BTS Mendadak Miliarder

Rabu, 30 September 2020 - 06:02 WIB
loading...
BTS Mendadak Miliarder
Foto/Koran SINDO
A A A
SEOUL - Penawaran saham perdana (IPO) Big Hit Entertainment bukan hanya akan membuat pendiri dan CEO perusahaan tersebut, Bang Si Hyuk, kian tajir. Tujuh personel boyband asal Korea Selatan BTS pun mendadak menjadi miliarder.

Hal itu terjadi setelah Si Hyuk mengumumkan akan memberikan 478.965 lembar saham ke tujuh anggota BTS. Artinya, tiap personel mendapatkan 68.385 lembar saham. Saham ini diberikan sebagai langkah memperkuat kemitraan jangka panjang dengan artis-artis inti dan meningkatkan semangat kerja yang tinggi dengan berbagi hasil dari pertumbuhan perusahaan. (Baca: Penyebab Rezeki Tidak Lancar dan Penawarnya)

Total nilai saham yang diperoleh seluruh anggota BTS diperkirakan mencapai 64,6 miliar won (Rp822 miliar) apabila IPO dihargai di atas kisarannya pada Oktober. Dengan demikian, setiap anggota BTS diperkirakan akan mendapatkan saham senilai 9,23 miliar won (Rp117 miliar).

Saat ini kepemilikan saham Bang Shi Hyuk dalam Big Hit Entertainment mencapai lebih dari 43,44%. Sementara perusahaan game Netmarble Corp memegang 25% saham. “Pemberian saham-saham yang diberikan bank kepada BTS dapat dilihat sebagai upaya agensi untuk mengeratkan hubungan personel boyband dengan label,” kata analis di eBEST Investment & Securities Kim Hyun-yong.

Sebelumnya IPO Big Hit Entertainment , label manajemen yang memopulerkan BTS, langsung diserbu investor dengan ketertarikan mencapai lebih dari 1.000 kali saham yang ditawarkan. Harga saham Big Hit mencapai USD115 (Rp1,7 juta) sebagai harga tertinggi IPO di Korsel. (Baca juga: Kemendikbud: Aplikasi untuk Paket Kuota belajar Akan Ditambah)

Sekitar 1.420 investor berlomba untuk membeli saham IPO tersebut. Rasio persaingan mencapai 1.117,25 berbanding 1. Sebesar 98% investor menyatakan mereka akan membayar saham dengan harga yang ditawarkan atau lebih dari harga yang ditetapkan. Para investor yang tertarik bisa mengajukan pengajuan pada 5-6 Oktober mendatang. Jumlah saham yang ditawarkan 4,278 juta lembar saham atau 60% dari total penawaran umum.

IPO tersebut diperkirakan akan meraih USD820 juta (Rp12,2 triliun) dengan menjual 7,13 juta saham baru. Di tengah likuiditas pasar, banyak analis memprediksi pendapatan dari investor ritel bisa mencapai 100 triliun won. Itu akan menjadi IPO paling sukses dalam sejarah Korsel. Itu akan menjadi IPO Korsel terbesar sejak Celltrion HealthCare yang meraih 1 triliun won (Rp12,7 triliun) pada 2017.

Nilai kapitalisasi Big Hit mencapai 4,8 triliun won (Rp61 triliun) dan akan terus naik setelah IPO. Big Hit pun menjadi manajemen label terbesar di Korsel. Itu karena kapitalisasi pasar Big Hit itu lebih tinggi dibandingkan kapitalisasi pasar gabungan dari tiga agensi manajemen terbesar Korea Selatan, yakni JYP Entertainment, YG Entertainment, dan SM Entertainment.

“Big Hit bisa diklasifikasikan sebagai perusahaan ekspor global,” kata analis Yuanta Securities Korea Park Sung-ho, dilansir Reuters. “Bukan hanya membuktikan mereka menggunakan YouTube dan media sosial untuk melakukan infiltrasi pasar, tetapi mereka juga memiliki platform fandom Weverse yang memberikan kontrol besar terhadap pendapatan bagi label,” paparnya. (Baca juga: LIPI Angkat Suara Soal Temuan Potensi Suami 20 Meter di Indonesia)

Analis di KTB Investment and Securities Nam Hyo-Ji mengatakan, penjualan saham Big Hit Entertainment berpotensi laris setelah listing karena banyak likuiditas di pasar saat ini. “Maka itu, sekarang kembali lagi pada kinerja Big Hit. Tapi, kurangnya konser fisik karena Covid-19 kemungkinan bisa berdampak negatif,” tuturnya.

Bank Sentral Korsel mengawasi dengan ketat penjualan besar-besaran saham tersebut yang dikhawatirkan akan mengganggu pasar finansial. Big Hit diperkirakan akan bergabung dalam Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) pada 15 Oktober lalu.

The Korea Herald melaporkan, para penggemar BTS juga bisa membeli saham Big Hit sehingga bukan hanya investor berskala besar. Para penggemar BTS yang berada di luar Korsel juga bisa membeli saham tersebut melakukan perusahaan sekuritas. Apalagi, tidak ada batasan usia untuk pembeli IPO saham Big Hit tersebut.

Investasi saham Big Hit dinilai merupakan pilihan investasi yang atraktif. Penjualan album BTS pada semester awal tahun ini juga melampaui penjualan perusahaan hiburan Korsel lainnya. Big Hit dilaporkan mendapatkan USD42,4 juta untuk keuntungan pertama pada pertengahan 2020. Itu dikarenakan mereka bisa melaksanakan konser online dan penjualan pernak-pernik melalui aplikasi Weverse. Hal itu membuktikan mereka bisa sukses di tengah pembatalan banyak konser karena pandemi korona. (Baca juga: Fahri Hamzah Dorong Fadli Zon Ungkap Sejarah komunis dan PKI)

Pertumbuhan nilai investasinya juga diprediksi akan terus naik. Itu dibuktikan dengan Big Hit meraih penjualan album mencapai 301,4 miliar won dan keuntungan 79,9 miliar won pada 2018. Keuntungan tersebut langsung menjadi 98,7 miliar won pada tahun berikutnya.

Dengan lagu berjudul Dynamite, BTS mampu meraih keuntungan ekonomi senilai USD1,43 miliar atau setara dengan 8.000 pekerjaan baru pada beberapa waktu lalu. Itu memperkuat kehadiran BTS dalam pasar musik terbesar dunia dan masuk dalam nomor satu Billboard Hot 100. Kajian yang dilaksanakan Kementerian Budaya, Olahraga, dan Pariwisata memprediksi BTS akan terus memperkuat perekonomian Korsel. BTS juga mampu menghasilkan penjualan langsung lebih dari 400 miliar won dan bisa memicu penjualan kosmetik senilai 600 miliar won atau sekitar 180 miliar won untuk makanan dan minuman.

BTS meraih Billboard Music Award for Top Social Artist selama tiga tahun berturut-turut. Map of the Soul: Persona baru-baru ini menjadi album dengan penjualan terlaris di Korsel sepanjang waktu dengan 3,3 juta kopi. Salah satu lagu pada album tersebut berjudul Boy with Luv, mencatat rekor tayangan di YouTube dalam 24 jam sebanyak 74,6 juta tayangan. (Baca juga: Saatnya Menjadi Tuan Rumah Industri Halal)

Meski demikian, investasi terhadap saham BTS juga memiliki risiko. Kenapa? Beberapa personel BTS dilaporkan akan mengikuti wajib militer Korsel. Itu diperkirakan akan mengganggu produksi album dan penampilan mereka. Hal itu menjadi pertimbangan penuh para investor. Hanya, Big Hit telah melakukan diversifikasi bisnis dengan merekrut dua agen Pledis Entertainment dan Source Music untuk melatih boyband baru.

IPO BTS memang mengukir sejarah. Sebelumnya banyak manajemen label yang ikut melantai di bursa saham, SM, JYP, dan YG Entertainment. Saham-saham JYP, SM, dan JYP mengalami kenaikan berkali lipat pada awal 2010-an hingga kini di tengah meledaknya popularitas K-Pop di seluruh penjuru dunia. Namun, saham mereka juga kerap diguncang karena banyak skandal boyband yang diasuhnya.

SM merupakan label yang menaungi Girls Generation, Super Junior, dan EXO. SM telah menjadi perusahaan yang bergerak di bidang hiburan dan media dan telah berdiri sejak 1995. SM menjadi promotor hingga agen periklanan banyak selebritas papan atas. Namun, saham SM kerap jatuh bangun karena kerap digugat oleh boyband yang diasuhnya. (Lihat videonya: Habiskan 300 M, Proyek Kota Baru Lampung Kini Jadi Kota Mati)

Kalau JYP Entertainment mengasuh 2PM, Wonder Girls, dan Miss A. Selain bermain dalam industri musik, mereka juga memiliki kontrak film para selebritas asuhannya, juga dikelola oleh JYP Entertainment. Kalau, YG Entertainment melantai di bursa saham Korea pada akhir November 2011. Harga sahamnya meningkat hingga lebih dari dua kali lipat dalam tawaran perdananya pada publik. (Andika H Mustaqim)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1956 seconds (0.1#10.140)