Bisakah Manusia Hidup dengan Satu Bagian Paru-Paru? Ini Jawaban Ahli
loading...
A
A
A
JAKARTA - Paru-paru merupakan organ penting dalam tubuh yang peran utamanya adalah mendukung sistem pernapasan. Lantas, bisakah manusia hidup dengan satu bagian paru-paru?
Dokter Spesialis Paru dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K) mengatakan, seseorang bisa hidup dengan satu paru-paru. Bahkan ada yang berhasil mendaki Gunung Everest.
Lalu bagaimana caranya manusia hidup dengan satu paru-paru, apakah hidup dengan optimal?
Dokter Erlina menceritakan salah satu kasus pasien tuberkulosis (TB) yang diidap sejak lama dan paru-parunya sudah hancur.
“Jadi walaupun tuberkulosisnya disembuhkan, paru-paru yang hancur ini tidak berfungsi. Dapat dikatakan pasien ini hidup dengan hanya satu paru-paru,” ujar dr Erlina, seperti dikutip dari cuitannya di Twitter atau X @erlinaburhan, Minggu (15/10/2023).
Dokter Erlina menambahkan, selain TB, ada beberapa penyakit yang bisa menyebabkan paru-paru tidak berfungsi seperti fibroris paru-paru, kanker paru-paru, pneumonia, dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK).
“Pada kondisi orang yang menjalani prosedur pengangkatan paru-paru, mereka memang butuh waktu untuk pulih. Setelah proses pengangkatan, satu paru-paru yang ada pada tubuh akan sedikit mengembang dan cairan akan mengisi ruang yang tersisa secara alami,” paparnya.
Dokter Erlina menyarankan kepada seseorang yang hidup dengan satu paru-paru harus mengoptimalkannya dengan baik. Hal itu agar bisa membantu mendapatkan oksigen untuk kehidupan sehari-sehari.
“Hidup dengan satu paru-paru bukan berarti hidup akan menderita. Asalkan paru-paru yang tersisa itu sehat, tidak ada infeksi, tidak ada tuberkulosis, dan lainnya,” jelas dia.
Lebih lanjut dr Erlina mengatakan, cara menjaga paru-paru tetap sehat di antaranya adalah berhenti merokok. Karena rokok dapat menurunkan fungsi paru-paru. Selain itu juga gunakan masker saat keluar rumah.
“Intinya, Anda masih tetap hidup dengan optimal seperti orang dengan dua paru-paru asalkan dijaga dengan baik. Jadi walaupun harus hidup dengan satu paru-paru, mereka tetap menjalani hari seperti biasa. Tentu dengan tetap menjaga kesehatan paru-paru mereka,” pungkasnya.
Dokter Spesialis Paru dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K) mengatakan, seseorang bisa hidup dengan satu paru-paru. Bahkan ada yang berhasil mendaki Gunung Everest.
Lalu bagaimana caranya manusia hidup dengan satu paru-paru, apakah hidup dengan optimal?
Dokter Erlina menceritakan salah satu kasus pasien tuberkulosis (TB) yang diidap sejak lama dan paru-parunya sudah hancur.
“Jadi walaupun tuberkulosisnya disembuhkan, paru-paru yang hancur ini tidak berfungsi. Dapat dikatakan pasien ini hidup dengan hanya satu paru-paru,” ujar dr Erlina, seperti dikutip dari cuitannya di Twitter atau X @erlinaburhan, Minggu (15/10/2023).
Dokter Erlina menambahkan, selain TB, ada beberapa penyakit yang bisa menyebabkan paru-paru tidak berfungsi seperti fibroris paru-paru, kanker paru-paru, pneumonia, dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK).
“Pada kondisi orang yang menjalani prosedur pengangkatan paru-paru, mereka memang butuh waktu untuk pulih. Setelah proses pengangkatan, satu paru-paru yang ada pada tubuh akan sedikit mengembang dan cairan akan mengisi ruang yang tersisa secara alami,” paparnya.
Dokter Erlina menyarankan kepada seseorang yang hidup dengan satu paru-paru harus mengoptimalkannya dengan baik. Hal itu agar bisa membantu mendapatkan oksigen untuk kehidupan sehari-sehari.
“Hidup dengan satu paru-paru bukan berarti hidup akan menderita. Asalkan paru-paru yang tersisa itu sehat, tidak ada infeksi, tidak ada tuberkulosis, dan lainnya,” jelas dia.
Lebih lanjut dr Erlina mengatakan, cara menjaga paru-paru tetap sehat di antaranya adalah berhenti merokok. Karena rokok dapat menurunkan fungsi paru-paru. Selain itu juga gunakan masker saat keluar rumah.
“Intinya, Anda masih tetap hidup dengan optimal seperti orang dengan dua paru-paru asalkan dijaga dengan baik. Jadi walaupun harus hidup dengan satu paru-paru, mereka tetap menjalani hari seperti biasa. Tentu dengan tetap menjaga kesehatan paru-paru mereka,” pungkasnya.
(tsa)