7 Hal yang Harus Dihindari Kalau Mau Sukses Diet Intermittent Fasting

Kamis, 22 Agustus 2024 - 06:06 WIB
loading...
7 Hal yang Harus Dihindari...
Diet intermitten fasting belakangan sedang menjadi tren. Metode diet ini banyak diterapkan oleh artis ternama Tanah Air. Foto Ilustrasi/iStock
A A A
JAKARTA - Diet intermittent fasting belakangan sedang menjadi tren. Metode diet ini banyak diterapkan oleh artis ternama Tanah Air, salah satunya Marshanda.

Berkat diet intermittent fasting Marshanda baru-baru ini sukses menurunkan berat badannya hingga 17 kilogram. Seperti diketahui, intermitten fasting adalah metode diet dengan cara berpuasa mengonsumsi kalori apa pun selama jangka waktu tertentu.

Namun, faktanya, tidak semua orang berhasil dalam melakukan diet intermittent fasting. Pasalnya, masih banyak kesalahan yang kerap dilakukan sehingga membuat diet ini kurang optimal bagi beberapa orang.



Berikut sejumlah kesalahan yang kerap membuat diet intermitten fasting menjadi gagal, melansir dari berbagai sumber.

1. Memilih Pola Diet yang Salah

Kesalahan intermittent fasting yang pertama adalah memilih pola diet yang salah. Anda harus paham bahwa terdapat lebih dari satu jenis intermittent fasting.

Ada yang dilakukan dua kali dalam seminggu, ada pula yang dilakukan secara bergantian (hari ini puasa, besok makan secara normal).

Selain itu, durasi berpuasa dalam diet ini juga bervariasi. Biasanya orang yang memiliki aktivitas padat, bekerja, atau mempunyai jadwal olahraga rutin, lebih memilih menerapkan pola diet 16 jam berpuasa dan 8 jam boleh makan, karena pola ini dinilai lebih mudah serta tidak memberatkan.

2. Terburu-buru Mencapai Target

Salah satu kesalahan intermittent fasting yang umum terjadi ialah terburu-buru mencapai target. Padahal tubuh memerlukan penyesuaian terhadap kebiasaan baru, tak terkecuali kebiasaan makan.

Misalnya Anda terbiasa sarapan pada pukul 7 pagi. Maka jangan memaksakan untuk berpuasa di jam tersebut. Sarapan sangatlah penting terutama dalam hal memberikan energi bagi tubuh untuk beraktivitas.

Alih-alih memaksakan tubuh berpuasa, lebih baik Anda melatih tubuh menjalankan kebiasaan baru secara bertahap, tak perlu terburu-buru.

3. Tidak Memperhatikan Asupan Makanan

Salah satu aspek yang penting dalam kesuksesan puasa intermittent adalah memperhatikan asupan makanan selama periode makan.

Beberapa orang mungkin meremehkan pentingnya memilih makanan yang sehat dan bergizi selama periode makan mereka. Puasa intermittent bukanlah alasan untuk mengonsumsi makanan yang tidak sehat atau berlebihan selama periode makan.

4. Berpuasa Hanya dengan Minum Air Putih

Ada sebuah pemahaman yang keliru bahwa kita tidak boleh mengonsumsi apa pun selama intermittent fasting. Padahal sebenarnya, Anda masih bisa mendapatkan manfaat dari puasa dengan mengonsumsi sedikit kalori melalui minuman seperti kopi, teh, dan minuman yang mengandung elektrolit.


5. Berhemat pada Protein

Penelitian oleh Arciero menemukan bahwa hasil yang lebih baik dapat dicapai dalam intermittent fasting jika seseorang mengonsumsi makanan berprotein tinggi setidaknya empat kali selama periode makan mereka.

Studi sebelumnya juga menunjukkan bahwa protein dapat meningkatkan rasa kenyang setelah makan dan bahkan dapat meningkatkan pembakaran kalori. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa pencernaan protein memerlukan lebih banyak energi dibandingkan dengan karbohidrat atau lemak.

Protein juga memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan otot, yang sangat penting dalam menjaga metabolisme yang sehat.


6. Makan di Jam Tengah Malam

Tubuh dirancang untuk mendapatkan energi dari makan di siang hari kemudian beristirahat ketika hari sudah senja.

Ketika makan di jam tengah malam, maka yang akan terjadi adalah jam istirahat yang terganggu dan meningkatkan risiko penyakit berat seperti contoh diabetes, stroke, dan sejenisnya.

7. Mengabaikan Olahraga dan Aktivitas Fisik

Beberapa orang mungkin menganggap puasa intermittent sebagai cara untuk menurunkan berat badan tanpa perlu melakukan olahraga atau aktivitas fisik. Namun, itu adalah kesalahan besar. Meskipun puasa intermittent dapat membantu mengatur pola makan dan mengurangi asupan kalori, olahraga tetap merupakan bagian penting dari gaya hidup sehat secara keseluruhan.

Aktivitas fisik membantu meningkatkan kekuatan dan daya tahan tubuh, membakar kalori, serta memperbaiki kesehatan jantung.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1960 seconds (0.1#10.140)