Ekstasi yang Digunakan Ridho Rhoma Miliki Risiko Serius

Senin, 08 Februari 2021 - 11:10 WIB
loading...
Ekstasi yang Digunakan Ridho Rhoma Miliki Risiko Serius
Ridho Rhoma. Foto/Instagram Ridho Rhoma
A A A
JAKARTA - Ekstasi yang digunakan Ridho Rhoma merupakan obat sintetis yang diturunkan dari amphetamine. Ekstasi menghasilkan efek seperti perasaan rangsangan mental, penurunan kecemasan, dan peningkatan persepsi sensorik. Namun, seperti halnya jenis narkoba lain, menggunakan ekstasi juga memiliki risiko berbahaya.

Ekstasi menjadi populer selama kurun tahun 1970-1980-an ketika narkoba dikaitkan dengan festival musik, rave, konser, dan klub. Pada 1985, Drug Enforcement Administration (DEA) menempatkan ekstasi dalam daftar obat Jadwal I, yang berarti obat ini tidak digunakan untuk mengobati kondisi medis apapun dan berpotensi tinggi untuk disalahgunakan.



Melansir Verry Well Mind, Senin (8/2), dikatakan bahwa ekstasi bertindak sebagai stimulan dan halusinogen. Beberapa efek samping ekstasi yang lebih umum termasuk mual, penglihatan kabur, pernapasan cepat, detak jantung meningkat, dan gigi mengatup secara tidak sengaja. Ekstasi dapat menghasilkan efek positif yang dicari orang dalam waktu 15 menit, tetapi juga menyebabkan berbagai efek negatif.

Efek positif mencakup stimulasi mental, rasa sejahtera yang meningkat, kehangatan emosional, empati, merasa kurang pendiam, kecemasan menurun, energi meningkat dan persepsi sensorik ditingkatkan. Sedangkan efek negatif berupa mual, menggigil atau hot flashes, berkeringat, gigi mengatup, kram atau kekakuan otot, kehilangan selera makan, pemikiran tidak teratur, dehidrasi, kaki gelisah, dan agitasi.

Ekstasi obat yang berbahaya. Ada risiko serius yang terkait dengan penggunaannya, termasuk hipertermia, efek kardiovaskular, gangguan kemampuan mental, perilaku berisiko, dan overdosis. Ekstasi biasanya hadir dalam tablet kecil berwarna dengan logo merek atau karakter kartun tertera di atasnya. Bisa juga dalam bentuk kapsul, cairan, atau bubuk dengan rasanya pahit. Pil ekstasi sering mengandung zat berbahaya lain seperti sabu, kokain, ketamin, atau LSD.

Ekstasi bekerja dengan meningkatkan aktivitas tiga bahan kimia otak yang disebut neurotransmitter yaitu dopamin, serotonin, dan norepinefrin. Tiga bahan kimia ini berperan dalam berbagai fungsi seperti suasana hati, tingkat energi, nafsu makan, kepercayaan, aktivitas seksual, emosi, dan tidur.



Orang yang menggunakan ekstasi melaporkan perasaan euforia, kehangatan, keterbukaan, dan kejernihan serta sensasi sentuhan, suara, juga penciuman yang meningkat. Beberapa orang melaporkan merasa energik dan tidak terhalang. Efek ekstasi biasanya mulai dalam 30 menit setelah mengonsumsi obat dan berlangsung selama tiga hingga enam jam.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ridho Rhoma kembali ditangkap polisi terkait kasus penyalahgunaan narkoba. Penyanyi 32 tahun ini ditangkap jajaran Sat Narkoba Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, di sebuah apartemen pada Kamis (4/2). Dari lokasi penangkapan, polisi menyita barang bukti berupa narkoba jenis ekstasi. Hingga saat ini, Ridho masih menjalani pemeriksaan di Mako Polres Pelabuhan Tanjung Priok.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5516 seconds (0.1#10.140)