CDC Kembali Ungkap Covid-19 Bisa Menyebar lewat Udara
loading...
A
A
A
ATLANTA - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) kembali mengatakan bahwa virus corona baru , yang menyebabkan Covid-19 , dapat menyebar ketika seseorang menghirup partikel virus di udara. Dalam pedoman revisi yang diunggah 5 Oktober 2020 di situs resminya, CDC mengakui bahwa Covid-19 dapat disebarkan melalui transmisi udara.
(Baca juga: Pandemi, Jangan Stop Vaksin Anak )
Para ahli mengatakan, orang yang terinfeksi virus corona baru dapat mengalami berbagai gejala mulai dari penyakit ringan hingga parah. Orang dewasa yang lebih tua dan mereka dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya telah diidentifikasi sebagai berisiko tinggi untuk komplikasi yang lebih serius dari Covid-19 .
Diketahui bahwa virus corona baru dapat menyebar dengan sangat mudah dari orang ke orang, meskipun sebenarnya penyebaran virus di antara manusia dapat bervariasi. Covid-19 dapat menyebar dengan droplet dan partikel yang bisa berlama-lama di udara selama beberapa menit hingga jam. CDC menambahkan tetesan ini dapat menginfeksi orang lebih dari 6 kaki dari orang tersebut atau setelah orang tersebut meninggalkan daerah itu.
Seperti dilansir Times Now News, Selasa (6/10), diyakini bahwa virus corona baru menyebar terutama melalui kontak dekat dari orang ke orang, seperti antara individu yang secara fisik dekat satu sama lain atau dalam jarak sekitar 2 meter. Meskipun Covid-19 tampaknya menyebar lebih efisien daripada influenza, virus itu tidak seefisien campak yang merupakan salah satu virus paling menular menyerang manusia. Menurut CDC, pasien tanpa gejala juga bisa menyebarkan virus ke orang lain.
CDC mencatat ada bukti bahwa orang dengan virus corona baru tampaknya telah menginfeksi orang lain yang berada lebih dari 2 meter dalam kondisi tertentu. Penularan Covid-19 melalui udara dapat terjadi di dalam ruang tertutup yang memiliki ventilasi tidak memadai. Terkadang, virus bisa menyebar di udara saat orang yang terinfeksi bernapas dengan terengah-engah, misalnya saat bernyanyi atau berolahraga.
"Dalam keadaan ini, para ilmuwan percaya bahwa jumlah tetesan dan partikel kecil yang menular yang diproduksi oleh orang dengan Covid-19 menjadi cukup terkonsentrasi untuk menyebarkan virus ke orang lain," kata CDC.
(Baca juga: Berpikir Positif Enyahkan Covid-19 )
Namun, CDC menyebutkan data yang tersedia menunjukkan bahwa jauh lebih umum untuk virus yang menyebabkan Covid-19 menyebar melalui kontak dekat dengan orang yang memiliki Covid-19 daripada melalui transmisi udara. CDC juga mencatat bahwa Covid-19 lebih jarang menyebar melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi.
Lihat Juga: Viral Mitos Penyakit Mpox Efek dari Vaksin COVID-19, Kemenkes Tegaskan Tak Ada Hubungannya
(Baca juga: Pandemi, Jangan Stop Vaksin Anak )
Para ahli mengatakan, orang yang terinfeksi virus corona baru dapat mengalami berbagai gejala mulai dari penyakit ringan hingga parah. Orang dewasa yang lebih tua dan mereka dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya telah diidentifikasi sebagai berisiko tinggi untuk komplikasi yang lebih serius dari Covid-19 .
Diketahui bahwa virus corona baru dapat menyebar dengan sangat mudah dari orang ke orang, meskipun sebenarnya penyebaran virus di antara manusia dapat bervariasi. Covid-19 dapat menyebar dengan droplet dan partikel yang bisa berlama-lama di udara selama beberapa menit hingga jam. CDC menambahkan tetesan ini dapat menginfeksi orang lebih dari 6 kaki dari orang tersebut atau setelah orang tersebut meninggalkan daerah itu.
Seperti dilansir Times Now News, Selasa (6/10), diyakini bahwa virus corona baru menyebar terutama melalui kontak dekat dari orang ke orang, seperti antara individu yang secara fisik dekat satu sama lain atau dalam jarak sekitar 2 meter. Meskipun Covid-19 tampaknya menyebar lebih efisien daripada influenza, virus itu tidak seefisien campak yang merupakan salah satu virus paling menular menyerang manusia. Menurut CDC, pasien tanpa gejala juga bisa menyebarkan virus ke orang lain.
CDC mencatat ada bukti bahwa orang dengan virus corona baru tampaknya telah menginfeksi orang lain yang berada lebih dari 2 meter dalam kondisi tertentu. Penularan Covid-19 melalui udara dapat terjadi di dalam ruang tertutup yang memiliki ventilasi tidak memadai. Terkadang, virus bisa menyebar di udara saat orang yang terinfeksi bernapas dengan terengah-engah, misalnya saat bernyanyi atau berolahraga.
"Dalam keadaan ini, para ilmuwan percaya bahwa jumlah tetesan dan partikel kecil yang menular yang diproduksi oleh orang dengan Covid-19 menjadi cukup terkonsentrasi untuk menyebarkan virus ke orang lain," kata CDC.
(Baca juga: Berpikir Positif Enyahkan Covid-19 )
Namun, CDC menyebutkan data yang tersedia menunjukkan bahwa jauh lebih umum untuk virus yang menyebabkan Covid-19 menyebar melalui kontak dekat dengan orang yang memiliki Covid-19 daripada melalui transmisi udara. CDC juga mencatat bahwa Covid-19 lebih jarang menyebar melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi.
Lihat Juga: Viral Mitos Penyakit Mpox Efek dari Vaksin COVID-19, Kemenkes Tegaskan Tak Ada Hubungannya
(nug)