Hati-hati Terpapar Serat Asbes Rumah, Bisa Picu Kerusakan Paru

Jum'at, 20 November 2020 - 21:28 WIB
loading...
Hati-hati Terpapar Serat...
Serat material asbes bisa mengakibatkan penyakit paru. (Foto: Dok/pinhome.id)
A A A
JAKARTA - JAKARTA - Pengaplikasian asbes pada rumah sudah menjadi hal yang lumrah. Namun, asbes yang murah dan gampang ditemui ini ternyata bisa membahayakan Anda dan lingkungan sekitar.

Selain harganya yang terjangkau, asbes memiliki bobot yang ringan sehingga tidak menambah beban pada atap. Konstruksi yang dibutuhkan untuk menopangnya pun sangat sederhana, tidak serumit konstruksi atap yang menggunakan genteng.

Lalu, mengapa asbes bisa termasuk dalam kategori bahan material berbahaya? ‎Menurut arsitek Denny Setiawan, asbes yang dikenal selama ini sebenarnya terdiri dari serat-serat yang berukuran kecil, kira-kira lebih tipis dari 1/700 rambut manusia.

Serat-serat ini bisa saja menguap ke udara, terlebih lagi saat musim kemarau. Bahkan, seratnya pun tidak bisa larut dalam air. Jika terhirup oleh paru-paru, maka akan menetap di sana dan bisa menyebabkan berbagai macam penyakit.

Seperti asbestosis atau luka pada paru yang bisa menyebabkan penderitanya kesulitan bernafas. Jika dibiarkan, maka akan mengakibatkan kematian. Serat asbes yang terhirup akan mengendap sehingga menyebabkan peradangan, hingga kerusakan jaringan paru.

"Asbestosis merupakan salah satu faktor risiko terjadinya keganasan, seperti karsinoma bronkus dan mesotelioma. Bila normalnya paru-paru dalam proses pernafasan akan mengembang dan mengempis, karena kaku paru tidak lagi menjadi fleksibel," ungkap spesialis paru dari Rumah Sakit Persahabatan doketer Elisna Syahruddin, Ph.D.

Terlebih bila paparan serat asbes dalam kadar tinggi dan durasi yang panjang tingkat kerusakan paru akan semakin serius. "Penyakit ini bukan jenis gangguan kesehatan yang secara langsung menimbulkan gejala, biasanya akan timbul gejala sekitar 10 tahun sampai 40 tahun," jelasnya.

Gejalanya sendiri berupa sesak nafas, nafsu makan hilang, berat badan turun, batuk kering berkepanjangan, nyeri pada bahu atau dada, dan tubuh mengalami kelelahan.

"Pengobatannya dilakukan dengan tiga metode seperti, terapi khusus, perubahan gaya hidup seperti pola makan, serta tindakan operasi. Dilihat juga tergantung dari seberapa parah kondisi pasien tersebut," kata Elisna.

Selain diminta menghindari paparan debu, penderita asbestosis juga perlu menghindari kebiasaan merokok ataupun asap rokok. Hal ini akan mempercepat pemulihan fungsi paru dan pernafasan.

Selain itu, arsitek Rizky Artando menyarankan paparan asbes bisa dikurangi dengan menggunakan asbes chrysotile dengan bahan serat yang bahayanya relatif rendah terhadap kesehatan, baik dalam proses pembangunan ataupun renovasi rumah bisa diaplikasikan. Namun, genteng tetap lebih baik dibandingkan harus menggunakan asbes

"Ada banyak bahan aman non-serat rendah yang dapat menggantikan asbes seperti menggunakan bahan bangunan konvensional genteng atau yang sekarang tengah tren adalah genteng lembaran," tuturnya.
(wan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2046 seconds (0.1#10.140)