Terlihat Awet Muda, Ini Rahasia Kecantikan Elma Theana
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebagai figur publik, pemain film dan sinetron Elma Theana menyadari pentingnya menjaga kesehatan dan merawat kecantikannya.
Di sela kesibukan syuting, Elma Theana diketahui rutin merawat dirinya. Elma Theana bahkan termasuk rajin berkonsultasi dengan dokter kecantikan, ada atau tidak ada keluhan.
"Sebagai pasien, kita harus bisa obrolkan langsung dengan dokter estetika terkait kondisi kita," kata Elma Theana berbincang di Wyl's Kitchen, Veranda Hotel, Jalan Pakubuwono, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, belum lama ini
Saat itu Elma Theana hadir saat Zuellig Pharma (ZP) Therapeutics Indonesia, perusahaan mitra komersialisasi industri kesehatan di Asia Pasifik, menggelar jumpa pers berjudul 'Embracing Diverse Beauty with the Versatility of HA Fillers'. Elma Theana merasakan langsung pentingnya sesi konsultasi dua arah, baik itu untuk tanya prosedur perawatan, risiko, sampai efek samping pasca-treatment.
"Dokter estetika saya juga sangat terbuka, saya nyaman dan merasa aman mengikuti setiap prosesnya," ucap Elma Theana. "Selama perawatan filler, semua tahapan berjalan dengan lancar," lanjutnya.
Menyoroti keragaman fitur yang dimiliki pria dan wanita Indonesia, jumpa pers itu bertujuan mendobrak standar kecantikan eksklusif yang telah lama diadopsi khalayak umum. Masyarakat juga didorong untuk merayakan keunikan dari fitur wajah yang mereka miliki.
Dengan lebih 270 juta penduduk dari kelompok etnis dan suku berbeda, keberagaman budaya Indonesia menciptakan pandangan bervariasi terkait fitur-fitur yang harus dimiliki seseorang agar dapat dikategorikan sebagai 'cantik' atau 'tampan'.
Oleh karenanya, kunci utama dalam menerima perbedaan konsep kecantikan dan daya tarik ini adalah memupukkan rasa percaya diri dengan merayakan keunikan yang ada pada setiap individu.
Sebagai salah satu upaya untuk mengapresiasi diri dan menghargai keunikan masing-masing orang, perawatan estetika dapat menjadi solusi untuk menonjolkan fitur khas, tanpa merubah anatomi wajah secara drastis. dr Lanny Juniarti, menyatakan, kepercayaan diri dapat ditumbuhkan dengan berbagai macam cara.
Salah satunya dapat diwujudkan dengan melakukan perawatan wajah tanpa perlu membuat perubahan yang terlihat mencolok. "Dermal filler berbahan daar Hyaluronic Acid menjadi pilihan para pasien, karena dapat menargetkan area wajah sesuai dengan kebutuhan yang variatif," katanya.
Fleksibilitas serta keamanan yang ditawarkan oleh injeksi filler tersebut, lanjut dia, menjadikannya sebagai perawatan paling adaptif yang dapat menonjolkan fitur khas masing-masing pasien, serta mengikuti tren kecantikan terkini.
Dalam kesempatan sama, Fashion Designer Catherine Njoo membagikan pengalamannya menjalankan perawatan filler. "Saya memilih untuk merayakan diri dengan perawatan, terutama yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pribadi," kata Catherine Njoo.
Setelah konsultasi langsung dengan dokter estetika, Catherine Njoo, menjadi paham bahwa perawatan yang tepat untuk memenuhi kebutuhannya adalah dengan dermal filler. "Wajah yang mulai berubah seiring berjalannya waktu, kini bisa dimanjakan kembali, dan rasa percaya diri ikut meningkat," ucap Catherine Njoo.
Senada l, dr Kardiana Dewi menyampaikan pandangannya terkait perawatan dermal filler, dimana filler berbasis Hyaluronic Acid telah diformulasikan secara khusus dan melalui berbagai uji klinis tingkat tinggi.
"Filler Hyaluronic Acid aman digunakan, sehingga mampu menjawab keresahan pasien, seperti mengembalikan volume wajah, menghaluskan garis kerutan, menghidrasi kulit hingga membuat wajah terlihat lebih proporsional," kata Kardiana Dewi.
Meski demikian, setiap tubuh memiliki reaksi yang berbeda terhadap filler. Sehingga, perlu adanya panduan tata laksana yang cepat dan efektif untuk mengatasi efek samping yang berpotensi muncul pasca prosedur.
Oleh sebab itu, dr. Kardiana, serta dokter-dokter lainnya yang tergabung dalam tim ZP Therapeutics, meluncurkan modul pembelajaran agar keamanan dan kenyamanan pasien tetap terjaga pasca prosedur perawatan filler Hyaluronic Acid. Modul ini menjadi referensi pembelajaran aspek keamanan prosedur estetika pertama di Indonesia.
Selain menjadikan modul sebagai panduan, konsultasi dan komunikasi terbuka antara pasien dan dokter juga penting untuk dilakukan selama proses perawatan. Hal ini bertujuan untuk memahami kebutuhan dan kondisi pasien, serta mencegah terjadinya efek samping negatif pasca prosedur.
dr Kristian Sanjaya menegaskan, sebelum melakukan prosedur injeksi filler, pihaknya selalu menganjurkan pasien melakukan konsultasi yang lengkap, dari sebelum hingga sesudah perawatan. Tahapan ini diperlukan agar dapat mengantisipasi potensi timbulnya efek samping.
Di lain sisi, pasien juga diharapkan untuk transparan dan komunikatif terkait dengan kondisi tubuh yang dialami. "Dokter yang melakukan prosedur perlu mengetahui jika ada riwayat alergi tertentu hingga riwayat perawatan yang pernah dilakukan untuk mencegah adanya efek samping yang tidak diinginkan pasca prosedur," kata Kristian Sanjaya.
Chief Operating Officer ZP Therapeutics Ay Lie Widjaja menambahkan, sebagai pionir dermal filler Hyaluronic Acid (HA), ZP Therapeutics selalu memberikan yang terbaik untuk keamanan dan kenyamanan pasien.
Harapannya, dengan mengenalkan kembali filler Hyaluronic Acid (HA) sekaligus meluncurkan modul pembelajaran sebagai referensi dokter-dokter estetika di Indonesia dapat memberikan pengetahuan baru terhadap dermal filler. "Kami berharap pasien dan calon pasien tidak lagi ragu untuk meningkatkan rasa percaya dirinya melalui prosedur ini," kata Ay Lie Widjaja.
Di sela kesibukan syuting, Elma Theana diketahui rutin merawat dirinya. Elma Theana bahkan termasuk rajin berkonsultasi dengan dokter kecantikan, ada atau tidak ada keluhan.
"Sebagai pasien, kita harus bisa obrolkan langsung dengan dokter estetika terkait kondisi kita," kata Elma Theana berbincang di Wyl's Kitchen, Veranda Hotel, Jalan Pakubuwono, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, belum lama ini
Saat itu Elma Theana hadir saat Zuellig Pharma (ZP) Therapeutics Indonesia, perusahaan mitra komersialisasi industri kesehatan di Asia Pasifik, menggelar jumpa pers berjudul 'Embracing Diverse Beauty with the Versatility of HA Fillers'. Elma Theana merasakan langsung pentingnya sesi konsultasi dua arah, baik itu untuk tanya prosedur perawatan, risiko, sampai efek samping pasca-treatment.
"Dokter estetika saya juga sangat terbuka, saya nyaman dan merasa aman mengikuti setiap prosesnya," ucap Elma Theana. "Selama perawatan filler, semua tahapan berjalan dengan lancar," lanjutnya.
Menyoroti keragaman fitur yang dimiliki pria dan wanita Indonesia, jumpa pers itu bertujuan mendobrak standar kecantikan eksklusif yang telah lama diadopsi khalayak umum. Masyarakat juga didorong untuk merayakan keunikan dari fitur wajah yang mereka miliki.
Dengan lebih 270 juta penduduk dari kelompok etnis dan suku berbeda, keberagaman budaya Indonesia menciptakan pandangan bervariasi terkait fitur-fitur yang harus dimiliki seseorang agar dapat dikategorikan sebagai 'cantik' atau 'tampan'.
Oleh karenanya, kunci utama dalam menerima perbedaan konsep kecantikan dan daya tarik ini adalah memupukkan rasa percaya diri dengan merayakan keunikan yang ada pada setiap individu.
Sebagai salah satu upaya untuk mengapresiasi diri dan menghargai keunikan masing-masing orang, perawatan estetika dapat menjadi solusi untuk menonjolkan fitur khas, tanpa merubah anatomi wajah secara drastis. dr Lanny Juniarti, menyatakan, kepercayaan diri dapat ditumbuhkan dengan berbagai macam cara.
Salah satunya dapat diwujudkan dengan melakukan perawatan wajah tanpa perlu membuat perubahan yang terlihat mencolok. "Dermal filler berbahan daar Hyaluronic Acid menjadi pilihan para pasien, karena dapat menargetkan area wajah sesuai dengan kebutuhan yang variatif," katanya.
Fleksibilitas serta keamanan yang ditawarkan oleh injeksi filler tersebut, lanjut dia, menjadikannya sebagai perawatan paling adaptif yang dapat menonjolkan fitur khas masing-masing pasien, serta mengikuti tren kecantikan terkini.
Dalam kesempatan sama, Fashion Designer Catherine Njoo membagikan pengalamannya menjalankan perawatan filler. "Saya memilih untuk merayakan diri dengan perawatan, terutama yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pribadi," kata Catherine Njoo.
Setelah konsultasi langsung dengan dokter estetika, Catherine Njoo, menjadi paham bahwa perawatan yang tepat untuk memenuhi kebutuhannya adalah dengan dermal filler. "Wajah yang mulai berubah seiring berjalannya waktu, kini bisa dimanjakan kembali, dan rasa percaya diri ikut meningkat," ucap Catherine Njoo.
Senada l, dr Kardiana Dewi menyampaikan pandangannya terkait perawatan dermal filler, dimana filler berbasis Hyaluronic Acid telah diformulasikan secara khusus dan melalui berbagai uji klinis tingkat tinggi.
"Filler Hyaluronic Acid aman digunakan, sehingga mampu menjawab keresahan pasien, seperti mengembalikan volume wajah, menghaluskan garis kerutan, menghidrasi kulit hingga membuat wajah terlihat lebih proporsional," kata Kardiana Dewi.
Meski demikian, setiap tubuh memiliki reaksi yang berbeda terhadap filler. Sehingga, perlu adanya panduan tata laksana yang cepat dan efektif untuk mengatasi efek samping yang berpotensi muncul pasca prosedur.
Oleh sebab itu, dr. Kardiana, serta dokter-dokter lainnya yang tergabung dalam tim ZP Therapeutics, meluncurkan modul pembelajaran agar keamanan dan kenyamanan pasien tetap terjaga pasca prosedur perawatan filler Hyaluronic Acid. Modul ini menjadi referensi pembelajaran aspek keamanan prosedur estetika pertama di Indonesia.
Selain menjadikan modul sebagai panduan, konsultasi dan komunikasi terbuka antara pasien dan dokter juga penting untuk dilakukan selama proses perawatan. Hal ini bertujuan untuk memahami kebutuhan dan kondisi pasien, serta mencegah terjadinya efek samping negatif pasca prosedur.
dr Kristian Sanjaya menegaskan, sebelum melakukan prosedur injeksi filler, pihaknya selalu menganjurkan pasien melakukan konsultasi yang lengkap, dari sebelum hingga sesudah perawatan. Tahapan ini diperlukan agar dapat mengantisipasi potensi timbulnya efek samping.
Di lain sisi, pasien juga diharapkan untuk transparan dan komunikatif terkait dengan kondisi tubuh yang dialami. "Dokter yang melakukan prosedur perlu mengetahui jika ada riwayat alergi tertentu hingga riwayat perawatan yang pernah dilakukan untuk mencegah adanya efek samping yang tidak diinginkan pasca prosedur," kata Kristian Sanjaya.
Chief Operating Officer ZP Therapeutics Ay Lie Widjaja menambahkan, sebagai pionir dermal filler Hyaluronic Acid (HA), ZP Therapeutics selalu memberikan yang terbaik untuk keamanan dan kenyamanan pasien.
Harapannya, dengan mengenalkan kembali filler Hyaluronic Acid (HA) sekaligus meluncurkan modul pembelajaran sebagai referensi dokter-dokter estetika di Indonesia dapat memberikan pengetahuan baru terhadap dermal filler. "Kami berharap pasien dan calon pasien tidak lagi ragu untuk meningkatkan rasa percaya dirinya melalui prosedur ini," kata Ay Lie Widjaja.
(atk)