Pura Mangkunegaran, Destinasi Wisata Bersejarah di Solo yang Ramai Dikunjungi Milenial

Sabtu, 04 Mei 2024 - 14:00 WIB
loading...
Pura Mangkunegaran,...
Pura Mangkunegaran menjadi salah satu destinasi wisata bersejarah di Solo yang ramai dikunjungi kaum milenial belakangan ini. Tempat ini dibangun pada 1757. Foto/Devi Patricia
A A A
SOLO - Pura Mangkunegaran menjadi salah satu destinasi wisata bersejarah di Solo yang ramai dikunjungi kaum milenial belakangan ini. Tempat ini dibangun pada 1757 oleh Pangeran Sambernyawa yang juga menjadi Pangeran Mangkunegoro I.

Desain arsitektur yang kental dengan nuansa Jawa Kuno dan dilengkapi dengan hiasan bangunan yang antik membuat Pura Mangkunegaran semakin diminati oleh wisatawan dalam negeri maupun mancanegara. Termasuk kaum milenial.

Saat pertama memasuki gerbang Pura Mangkunegaran, wisatawan akan disuguhkan dengan taman di pelataran pura. Terdapat kolam dengan air mancur yang dihiasi dengan bunga teratai.

Di belakang kolam tersebut, wisatawan bisa langsung melihat kemegahan Pendopo Ageng Pura Mangkunegaran yang begitu megah. Pendopo ini sering digunakan untuk acara-acara penting keluarga Mangkunegaran.

Pura Mangkunegaran, Destinasi Wisata Bersejarah di Solo yang Ramai Dikunjungi Milenial

Foto/Devi Patricia



Pura Mangkunegaran, Destinasi Wisata Bersejarah di Solo yang Ramai Dikunjungi Milenial

Foto/Devi Patricia

Pendopo ini dihiasi oleh patung singa yang begitu gagah dan tiang-tiang berwarna tosca yang terang. Pemandu wisata Pura Mangkunegaran, Puspa mengatakan bahwa patung singa itu berbahan perunggu asli dan menjadi hasil pemberian dari Berlin, Jerman.

Pemberian tersebut bukan cuma-cuma, melainkan melalui proses pertukaran dengan 2 lembar kain Batik parang. Batik parang menjadi salah satu motif batik khas Solo yang umumnya hanya boleh digunakan oleh raja, keluarga kerajaan, hingga pangeran adipati saja.

Selain itu, terdapat fakta menarik mengenai lantai yang ada di Pendopo Ageng. Lantai tersebut berbahan marmer asli yang diambil dari pegunungan Carrara di Italia. Awalnya berwarna putih bersih, namun pada 1966 terjadi luapan air Bengawan Solo yang meninggalkan corak coklat alami di lantai tersebut.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1531 seconds (0.1#10.140)