Ini Makanan yang Baik dan Tidak untuk Jantung
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penyakit kardiovaskular (CVD) adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia, baik untuk pria maupun wanita. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), CVD diderita oleh sekitar 17,9 juta jiwa setiap tahun, yang mana sekitar 31% telah memicu kematian.
Penyakit kardiovaskular adalah sekelompok gangguan pada jantung dan pembuluh darah, termasuk penyakit jantung koroner dan kondisi lain. Sebagian besar penyakit jantung dapat dicegah dengan pilihan gaya hidup seperti makan makanan yang sehat, tetap aktif secara fisik, tidak merokok, membatasi asupan alkohol dan stres, serta menjaga berat badan yang sehat.
Hari Jantung Sedunia yang diperingati tanggal 29 September setiap tahun, mendorong orang untuk menjalani gaya hidup jantung sehat. ( )
Diet dan olahraga memainkan peran kunci dalam menjaga kesehatan sistem kardiovaskular. Meskipun olahraga meningkatkan sirkulasi dan membuat tetap bugar, diet yang baik membantu menjaga arteri tidak tersumbat sekaligus melindunginya dari kerusakan. Maka itu, nutrisi yang baik bagi kesehatan jantung tidak bisa diabaikan. Pola makan seimbang yang terdiri dari berbagai makanan sehat bakal meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Ada makanan tertentu yang dapat meningkatkan kesehatan jantung secara signifikan, sementara makanan lain justru membahayakan organ vital tersebut. Jika Anda mengkhawatirkan jantung, Anda pasti ingin mengetahui perbedaannya dan menerapkan pola makan jantung sehat.
Dr Ashwin Madhukar, ahli jantung senior di Apollo TeleHealth, berbagi beberapa makanan terbaik dan terburuk untuk jantung. Berikut ulasannya, seperti dilansir dari laman Times Now News, Selasa (29/9).
Makanan Baik untuk Jantung
1. Ikan Berlemak
Ikan berlemak seperti salmon, tuna, trout, dan mackerel mengandung asam lemak omega-3 yang dapat membantu menangkal peradangan. Meskipun bisa mendapatkan lemak omega-3 dari sumber nabati seperti biji rami, tubuh harus mengubahnya dari asam alfa-linolenat.
2. Diet Pelangi
Sertakan buah-buahan dan sayuran dari semua warna spektrum dalam makanan. Fitokimia, yang merupakan vitamin, mineral dan antioksidan yang mencegah kerusakan radikal bebas pada arteri, memberi warna pada makanan. Setiap warna berkontribusi pada nutrisi yang berbeda. Tujuannya untuk menjaga agar makanan tetap berwarna.
3. Kacang Campur
Kacang kaya nutrisi dan serat, protein, serta lemak tak jenuh ganda. Makanan tersebut meningkatkan rasa kenyang dan memudahkan kita menghindari camilan olahan atau junk food, yang keduanya tinggi karbohidrat tidak sehat.
4. Minyak Zaitun Extra Virgin
Minyak zaitun extra virgin kaya akan lemak tak jenuh tunggal yang membantu menurunkan kadar LDL atau kolesterol jahat. Minyak ini juga kaya antioksidan yang membantu mencegah kerusakan radikal bebas pada sel, serta menjaga arteri bebas dari timbunan lemak dan plak.
5. Jelai
Ini adalah sumber serat larut yang baik, yang mengikat kolesterol dan mencegah penumpukan lemak. Jelai juga mengurangi produksi kolesterol di hati, yang sekaligus membantu menjaga kadar lipid terkendali.
Makanan Tak Baik untuk Jantung
1. Makanan yang Digoreng
Makanan yang digoreng dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Metode penggorengan konvensional membuat lemak trans yang meningkatkan kadar kolesterol jahat dan menurunkan tingkat kolesterol baik.
2. Minuman Ringan
Bagi kebanyakan orang, sumber gula tambahan terbesar dalam makanan mereka bukanlah makanan tetapi minuman. Ini berkontribusi pada peradangan, diabetes, kolesterol tinggi, dan obesitas, yang semuanya merupakan faktor risiko penyakit jantung.
3. Daging Olahan
Daging olahan mengandung banyak lemak jenuh, dan bahkan daging olahan pun cenderung mengandung banyak garam. Kelebihan natrium mendorong tekanan darah, membuat jantung berisiko. ( )
4. Makanan Cepat Saji
Makanan cepat saji dikaitkan dengan lemak jenuh dan karbohidrat tingkat tinggi, yang berdampak buruk pada kesehatan jantung. Makanan ini juga dikaitkan dengan penambahan berat badan yang tidak sehat dan pemeliharaan penurunan berat badan yang tidak berhasil. Apalagi banyak makanan cepat saji yang mengandung daging olahan yang meningkatkan kandungan natriumnya.
5. Biskuit dan Kue Kering
Sebagian besar makanan panggang yang diproduksi secara komersial tidak hanya penuh gula, tetapi juga dibuat dengan lemak jenuh seperti minyak sawit dan mentega, atau lemak trans seperti minyak nabati terhidrogenasi. Kedua bahan tersebut membentuk profil nutrisi yang sangat tidak sehat yang harus dihindari dengan cara apapun.
Penyakit kardiovaskular adalah sekelompok gangguan pada jantung dan pembuluh darah, termasuk penyakit jantung koroner dan kondisi lain. Sebagian besar penyakit jantung dapat dicegah dengan pilihan gaya hidup seperti makan makanan yang sehat, tetap aktif secara fisik, tidak merokok, membatasi asupan alkohol dan stres, serta menjaga berat badan yang sehat.
Hari Jantung Sedunia yang diperingati tanggal 29 September setiap tahun, mendorong orang untuk menjalani gaya hidup jantung sehat. ( )
Diet dan olahraga memainkan peran kunci dalam menjaga kesehatan sistem kardiovaskular. Meskipun olahraga meningkatkan sirkulasi dan membuat tetap bugar, diet yang baik membantu menjaga arteri tidak tersumbat sekaligus melindunginya dari kerusakan. Maka itu, nutrisi yang baik bagi kesehatan jantung tidak bisa diabaikan. Pola makan seimbang yang terdiri dari berbagai makanan sehat bakal meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Ada makanan tertentu yang dapat meningkatkan kesehatan jantung secara signifikan, sementara makanan lain justru membahayakan organ vital tersebut. Jika Anda mengkhawatirkan jantung, Anda pasti ingin mengetahui perbedaannya dan menerapkan pola makan jantung sehat.
Dr Ashwin Madhukar, ahli jantung senior di Apollo TeleHealth, berbagi beberapa makanan terbaik dan terburuk untuk jantung. Berikut ulasannya, seperti dilansir dari laman Times Now News, Selasa (29/9).
Makanan Baik untuk Jantung
1. Ikan Berlemak
Ikan berlemak seperti salmon, tuna, trout, dan mackerel mengandung asam lemak omega-3 yang dapat membantu menangkal peradangan. Meskipun bisa mendapatkan lemak omega-3 dari sumber nabati seperti biji rami, tubuh harus mengubahnya dari asam alfa-linolenat.
2. Diet Pelangi
Sertakan buah-buahan dan sayuran dari semua warna spektrum dalam makanan. Fitokimia, yang merupakan vitamin, mineral dan antioksidan yang mencegah kerusakan radikal bebas pada arteri, memberi warna pada makanan. Setiap warna berkontribusi pada nutrisi yang berbeda. Tujuannya untuk menjaga agar makanan tetap berwarna.
3. Kacang Campur
Kacang kaya nutrisi dan serat, protein, serta lemak tak jenuh ganda. Makanan tersebut meningkatkan rasa kenyang dan memudahkan kita menghindari camilan olahan atau junk food, yang keduanya tinggi karbohidrat tidak sehat.
4. Minyak Zaitun Extra Virgin
Minyak zaitun extra virgin kaya akan lemak tak jenuh tunggal yang membantu menurunkan kadar LDL atau kolesterol jahat. Minyak ini juga kaya antioksidan yang membantu mencegah kerusakan radikal bebas pada sel, serta menjaga arteri bebas dari timbunan lemak dan plak.
5. Jelai
Ini adalah sumber serat larut yang baik, yang mengikat kolesterol dan mencegah penumpukan lemak. Jelai juga mengurangi produksi kolesterol di hati, yang sekaligus membantu menjaga kadar lipid terkendali.
Makanan Tak Baik untuk Jantung
1. Makanan yang Digoreng
Makanan yang digoreng dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Metode penggorengan konvensional membuat lemak trans yang meningkatkan kadar kolesterol jahat dan menurunkan tingkat kolesterol baik.
2. Minuman Ringan
Bagi kebanyakan orang, sumber gula tambahan terbesar dalam makanan mereka bukanlah makanan tetapi minuman. Ini berkontribusi pada peradangan, diabetes, kolesterol tinggi, dan obesitas, yang semuanya merupakan faktor risiko penyakit jantung.
3. Daging Olahan
Daging olahan mengandung banyak lemak jenuh, dan bahkan daging olahan pun cenderung mengandung banyak garam. Kelebihan natrium mendorong tekanan darah, membuat jantung berisiko. ( )
4. Makanan Cepat Saji
Makanan cepat saji dikaitkan dengan lemak jenuh dan karbohidrat tingkat tinggi, yang berdampak buruk pada kesehatan jantung. Makanan ini juga dikaitkan dengan penambahan berat badan yang tidak sehat dan pemeliharaan penurunan berat badan yang tidak berhasil. Apalagi banyak makanan cepat saji yang mengandung daging olahan yang meningkatkan kandungan natriumnya.
5. Biskuit dan Kue Kering
Sebagian besar makanan panggang yang diproduksi secara komersial tidak hanya penuh gula, tetapi juga dibuat dengan lemak jenuh seperti minyak sawit dan mentega, atau lemak trans seperti minyak nabati terhidrogenasi. Kedua bahan tersebut membentuk profil nutrisi yang sangat tidak sehat yang harus dihindari dengan cara apapun.
(tsa)