Pentingnya Makan Sehat daripada Trik Menurunkan Berat Badan

Kamis, 01 Oktober 2020 - 17:29 WIB
loading...
Pentingnya Makan Sehat daripada Trik Menurunkan Berat Badan
Penelitian menunjukkan, orang dengan BMI tinggi berada pada risiko yang jauh lebih tinggi dari semua penyebab kematian, dibandingkan mereka yang memiliki BMI lebih rendah. Foto/Istimewa.
A A A
JAKARTA - Penelitian telah menunjukkan bahwa orang dengan indeks massa tubuh (BMI) tinggi berada pada risiko yang jauh lebih tinggi dari semua penyebab kematian dibandingkan mereka yang memiliki BMI lebih rendah.

BMI yang tinggi menyebabkan lebih dari 4 juta kematian setiap tahun, dengan lebih dari dua pertiga kematian tersebut disebabkan oleh penyakit kardiovaskular .

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), data tersebut dianggap penting karena 42% orang di Amerika Serikat mengalami obesitas secara klinis. Namun, sebuah studi baru yang dipimpin Dr. Karl Michaëlsson, peneliti di Universitas Uppsala di Swedia, menyimpulkan bahwa orang yang diklasifikasikan sebagai obesitas dapat mengurangi risiko kematian ke tingkat yang sama seperti orang dengan BMI yang lebih rendah dengan beralih ke pola makan gaya mediterania yang lebih sehat.

Diet mediterania fokus pada makanan padat nutrisi seperti buah-buahan dan sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian tidak dimurnikan atau tinggi serat, ikan, dan minyak zaitun lebih daging merah dan makanan olahan. (Baca juga: Studi: Merajut Meredakan Stres )

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLoS Medicine melibatkan 79.003 orang dewasa Swedia dengan usia awal rata-rata 61 selama 21 tahun. Selama masa penelitian, 30.389 orang meninggal.

Para peneliti menemukan bahwa orang yang kelebihan berat badan yang paling mematuhi diet mediterania, paling kecil kemungkinannya untuk meninggal. Faktanya, orang gemuk dengan diet sehat tidak lebih mungkin meninggal dibandingkan orang dengan berat badan sedang dan diet sehat.

Individu dengan BMI normal tetapi menjalani diet tidak sehat juga memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka dengan berat badan sedang yang memiliki pola makan sehat ala mediterania.

Dilansir Healthline, diet ditemukan sebagai prediktor yang kuat dari risiko kematian sehingga orang tua dalam penelitian yang memiliki berat badan sedang tetapi diet tidak sehat dilaporkan oleh para peneliti sebagai yang paling mungkin meninggal selama masa studi, bahkan lebih banyak daripada orang dengan obesitas yang makan buruk.

"Menurut saya, disarankan untuk tidak membuat rekomendasi berdasarkan satu studi, meskipun itu penelitian saya sendiri. Tetapi hasil kami menunjukkan bahwa makan sehat bermanfaat terlepas dari berat badan relatif, setidaknya di tahun-tahun mendatang," kata Michaëlsson.

Sementara, mortalitas kardiovaskular yang terkait dengan BMI tinggi berkurang dengan kepatuhan pada diet mediterania. Selain itu, BMI yang lebih rendah tidak melawan peningkatan mortalitas kardiovaskular yang terkait dengan pola makan yang tidak sehat.

“Hasil ini menunjukkan bahwa kepatuhan terhadap diet sehat seperti diet ala mediterania mungkin menjadi fokus yang lebih tepat daripada menghindari obesitas untuk pencegahan kematian secara keseluruhan,” jelasnya.

"Meskipun demikian, diet sehat mungkin tidak sepenuhnya melawan kematian (kardiovaskular) yang lebih tinggi terkait dengan obesitas," sambung dia. (Baca juga: Bagaimana BTS dan Para ARMY Mengubah Industri Musik? )

Dr. Dexter Shurney selaku kepala petugas medis dan presiden American College of Lifestyle Medicine menjelaskan bahwa temuan penelitian ini sesuai dengan pengalaman merawat orang dengan diabetes tipe 2, yang dapat membalikkan kondisi mereka dengan menerapkan pola makan yang lebih sehat bahkan tanpa kehilangan bobot. Hal yang sama juga dibuktikan pada orang dengan obesitas yang telah menjalani operasi bariatrik.
(tdy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1632 seconds (0.1#10.140)