Kenali Tanda Kerusakan Bangunan Rumah

Rabu, 27 Januari 2021 - 08:22 WIB
loading...
Kenali Tanda Kerusakan Bangunan Rumah
Pemasangan keramik yang kurang tepat bisa menyebabkan kerusakan lantai rumah yang meluas. (Foto: Dok/99.co)
A A A
BANYAK tanda rumah yang mulai mengalami kerusakan. Penyebab kerusakan itu di antaranya karena alam, lama bangunan, hingga cara pengerjaan yang tidak sempurna . Faktor terakhir dapat dihindari dengan memilih tukang berpengalaman yang mengerti pengerjaan bangunan dengan baik.

Salah satu kerusakan yang terjadi di rumah ialah lantai yang naik ke atas seolah-oleh menggelembung. Biasanya memang terjadi tidak dalam waktu dekat setelah pemasangan.

Menurut arsitek Dede Purwanto dari Arsindo Cipta Karya Indonesia, jika terjadi di lantai satu yang bersentuhan langsung dengan muka tanah, maka itu disebabkan faktor kesalahan teknis sewaktu pemasangan.

"Bisa jadi karena urugan tanah yang kurang padat, atau terkadang saat pemasangan keramik adukan pasangan keramik terlalu basah. Ada juga karena pemasangan tiang pancang yang menyebabkan permukaan tanah bergerak. Seharusnya di kawasan yang sudah banyak rumah pemasangan jangan pancang, tapi borpile," jelasnya.

Maka, untuk mengantisipasi lantai yang naik ke atas atau mengalami penurunan muka tanah, maka lantai dicor baik dengan tulangan seperti membuat cor dak lantai 2 ataupun tanpa tulangan. Kerusakan pada lantai juga dapat dilihat jika keramik mengalami retak, bahkan pecah.

Anda dapat mengecek terlebih dahulu apakah Anda menyimpan barang berat di atas lantai tersebut. Jika tidak, faktor teknik pemasangan lagi-lagi yang bisa menjadi penyebab. Kuncinya ada pada semen, yakni semen yang menjadi perekat keramik tidak kuat. Hal ini karena pada saat awal mencampurkan semen dengan pasir tidak seimbang atau sesuai takaran.

Ternyata ada trik jitu yang biasanya dilakukan oleh para tukang berpengalaman untuk mencegah keretakan ini. Keramik harus direndam dalam air selama satu jam agar semen mudah melekat pada keramik.

Kerusakan pada rumah lainnya juga mulai tampak pada dinding. Tanda kerusakan kecil, yakni berupa retak untuk rusak yang lebih besar, dinding mengalami pelapukan karena terlalu lembap atau dingin yang membuat banyak jamur tumbuh.

"Retak yang menyerupai rambut beberapa ada yang bisa hilang jika dicat ulang. Jika retak besar harus dibobok terlebih dahulu lalu diperbaiki kemudian diplester diaci dan dicat," ujar Dede.

Dia menambahkan, permasalahan lapuk atau lembab yang harus dilakukan adalah menghilangkan penyebab lembap. Setelah itu diperbaiki seperti biasa dengan diplester diaci kemudian tambahannya disealer dengan kandungan tinggi alkali kemudian dicat. Sealer merupakan cat dasar yang tidak perlu dicampur air hujan jika ingin hasilnya lebih bagus.

Struktur bangunan juga menjadi penentu, maka untuk struktur biasanya sudah ada ketentuan SNI di tiap material yang dipakai. Misalnya dari pembesian, besi apa saja yang digunakan untuk bentangan. Selain itu juga dibutuhkan pengukuran mutu beton yang digunakan sebab semuanya tergantung hasil hitungan. Jika semua sesuai jarang banget bangunan struktural rusak.

Dede mengatakan faktor lain kerusakan rumah juga dari faktor eksternal misalnya akibat pembangunan persis di sebelah rumah. Maka, saat kita merenovasi rumah misalnya dengan membuat tingkatan rumah perlu meminta izin dengan tetangga samping kanan kiri depan maupun belakang.

"Kita juga sebaiknya harus mengetahui kondisi lingkungan, tidak mungkin di area padat pemukiman pasang tiang pancang risikonya besar karena pemasangan tiang pancang harus ditancapkan dalam ke tanah berisiko rumah sekitar goyang atau perubahan muka tanah," tegasnya.

Bukan hanya soal tiang pancang saja yang bisa menyebabkan masalah, namun pembangunan ke atas juga akan berdampak sebab menambah debit air di atap tetangga. Air yang berasal dari dinding rumah yang dibangun dapat memenuhi talang rumah tetangga. (Ananda Nararya)
(wan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3103 seconds (0.1#10.140)