Studi: Sebagian Besar Paru-Paru Pulih 3 Bulan Setelah COVID-19

Senin, 30 November 2020 - 09:28 WIB
loading...
Studi: Sebagian Besar Paru-Paru Pulih 3 Bulan Setelah COVID-19
Jaringan paru-paru pasien yang menderita COVID-19 parah menunjukkan pemulihan yang baik dalam tiga bulan. Foto Ilustrasi/Sharecare
A A A
JAKARTA - Para peneliti mengungkapkan bahwa jaringan paru-paru pasien yang menderita COVID-19 parah menunjukkan pemulihan yang baik dalam tiga bulan pada banyak kasus. Studi dari Radboud University di Belanda, yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Infectious Diseases, melibatkan 124 pasien yang telah pulih dari infeksi COVID-19 akut.

Pasien dibagi menjadi tiga kategori untuk penelitian ini, yakni kelompok pasien yang dirawat di ICU, sekelompok pasien yang dirawat di bangsal perawatan rumah sakit, dan terakhir kelompok pasien yang dapat tinggal di rumah tetapi mengalami gejala yang menetap yang akhirnya membutuhkan rujukan dari dokter mereka.

( )

Studi tersebut menilai bagaimana keadaan pasien setelah tiga bulan dan mengungkapkan bahwa pasien yang dirujuk ke klinik perawatan setelahnya oleh dokter menunjukkan pemulihan terburuk pada periode berikutnya. "Para pasien diperiksa dengan CT scan, tes fungsi paru, dan banyak lagi," kata penulis penelitian, seperti dilansir dari laman Times Now News, Senin (30/11).

Setelah tiga bulan, para peneliti mengambil stok, yang mengungkapkan bahwa jaringan paru-paru pasien pulih dengan baik. Kerusakan sisa di jaringan paru-paru umumnya terbatas dan paling sering terlihat pada pasien yang dirawat di ICU. Keluhan yang paling sering muncul setelah tiga bulan adalah rasa lelah, sesak napas, dan nyeri dada.

Banyak orang juga masih mengalami keterbatasan dalam kehidupan sehari-hari serta penurunan kualitas hidup. "Pola yang kami lihat pada pasien ini menunjukkan kesamaan dengan pemulihan setelah pneumonia akut atau sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS), di mana cairan menumpuk di paru-paru," kata penulis studi Bram van den Borst.

"Pemulihan dari kondisi ini juga umumnya membutuhkan waktu lama. Sangat menggembirakan untuk melihat bahwa paru-paru setelah infeksi COVID-19 menunjukkan tingkat pemulihan seperti ini," tambah Borst.

( )

Yang mengejutkan, tim peneliti hampir tidak menemukan kelainan apapun di paru-paru pasien tersebut. "Mempertimbangkan keragaman serta keseriusan keluhan dan ukuran yang masuk akal dari subkelompok ini, ada kebutuhan mendesak untuk penelitian lebih lanjut tentang penjelasan ataupun pilihan pengobatan," tutup Borst.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2027 seconds (0.1#10.140)