.

“Rangkaian Glafidsya Lab Booster Anti-Aging Series (ada kandungan retinol), rangkaian Glafidsya Gold Series, Glafidsya Cystaemin Booster, Glafidsya Serum Copper Tripeptide, ini semua produk anti aging kita yang best seller. Lalu kapan menggunakannya?" kata dr. Reza Gladys.



"Misalnya, kalau Glafidsya Lab Booster Anti-Aging Series dapat dilakukan di pagi dan malam hari, yaitu dengan cara penggunaannya pagi hari pakai Facial Wash, Essence, Serum, Sunscreen dan Toner dan malam hari pakai facial wash, essence dan cream malam," sambungnya.

Dokter Reza menjelaskan bahwa tak hanya wanita saja yang harus melakukan perawatan anti aging, namun pria juga. Hal ini dikarenakan untuk mengurangi kerutan yang mengakibatkan menjadi penuaan dini. Lalu bagaimana cara memilih produk anti aging yang tepat dan cocok di kulit?

“Pilih rangkaian yang berisikan pelembap, serum dan sunscreen, sehingga dapat menghidrasi wajah dengan baik dan juga dapat mengurangi kerutan. Lalu harus diperhatikan juga isi kandungan dalam produk-produk tersebut apakah aman dan cocok untuk kulit,” jelas dr. Reza.

Tak sampai disitu, perawatan anti aging juga dapat dibantu dengan tindakan perawatan di klinik kecantikan. Tentunya, tindakan ini harus dilakukan oleh seorang dokter.

“Dapat melakukan perawatan di klinik Glafidsya dengan menggunakan jenis treatment antara lain : Platinum Glass Skin, Double Glowing, Glowing Booster Cell, Gold Treatment, Derma Roller PRP, dll. Semua ditangani oleh dokter yang profesional dan berkualitas,” ungkap dr. Attaubah Mufid, suami dr. Reza Gladys, Dipl. AAAM.



Rata-rata produk anti aging menggunakan retinol. Hal ini dikarenakan retinol dianggap sebagai penyelamat kulit menua oleh sebagian orang. Apakah benar demikian?

“Untuk hasil yang lebih maksimal memang diharuskan dengan yang mengandung retinol, karena kandungan yang mengandung Vitamin A yang dapat membantu meningkatkan produksi elastin, kolagen, dan juga antioksidan untuk regenerasi serta memperbaiki kerusakkan kulit dari lapisan dalam, mencegah tanda-tanda penuaan, mencegah kerutan dan garis-garis halus pada kulit,” ucap dr. Attaubah Mufid.

Berbeda dengan ibu hamil yang tetap ingin melakukan perawatan anti aging, mereka tidak diizinkan menggunakan produk mengandung retinol. Adakah penggantinya?

“Dapat menggunakan produk Glafidsya Gold Series yang di mana hero ingredients nya adalah Caviar extract, bermanfaat mengaktifkan sel untuk meningkatkan produksi kolagen yang berperan besar dalam menjaga kejernihan dan kemudaan kulit dan menghilangkan garis halus pada kulit, dan juga dapat dilakukan treatment ke Glafidsya Aesthetic Clinic. Jangan lupa untuk menghindari produk yang mengandung bahan aktif yang tidak disarankan oleh BPOM,” ujar dr. Attaubah Mufid.
(dra)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1847 seconds (0.1#10.140)