Bateeq Pamerkan 20 Koleksi Tema Arung di Fashion Nation XIII

Minggu, 17 Maret 2019 - 15:45 WIB
Bateeq Pamerkan 20 Koleksi Tema Arung di Fashion Nation XIII
Bateeq Pamerkan 20 Koleksi Tema Arung di Fashion Nation XIII
A A A
JAKARTA - Pakaian batik tidak melulu terkesan tua, kolot, dan berat. Bateeq berusaha mempertemukan motif-motif wastra tradisional khas Indonesia dengan sejarah, dalam potongan-potongan outfit yang modern dan dinamis.

Hal inilah yang coba ditampilkan oleh desainer muda, Michelle Tjokrosaputro pemilik brand busana lokal ternama, Bateeq dalam gelaran Fashion Nation XIII di Senayan City, Jakarta Pusat, Sabtu (16/3/2019).

Michelle mengusung tema “Arung” dalam 20 koleksi Fall/Winter 2019/2020. Ke-20 koleksi bertemakan Arung yang punya makna “untuk menyeberang” ini terinspirasi dari sejarah perdagangan komersial Indonesia yang pada akhirnya memberikan pengaruh pada jalur perdagangan di Asia Tenggara.

Mengangkat tema Arung, Michelle menggunakan motif “Sindhu” dan “Swarnadipha”. Sindhu dengan makna lahir dari sungai, sedangkan Swarnadipha yang berarti pulau emas. “Desain Sindhu terinspirasi dari batu-batuan dan pepohonan yang disusun secara abstrak, sedangkan motif Swarnadipha menggambarkan pencarian tentang sesuatu yang sangat berharga di sebuah tempat yang baru,” kata Michelle.

Menurut Michelle, tidak hanya Sindhu dan Swarnadipha, dalam koleksi ini juga mengaplikasikan tiga motif Batik sekaligus. Mulai dari Kawung, Parang, dan Banji yang masing-masing memiliki pola desain tersendiri. Kawung dengan pola geometris, lalu Parang yang melambangkan kesinambungan, dan Banji yang disebutkan sebagai lambang murah rezeki.

“Sementara itu, untuk permainan palet warna. Warna-warna yang dipakai di koleksi outfit kali ini adalah tipikal warna-warna aman. Sebut saja contohnya maritime blue, port royale maroon, forest night green, dan warna merah coral dengan sentuhan benang metalik emas untuk di material bahan kain jacquard, serta Tenun Lurik, bemberg, tencel, hingga tweed,” kata Michelle.

Sedangkan dari sisi styling, terlihat tampilan hasil padu-padan dari beberapa lapis kain sebagai representasi gendongan barang (wadah yang barang dagangan era perdagangan komersial Indonesia tempo dulu). Setelannya dibuat simpel, midi dress, sleeveless top with outer, blazer, dress asimetris, hingga mix and match crop top dan rok selutut.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5236 seconds (0.1#10.140)