Makan Daging Kambing Menyebabkan Darah Tinggi, Mitos Atau Fakta?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebagian orang percaya bahwa makan daging kambing menyebabkan darah tinggi. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengevaluasi hubungan antara konsumsi daging merah dan tekanan darah tinggi.
Hasilnya menunjukkan bahwa konsumsi daging merah secara berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi . Namun, tidak ada bukti yang kuat yang secara khusus mengaitkan daging kambing dengan darah tinggi jika dikonsumsi dalam jumlah moderat dan sebagai bagian dari diet seimbang.
Di sisi lain, daging kambing kaya akan protein, zat besi, dan vitamin B12 yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Meski demikian, daging kambing juga mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
Dilansir dari Medical News Today, Senin (17/6/2024), peningkatan kolesterol berpotensi menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan mengurangi aliran darah ke otak. Sehingga dapat memicu sakit kepala dan meningkatkan tekanan darah.
Bagi orang dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti hipertensi, penyakit jantung, atau kolesterol tinggi, konsumsi daging kambing berlebihan dapat meningkatkan risiko peningkatan tekanan darah. Peningkatan tekanan darah setelah makan daging kambing tidak hanya disebabkan oleh lemak jenuh dan kolesterol.
Faktor lain seperti cara pengolahan, jumlah konsumsi, kondisi kesehatan, dan kebiasaan makan juga dapat berperan. Mengonsumsi daging kambing dalam jumlah besar dan dalam waktu yang singkat bisa meningkatkan asupan kalori, lemak, dan natrium secara signifikan, yang berpotensi menyebabkan lonjakan tekanan darah.
Selain itu, cara memasak daging kambing seringkali melibatkan penggunaan banyak garam dan bumbu tinggi natrium. Konsumsi garam berlebihan adalah faktor utama yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Selain itu, metode pengolahan seperti penggorengan juga dapat menambah kadar lemak dalam hidangan tersebut.
Ini artinya, makan daging kambing dalam jumlah moderat tidak secara langsung menyebabkan darah tinggi. Namun, perhatian harus diberikan pada metode pengolahan dan asupan garam yang berlebihan.
Sebagai bagian dari diet seimbang dan gaya hidup sehat, daging kambing dapat dinikmati tanpa risiko signifikan terhadap kesehatan, termasuk tekanan darah tinggi. Tetaplah mengonsumsi berbagai makanan dalam proporsi yang tepat dan menjaga gaya hidup aktif untuk kesehatan yang optimal.
Konsumsilah daging kambing dalam porsi yang wajar. Satu atau dua kali seminggu dengan porsi yang sesuai sudah cukup untuk mendapatkan manfaat gizi tanpa berlebihan.
Pilih potongan daging kambing yang rendah lemak seperti bagian paha atau daging tanpa lemak lainnya.
Gunakan metode memasak yang sehat seperti memanggang, merebus, atau mengukus. Hindari penggunaan minyak berlebih dan garam yang berlebihan. Gunakan bumbu alami dan rempah-rempah untuk menambah cita rasa.
Sajikan daging kambing dengan banyak sayuran untuk meningkatkan kandungan serat dan mengimbangi lemak serta natrium.
Batasi penggunaan garam dan gunakan bumbu rendah natrium jika memungkinkan. Gantilah dengan rempah-rempah untuk memberikan rasa tanpa menambah kadar natrium.
Pastikan untuk tetap aktif secara fisik. Olahraga teratur membantu menjaga tekanan darah tetap normal.
Hasilnya menunjukkan bahwa konsumsi daging merah secara berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi . Namun, tidak ada bukti yang kuat yang secara khusus mengaitkan daging kambing dengan darah tinggi jika dikonsumsi dalam jumlah moderat dan sebagai bagian dari diet seimbang.
Di sisi lain, daging kambing kaya akan protein, zat besi, dan vitamin B12 yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Meski demikian, daging kambing juga mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
Dilansir dari Medical News Today, Senin (17/6/2024), peningkatan kolesterol berpotensi menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan mengurangi aliran darah ke otak. Sehingga dapat memicu sakit kepala dan meningkatkan tekanan darah.
Bagi orang dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti hipertensi, penyakit jantung, atau kolesterol tinggi, konsumsi daging kambing berlebihan dapat meningkatkan risiko peningkatan tekanan darah. Peningkatan tekanan darah setelah makan daging kambing tidak hanya disebabkan oleh lemak jenuh dan kolesterol.
Faktor lain seperti cara pengolahan, jumlah konsumsi, kondisi kesehatan, dan kebiasaan makan juga dapat berperan. Mengonsumsi daging kambing dalam jumlah besar dan dalam waktu yang singkat bisa meningkatkan asupan kalori, lemak, dan natrium secara signifikan, yang berpotensi menyebabkan lonjakan tekanan darah.
Selain itu, cara memasak daging kambing seringkali melibatkan penggunaan banyak garam dan bumbu tinggi natrium. Konsumsi garam berlebihan adalah faktor utama yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Selain itu, metode pengolahan seperti penggorengan juga dapat menambah kadar lemak dalam hidangan tersebut.
Ini artinya, makan daging kambing dalam jumlah moderat tidak secara langsung menyebabkan darah tinggi. Namun, perhatian harus diberikan pada metode pengolahan dan asupan garam yang berlebihan.
Sebagai bagian dari diet seimbang dan gaya hidup sehat, daging kambing dapat dinikmati tanpa risiko signifikan terhadap kesehatan, termasuk tekanan darah tinggi. Tetaplah mengonsumsi berbagai makanan dalam proporsi yang tepat dan menjaga gaya hidup aktif untuk kesehatan yang optimal.
Tips Mengonsumsi Daging Kambing dengan Aman
1. Batasi Porsi
Konsumsilah daging kambing dalam porsi yang wajar. Satu atau dua kali seminggu dengan porsi yang sesuai sudah cukup untuk mendapatkan manfaat gizi tanpa berlebihan.
2. Pilih Bagian yang Rendah Lemak
Pilih potongan daging kambing yang rendah lemak seperti bagian paha atau daging tanpa lemak lainnya.
3. Metode Memasak Sehat
Gunakan metode memasak yang sehat seperti memanggang, merebus, atau mengukus. Hindari penggunaan minyak berlebih dan garam yang berlebihan. Gunakan bumbu alami dan rempah-rempah untuk menambah cita rasa.
4. Kombinasi dengan Sayuran
Sajikan daging kambing dengan banyak sayuran untuk meningkatkan kandungan serat dan mengimbangi lemak serta natrium.
5. Perhatikan Asupan Garam
Batasi penggunaan garam dan gunakan bumbu rendah natrium jika memungkinkan. Gantilah dengan rempah-rempah untuk memberikan rasa tanpa menambah kadar natrium.
6. Aktivitas Fisik
Pastikan untuk tetap aktif secara fisik. Olahraga teratur membantu menjaga tekanan darah tetap normal.
(dra)