Deteksi Asma Sejak Dini, Skrining PARS Efektif bagi Anak
loading...
A
A
A
PARS dinilai lebih baik daripada Asthma Predictive Index (API) dalam memprediksi risiko asma pada anak-anak.
Studi terbaru yang diterbitkan di NEJM Evidence pada 4 Agustus 2023 menunjukkan bahwa PARS berkinerja baik dalam memperkirakan risiko asma pada anak-anak dari berbagai latar belakang. Lebih dari 33.200 klinisi, orang tua, mahasiswa, dan peneliti telah mengakses PARS di lebih dari 160 negara.
Skrining PARS dapat menjadi dasar untuk pengobatan dan pencegahan serangan asma, termasuk menghindari alergen seperti debu rumah, bulu binatang, dan polusi udara. Prof Bambang juga menyoroti polusi udara di Jakarta dan infeksi pernapasan akibat virus sebagai pencetus asma.
"Faktor pencetus asma itu misalnya seperti debu rumah, alergen dari bulu bintang ataupun polusi udara. Baik itu dari asap rokok, asap kayu ataupun polusi udara di luar ruangan karena buangan kendaraan bermotor misalnya," jelasnya.
"Bahkan tingkat polusi udara di Jakarta yang tinggi dan hingga infeksi pernafasan akibat virus yang bisa menjadi pencetus," pungkasnya.
Lihat Juga: Malaysia Usung Teknologi Medis Terbaru dalam Konferensi Kesehatan Internasional MIH Megatrends 2024
Studi terbaru yang diterbitkan di NEJM Evidence pada 4 Agustus 2023 menunjukkan bahwa PARS berkinerja baik dalam memperkirakan risiko asma pada anak-anak dari berbagai latar belakang. Lebih dari 33.200 klinisi, orang tua, mahasiswa, dan peneliti telah mengakses PARS di lebih dari 160 negara.
Skrining PARS dapat menjadi dasar untuk pengobatan dan pencegahan serangan asma, termasuk menghindari alergen seperti debu rumah, bulu binatang, dan polusi udara. Prof Bambang juga menyoroti polusi udara di Jakarta dan infeksi pernapasan akibat virus sebagai pencetus asma.
"Faktor pencetus asma itu misalnya seperti debu rumah, alergen dari bulu bintang ataupun polusi udara. Baik itu dari asap rokok, asap kayu ataupun polusi udara di luar ruangan karena buangan kendaraan bermotor misalnya," jelasnya.
"Bahkan tingkat polusi udara di Jakarta yang tinggi dan hingga infeksi pernafasan akibat virus yang bisa menjadi pencetus," pungkasnya.
Lihat Juga: Malaysia Usung Teknologi Medis Terbaru dalam Konferensi Kesehatan Internasional MIH Megatrends 2024
(dra)