Waspada Penyakit Ini Tidak Bergejala tapi Mematikan
loading...
A
A
A
Hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, termasuk:
1. Penyakit Jantung: Hipertensi dapat menyebabkan penyakit arteri koroner, pembesaran jantung, dan gagal jantung.
2. Stroke: Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah di otak, menyebabkan stroke.
3. Gagal Ginjal: Hipertensi dapat merusak pembuluh darah di ginjal, menyebabkan gagal ginjal.
4. Gangguan Penglihatan: Hipertensi dapat merusak pembuluh darah di mata, menyebabkan retinopati hipertensif.
5. Aneurisma: Pelebaran pembuluh darah yang berpotensi pecah dan menyebabkan pendarahan internal.
Diagnosis hipertensi dilakukan dengan mengukur tekanan darah menggunakan alat tensimeter. Pemeriksaan rutin sangat penting untuk mendeteksi hipertensi sejak dini. Pengelolaan hipertensi melibatkan perubahan gaya hidup dan, jika perlu, penggunaan obat-obatan.
1. Perubahan Gaya Hidup
- Diet Sehat: Mengurangi konsumsi garam, meningkatkan asupan buah dan sayuran, serta menghindari lemak jenuh.
- Olahraga Teratur: Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, berenang, atau bersepeda dapat membantu menurunkan tekanan darah.
- Berhenti Merokok: Merokok dapat memperburuk tekanan darah tinggi dan meningkatkan risiko komplikasi.
- Pengelolaan Stres: Teknik relaksasi seperti yoga atau meditasi dapat membantu mengurangi tekanan darah.
2. Obat-obatan:
- Diuretik: Membantu mengeluarkan kelebihan garam dan air dari tubuh.
- Beta-blocker: Mengurangi beban kerja jantung dan menurunkan tekanan darah.
- ACE Inhibitor dan ARB: Mengendurkan pembuluh darah.
- Calcium Channel Blocker: Mencegah kalsium memasuki sel-sel otot jantung dan pembuluh darah, yang mengurangi tekanan darah.
1. Penyakit Jantung: Hipertensi dapat menyebabkan penyakit arteri koroner, pembesaran jantung, dan gagal jantung.
2. Stroke: Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah di otak, menyebabkan stroke.
3. Gagal Ginjal: Hipertensi dapat merusak pembuluh darah di ginjal, menyebabkan gagal ginjal.
4. Gangguan Penglihatan: Hipertensi dapat merusak pembuluh darah di mata, menyebabkan retinopati hipertensif.
5. Aneurisma: Pelebaran pembuluh darah yang berpotensi pecah dan menyebabkan pendarahan internal.
Pencegahan Hipertensi
Diagnosis hipertensi dilakukan dengan mengukur tekanan darah menggunakan alat tensimeter. Pemeriksaan rutin sangat penting untuk mendeteksi hipertensi sejak dini. Pengelolaan hipertensi melibatkan perubahan gaya hidup dan, jika perlu, penggunaan obat-obatan.
1. Perubahan Gaya Hidup
- Diet Sehat: Mengurangi konsumsi garam, meningkatkan asupan buah dan sayuran, serta menghindari lemak jenuh.
- Olahraga Teratur: Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, berenang, atau bersepeda dapat membantu menurunkan tekanan darah.
- Berhenti Merokok: Merokok dapat memperburuk tekanan darah tinggi dan meningkatkan risiko komplikasi.
- Pengelolaan Stres: Teknik relaksasi seperti yoga atau meditasi dapat membantu mengurangi tekanan darah.
2. Obat-obatan:
- Diuretik: Membantu mengeluarkan kelebihan garam dan air dari tubuh.
- Beta-blocker: Mengurangi beban kerja jantung dan menurunkan tekanan darah.
- ACE Inhibitor dan ARB: Mengendurkan pembuluh darah.
- Calcium Channel Blocker: Mencegah kalsium memasuki sel-sel otot jantung dan pembuluh darah, yang mengurangi tekanan darah.
(dra)