Wanita yang Stres Lebih Perpeluang Mengandung Anak Perempuan

Minggu, 29 November 2020 - 11:00 WIB
loading...
Wanita yang Stres Lebih...
Wanita yang stres sebelum hamil berpeluang mengandung anak perempuan. Foto/Healthtalk.unchealtcare.org
A A A
JAKARTA - Wanita yang stres beberapa saat sebelum hamil , kemungkinan besar akan memiliki anak perempuan. Sebuah penelitian menemukan bahwa mereka yang berada di bawah tekanan di rumah, pekerjaan atau dalam kehidupan asmara dalam beberapa minggu atau bulan sebelum hamil memiliki peluang lebih tinggi daripada biasanya untuk melahirkan anak perempuan daripada anak laki-laki.

Penemuan yang dilakukan oleh Universitas Oxford dan peneliti AS ini menunjukkan bahwa kemerosotan ekonomi dapat menyebabkan lebih banyak perempuan melahirkan anak perempuan. Penelitian ini mengikuti penelitian lain yang telah menunjukkan bahwa jumlah bayi laki-laki turun mengikuti pergolakan besar.

Baca juga : Makanan Sehat untuk Trimester Pertama Kehamilan

Dilansir dari Daily Mail, Sabtu (28/11) studi ini menghubungkan fenomena stres dan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan dengan peningkatan kadar hormon stres.

Sekitar 338 wanita dari seluruh Inggris yang mencoba untuk hamil membuat catatan harian tentang kehidupan dan kehidupan seks mereka dan mengisi kuesioner tentang bagaimana stres yang mereka rasakan. Kadar hormon stres termasuk kortisol diukur dalam beberapa bulan sebelum kehamilan.

Dari bayi yang lahir, 58 adalah laki-laki dan 72 perempuan. Biasanya, di Inggris 105 anak laki-laki lahir untuk setiap 100 anak perempuan. Ketika semua wanita disatukan, stres dan tenang, hasilnya bisa jadi karena kebetulan.

Tetapi di antara 50% wanita yang memiliki jumlah kortisol tertinggi sebelum kehamilan, rasio jenis kelamin jelas condong ke arah anak perempuan, menurut konferensi tahunan American Society for Reproductive Medicine.

Baca juga : Pentingnya Pengendalian Hipertensi Selama Kehamilan

Wanita yang paling stres memiliki kemungkinan hingga 75% lebih kecil untuk memiliki anak laki-laki daripada yang paling tidak stres, demikian dikatakan dalam konferensi di Orlando, Florida. Kadar kortisol meningkat ketika orang menderita stres jangka panjang seperti tekanan di tempat kerja dan hubungan yang buruk.

Peneliti Universitas Oxford, Dr Cecilia Pyper menjelaskan kekhawatiran uang juga bisa berperan. Tidak diketahui mengapa tingkat kortisol yang tinggi tampaknya mengurangi kemungkinan memiliki anak laki-laki. Jenis kelamin bayi ditentukan oleh kromosom dalam sperma ayah dan juga ditentukan saat pembuahan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1124 seconds (0.1#10.140)