Ini Sejarahnya, Gingerbread House yang Ada di Film Bertema Natal

Kamis, 24 Desember 2020 - 13:55 WIB
loading...
Ini Sejarahnya, Gingerbread...
foto / dok istimewa
A A A
JAKARTA - Gingerbread house atau rumah kue jahe identik dengan Natal. Rumah kue jahe juga kerap ditampilkan di banyak film bertemakan Natal . Sesuai dengan namanya, panganan ini berbentuk seperti bangunan yang terbuat dari adonan kue, dipotong dan dipanggang menjadi komponen yang sesuai seperti dinding dan atap.

Biasanya bahan yang digunakan adalah biskuit jahe renyah yang terbuat dari roti jahe, kacang jahe. Jenis lain pembuatan panganan ini dengan roti jahe menggunakan adonan rebus yang bisa dicetak seperti tanah liat untuk membentuk patung yang bisa dimakan atau hiasan lainnya.

Baca juga : Waspada, Natal Bisa Menyebabkan Stres. Ini Cara Mencegahnya !

Agar semakin menarik, rumah-rumah ini dihias dengan berbagai macam permen dan lapisan gula. Tradisi dekorasi rumah roti jahe dimulai di Jerman pada awal 1800-an, yang konon dipopulerkan setelah dongeng Hansel dan Gretel yang diterbitkan pada tahun 1812. Terinspirasi oleh ceritanya, pembuat roti Jerman mulai membuat rumah-rumah kecil yang dihias dari lebkuchen atau biskuit madu berbumbu.

Akar jahe pertama kali dibudidayakan di Tiongkok sekitar 5.000 tahun yang lalu, dan dianggap memiliki khasiat obat dan magis. Kapan kegunaannya sebagai pengawet ditemukan tidak jelas, tetapi beberapa sejarawan makanan mengatakan bahwa resep pertama untuk roti jahe berasal dari sekitar 2400 SM di Yunani.

Baca juga : Ladies , Piyama Brand Mewah Jadi Fashionable Saat Natal

Sedangkan sejarah lainnya menyebutkan hingga 992 M, ketika biksu Armenia Gregory dari Nicopolis dianggap telah mengajar tukang roti Kristen di Prancis cara membuatnya. Referensi selanjutnya termasuk serikat roti jahe di Jerman, dibentuk pada abad ke-15 untuk melindungi hak-hak pembuat roti tertentu. Pada waktu yang hampir bersamaan, para biarawati di Swedia membuat roti jahe untuk meredakan gangguan pencernaan.

Roti jahe berbentuk figur sering dikreditkan ke istana Ratu Elizabeth I, di mana biskuit dibuat menurut rupa para tamu penting. Hal ini bahkan dirujuk dalam Shakespeare's Love's Labour's Lost pada tahun 1598. Pada abad-abad berikutnya, roti jahe berbentuk menjadi populer di seluruh Eropa, dengan figur dan model yang digunakan sebagai dekorasi jendela, atau diberikan sebagai hadiah pada hari raya atau ulang tahun keagamaan.

Baca juga : Keyakinan Erick Thohir, BGS Bisa Kawal Program Vaksinasi Covid-19

Dilansir dari The Gurardian, Kamis (23/12) tradisi modern membuat rumah roti jahe telah menjadi acara keluarga di pasar Natal di seluruh dunia.
Kota abad pertengahan DinkelsbĂĽhl yang bertembok, Jerman bagian selatan, sering dianggap sebagai kota rumah roti jahe dalam kehidupan nyata.


Pusat bersejarahnya yang indah dan terpelihara dengan baik memiliki bangunan setengah kayu dengan atap pelana dengan warna kuning dan persik, sebuah gereja, alun-alun kota kecil, dan jalan-jalan berbatu.
(sal)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3631 seconds (0.1#10.140)