Jaga Tingkat Hidrasi, Jangan Tunggu Haus Baru Minum
loading...
A
A
A
JAKARTA - Setiap hari kita menjalankan berbagai aktivitas. Agar tubuh dapat berfungsi optimal, tingkat hidrasi haruslah dijaga.
Dua pertiga dari tubuh manusia adalah air. “Air tidak bisa diproduksi tubuh sehingga memang harus dapat asupan dari luar. Kalau energi keluar, seimbangkan dengan makanan, juga asupan cairan,” kata dokter dan influencer, dr Ahmad Aulia Ghufron MMR, dalam peluncuran VIT8+ secara virtual. Dia melanjutkan, rasa haus adalah respon tubuh yang kekurangan cairan, tapi jangan menunggu haus untuk sekadar minum air. (Baca: Kasus Positif Covid-19 Kian Mengkhawatirkan, Rumah Sakit di Ambang Kolaps)
Haus adalah tanda tubuh memasuki kategori dehidrasi ringan. Idealnya minum air putih 2 liter sehari; sebelum, saat, dan setelah beraktivitas. Namun, jumlah ini bisa lebih banyak jika kegiatan yang Anda lakukan lebih banyak menguras energi. Jadi, sesuaikan asupan cairan Anda sesuai kegiatan agar fungsi tubuh bisa optimal dan mengenyahkan risiko terkena dehidrasi.
“Dalam keadaan tidur, selama periode 6-8 jam pada malam hari, tubuh tetap bekerja sehingga menyebabkan cairan tubuh berkurang melalui pernapasan atau keluarnya keringat. Minum air membantu kita mengisi cairan tubuh yang hilang. Mengonsumsi air minum dengan pH tinggi sebelum tidur dapat membantu menjaga tingkat hidrasi tubuh dengan efektif,” ujar dokter yang akrab disapa dr Alghufron ini. Spesialis ginjal dan hipertensi Steven Guest MD membenarkan, selain lewat keringat dan pernapasan, tubuh juga kehilangan cairan lewat berkemih dan buang air besar.
“Kehilangan cairan ini harus digantikan setiap hari guna menjaga kesehatan,” ungkap Guest dikutip dari Webmd. Ketika asupan cairan tidak setara dengan cairan yang hilang, tubuh akan dehidrasi. Kehilangan cairan ini terutama terjadi jika cuaca sedang panas, berolahraga, atau pada lansia di mana rasa haus sudah berkurang.
Sementara itu, Marketing Manager VIT Duhita Anggraeni mengingatkan kebiasaan masyarakat yang amat dinamis setiap harinya, yang disibukkan dengan berbagai aktivitas. Meski begitu, hidrasi tubuh tidak boleh dilupakan. Kebiasaan sehari-hari masyarakat adalah bekerja pada siang hari untuk meraih tujuan yang besar dan aktif menjalankan kegiatan sosial setelahnya hingga malam hari.
“Ini menyebabkan mereka harus menjaga tubuh tetap terejuvenasi, sehat, dan segar. Tujuan kami meluncurkan VIT8+ ini adalah menghadirkan air minum dengan pH tinggi yang membantu masyarakat mengawali hari dan mempersiapkan kembali tubuh pada malam hari agar pagi selalu segar dan malam hari selalu seimbang,” ujar Duhita. (Baca juga: Lebih dari 1 Miliar Orang Beresiko Mengungsi pada 2050)
Cukup hidrasi bukan hanya menghilangkan rasa haus semata. Lebih dari itu, minum air membantu keseimbangan cairan tubuh. Cairan dalam tubuh berguna untuk melakukan proses pencernaan, penyerapan, sirkulasi, produksi saliva, transportasi nutrisi, serta menjaga suhu tubuh. Melalui kelenjar pituitari, otak berkomunikasi dengan ginjal sehingga ginjal dapat bekerja dengan baik, misalnya berapa air yang bisa dikeluarkan untuk urine atau berapa banyak yang harus disimpan tubuh.
Namun ketika kurang cairan, otak akan memicu tubuh untuk merasa haus. Menurut Guest, kita harus mengetahui sinyal tersebut agar segera menghidrasi tubuh. Air ternyata juga dapat mengontrol kalori. “Jika Anda memilih air atau minuman tidak berkalori daripada minuman berkalori, itu akan lebih sehat dan membantu mengontrol kalori,” kata Penn State PhD, seorang peneliti.
Makanan kaya cairan seperti sayuran, buah, kaldu sup daging, dan oatmeal diserap tubuh lebih lama sehingga membuat lebih lama kenyang. Air putih pun membantu menguatkan otot.
Dua pertiga dari tubuh manusia adalah air. “Air tidak bisa diproduksi tubuh sehingga memang harus dapat asupan dari luar. Kalau energi keluar, seimbangkan dengan makanan, juga asupan cairan,” kata dokter dan influencer, dr Ahmad Aulia Ghufron MMR, dalam peluncuran VIT8+ secara virtual. Dia melanjutkan, rasa haus adalah respon tubuh yang kekurangan cairan, tapi jangan menunggu haus untuk sekadar minum air. (Baca: Kasus Positif Covid-19 Kian Mengkhawatirkan, Rumah Sakit di Ambang Kolaps)
Haus adalah tanda tubuh memasuki kategori dehidrasi ringan. Idealnya minum air putih 2 liter sehari; sebelum, saat, dan setelah beraktivitas. Namun, jumlah ini bisa lebih banyak jika kegiatan yang Anda lakukan lebih banyak menguras energi. Jadi, sesuaikan asupan cairan Anda sesuai kegiatan agar fungsi tubuh bisa optimal dan mengenyahkan risiko terkena dehidrasi.
“Dalam keadaan tidur, selama periode 6-8 jam pada malam hari, tubuh tetap bekerja sehingga menyebabkan cairan tubuh berkurang melalui pernapasan atau keluarnya keringat. Minum air membantu kita mengisi cairan tubuh yang hilang. Mengonsumsi air minum dengan pH tinggi sebelum tidur dapat membantu menjaga tingkat hidrasi tubuh dengan efektif,” ujar dokter yang akrab disapa dr Alghufron ini. Spesialis ginjal dan hipertensi Steven Guest MD membenarkan, selain lewat keringat dan pernapasan, tubuh juga kehilangan cairan lewat berkemih dan buang air besar.
“Kehilangan cairan ini harus digantikan setiap hari guna menjaga kesehatan,” ungkap Guest dikutip dari Webmd. Ketika asupan cairan tidak setara dengan cairan yang hilang, tubuh akan dehidrasi. Kehilangan cairan ini terutama terjadi jika cuaca sedang panas, berolahraga, atau pada lansia di mana rasa haus sudah berkurang.
Sementara itu, Marketing Manager VIT Duhita Anggraeni mengingatkan kebiasaan masyarakat yang amat dinamis setiap harinya, yang disibukkan dengan berbagai aktivitas. Meski begitu, hidrasi tubuh tidak boleh dilupakan. Kebiasaan sehari-hari masyarakat adalah bekerja pada siang hari untuk meraih tujuan yang besar dan aktif menjalankan kegiatan sosial setelahnya hingga malam hari.
“Ini menyebabkan mereka harus menjaga tubuh tetap terejuvenasi, sehat, dan segar. Tujuan kami meluncurkan VIT8+ ini adalah menghadirkan air minum dengan pH tinggi yang membantu masyarakat mengawali hari dan mempersiapkan kembali tubuh pada malam hari agar pagi selalu segar dan malam hari selalu seimbang,” ujar Duhita. (Baca juga: Lebih dari 1 Miliar Orang Beresiko Mengungsi pada 2050)
Cukup hidrasi bukan hanya menghilangkan rasa haus semata. Lebih dari itu, minum air membantu keseimbangan cairan tubuh. Cairan dalam tubuh berguna untuk melakukan proses pencernaan, penyerapan, sirkulasi, produksi saliva, transportasi nutrisi, serta menjaga suhu tubuh. Melalui kelenjar pituitari, otak berkomunikasi dengan ginjal sehingga ginjal dapat bekerja dengan baik, misalnya berapa air yang bisa dikeluarkan untuk urine atau berapa banyak yang harus disimpan tubuh.
Namun ketika kurang cairan, otak akan memicu tubuh untuk merasa haus. Menurut Guest, kita harus mengetahui sinyal tersebut agar segera menghidrasi tubuh. Air ternyata juga dapat mengontrol kalori. “Jika Anda memilih air atau minuman tidak berkalori daripada minuman berkalori, itu akan lebih sehat dan membantu mengontrol kalori,” kata Penn State PhD, seorang peneliti.
Makanan kaya cairan seperti sayuran, buah, kaldu sup daging, dan oatmeal diserap tubuh lebih lama sehingga membuat lebih lama kenyang. Air putih pun membantu menguatkan otot.