Tetap Jaga Berat Badan Selama Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Semenjak mobilitas menjadi terbatas, mau tak mau kegiatan kantor, sekolah, ataupun aktivitas lainnya harus dilakukan di rumah. Hal ini rentan membuat berat badan naik selama pandemi Covid-19. Bagaimana tidak, menganggur di rumah membuat orang kerap mengonsumsi makanan berlebih.
Coba saja lihat perusahaan makanan ringan seperti Oreo dan Ritz Crackers, keduanya mendulang keuntungan yang tinggi di masa pandemi. Penjualan di Amerika Utara dilaporkan meningkat hingga lebih dari 16%. Ya, penduduk Amerika memang senang menyetok makanan selama pandemi. Tak heran terjadi peningkatan berat badan pada penduduknya. (Baca: Nasihat yang Paling Baik adalah Kematian)
Sebuah survei yang dilakukan Nutrisystem menemukan bahwa 76% penduduk Amerika, telah mengalami kenaikan berat badan sebanyak 7, 25 kilogram antara Maret-Juli. Survey lain yang digodok bulan Agustus oleh RunRepeat, menemukan bahwa 41% dari 10.000 responden di AS naik berat badannya 2,26 kilogram lebih sejak dimulainya karantina di rumah.
Di Indonesia memang tidak ada datanya, akan tetapi gaya hidup kurang aktif (sedentary lifestyle) ditambah lagi hanya berdiam di rumah, sangat mungkin memiliki kecendrungan yang sama dengan di AS. Kita tahu berat badan berlebih bahkan obesitas dapat mengarah pada penyakit tidak menular seperti jantung, hipertensi, diabetes, dan lainnya. Jangan panik, lakukan saja diet untuk menurunkan berat badan Anda.
Dikatakan Kristin Kirkpatrick, dietisian dari Cleveland Clinic, saat ini tidak perlu melakukan diet yang rumit yang mengharuskan Anda belanja kebutuhan makanan diet dan menyiapkannya setiap hari. Hal ini terlalu sulit dan bisa membuat stres. Kirkpatrick menawarkan pola makan sehat yang mudah diterapkan. Caranya: fokus pada makanan sehat, olahraga teratur, istirahat cukup. (Baca juga: Tips Mudah Mengelola Hipertensi)
Tips berikut bisa diikuti:
1. Mulai dengan langkah kecil
Tanyakan kepada diri sendiri, apa yang bisa Anda rubah sekarang. Kalau terlalu sulit merubah lima hal, pilih saja salah satu untuk dikerjakan. Kebanyakan pasien Kirkpatrick mecoba melakikan puasa intermittent, dimana hanya makan di waktu yang ditetapkan.
2. Buat masakan sendiri
Masak sendiri keamanan lebih terjaga. Tidak perlu masak masakan yang ribet. Anda bisa menggunakan bahan-bahan yang mudah. Seperti dada ayam beku dengan brokoli beku. Kemudian tambahkan nasi merah. Sajian ini bisa untuk makan malam misalnya.
3. Makan sesuai jadwal
Kerja di rumah membuat Anda bisa mengakses makanan kapanpun dan ini membuat Anda semena-mena mengonsumsi makanan yang ada. Sebaiknya rencanakan kapan Anda minum kopi, makan siang, makan malam serta menikmati cemilan diantaranya.
4. Pilih baju yang nyaman
Piluh baju yang nyaman dikenakan setiap hari dan tidak membatasi gerak Anda untuk melakukan latihan ringan atau berjalan keliling komplek perumahan. (Lihat videonya: Arab Saudi Tutup Kembali izin Umrah untuk Jamaah Indonesia)
5. Rutin berolahraga
Gunakan waktu lengang Anda untuk berolahraga. Tetapkan dahulu setiap kapan Anda mau berolahraga. Setelah itu taati jadwal tersebut dan selalu berkomitmen mematuhinya. (Sri Noviarni)
Lihat Juga: Mengenal Self-Harm, Masalah Kesehatan Mental yang Membuat Seseorang Menyakiti Diri Sendiri
Coba saja lihat perusahaan makanan ringan seperti Oreo dan Ritz Crackers, keduanya mendulang keuntungan yang tinggi di masa pandemi. Penjualan di Amerika Utara dilaporkan meningkat hingga lebih dari 16%. Ya, penduduk Amerika memang senang menyetok makanan selama pandemi. Tak heran terjadi peningkatan berat badan pada penduduknya. (Baca: Nasihat yang Paling Baik adalah Kematian)
Sebuah survei yang dilakukan Nutrisystem menemukan bahwa 76% penduduk Amerika, telah mengalami kenaikan berat badan sebanyak 7, 25 kilogram antara Maret-Juli. Survey lain yang digodok bulan Agustus oleh RunRepeat, menemukan bahwa 41% dari 10.000 responden di AS naik berat badannya 2,26 kilogram lebih sejak dimulainya karantina di rumah.
Di Indonesia memang tidak ada datanya, akan tetapi gaya hidup kurang aktif (sedentary lifestyle) ditambah lagi hanya berdiam di rumah, sangat mungkin memiliki kecendrungan yang sama dengan di AS. Kita tahu berat badan berlebih bahkan obesitas dapat mengarah pada penyakit tidak menular seperti jantung, hipertensi, diabetes, dan lainnya. Jangan panik, lakukan saja diet untuk menurunkan berat badan Anda.
Dikatakan Kristin Kirkpatrick, dietisian dari Cleveland Clinic, saat ini tidak perlu melakukan diet yang rumit yang mengharuskan Anda belanja kebutuhan makanan diet dan menyiapkannya setiap hari. Hal ini terlalu sulit dan bisa membuat stres. Kirkpatrick menawarkan pola makan sehat yang mudah diterapkan. Caranya: fokus pada makanan sehat, olahraga teratur, istirahat cukup. (Baca juga: Tips Mudah Mengelola Hipertensi)
Tips berikut bisa diikuti:
1. Mulai dengan langkah kecil
Tanyakan kepada diri sendiri, apa yang bisa Anda rubah sekarang. Kalau terlalu sulit merubah lima hal, pilih saja salah satu untuk dikerjakan. Kebanyakan pasien Kirkpatrick mecoba melakikan puasa intermittent, dimana hanya makan di waktu yang ditetapkan.
2. Buat masakan sendiri
Masak sendiri keamanan lebih terjaga. Tidak perlu masak masakan yang ribet. Anda bisa menggunakan bahan-bahan yang mudah. Seperti dada ayam beku dengan brokoli beku. Kemudian tambahkan nasi merah. Sajian ini bisa untuk makan malam misalnya.
3. Makan sesuai jadwal
Kerja di rumah membuat Anda bisa mengakses makanan kapanpun dan ini membuat Anda semena-mena mengonsumsi makanan yang ada. Sebaiknya rencanakan kapan Anda minum kopi, makan siang, makan malam serta menikmati cemilan diantaranya.
4. Pilih baju yang nyaman
Piluh baju yang nyaman dikenakan setiap hari dan tidak membatasi gerak Anda untuk melakukan latihan ringan atau berjalan keliling komplek perumahan. (Lihat videonya: Arab Saudi Tutup Kembali izin Umrah untuk Jamaah Indonesia)
5. Rutin berolahraga
Gunakan waktu lengang Anda untuk berolahraga. Tetapkan dahulu setiap kapan Anda mau berolahraga. Setelah itu taati jadwal tersebut dan selalu berkomitmen mematuhinya. (Sri Noviarni)
Lihat Juga: Mengenal Self-Harm, Masalah Kesehatan Mental yang Membuat Seseorang Menyakiti Diri Sendiri
(ysw)