Aturan Pemberian MPASI Anak agar Tumbuh Kembangnya Optimal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kebutuhan nutrisi dan energi anak hingga usia enam bulan tidak dapat tercukupi hanya dengan pemberian air susu ibu (ASI). Maka dari itu, pada usia enam bulan dan seterusnya, anak akan diberi makanan pendamping ASI (MPASI) guna membantu memenuhi kebutuhan gizi anak tersebut.
Terlebih masa periode emas merupakan momen pertumbuhan anak yang sangat krusial yang tidak boleh terlewatkan. Periode emas atau 1.000 hari pertama kehidupan adalah suatu masa ketika otak anak sedang berkembang sangat pesat yang mendukung seluruh proses pertumbuhan anak dengan sempurna. Pada periode ini, makanan ataupun asupan nutrisi yang dikonsumsi oleh seorang anak memiliki peran yang sangat penting selama periode emas agar tumbuh kembangnya optimal.
Berdasarkan anjuran Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), strategi pemberian MPASI pada anak terbagi atas empat yaitu (1) tepat waktu, di mana MPASI mulai diberikan pada anak berusia enam bulan; (2) adekuat, yang berarti makanan yang diberikan harus memenuhi kebutuhan energi, protein, dan mikronutrien anak; (3) aman dan higienis, MPASI harus dipersiapkan dengan cara yang aman, dan terjamin kebersihannya; dan (4) diberikan secara responsif, di mana MPASI harus diberikan dengan melihat tanda apakah anak tersebut lapar atau kenyang.
Dr. Miza Dito Afrizal, SpA, Bmedsci, MKes, mengingatkan, dalam pemberian MPASI, orangtua harus memperhatikan nutrisi penting yang dibutuhkan, baik mikronutrien maupun makronutrien sehingga dapat mencegah terjadinya malnutrisi. ( )
"Makanan yang dikonsumsi seorang anak sebaiknya mengandung empat nutrisi penting berupa karbohidrat yang merupakan sumber energi, protein (utamakan protein hewani), lemak, dan buah atau sayur dalam jumlah sedikit sebagai bentuk pengenalan kepada anak," kata Spesialis Anak tersebut.
Namun, konsumsi serat pada MPASI sebaiknya dibatasi. Kandungan serat yang berlebihan pada MPASI justru dapat menyebabkan terjadinya sembelit pada anak tersebut.
Keempat nutrisi penting tadi dapat diperoleh dari berbagai jenis makanan. Karbohidrat pada MPASI dapat diperoleh dengan mengonsumsi beras, kentang, ubi, atau gandum. Sementara protein terbagi atas dua, yaitu protein nabati yang dapat diperoleh dari telur, daging, ayam, ikan, dan udang. Serta protein nabati yang diperoleh dari tempe dan tahu. Minyak, mentega, dan santan dapat diberikan dalam MPASI sebagai sumber lemak dan penambah kalori. Sementara serat didapat dari konsumsi sayur dan buah.
“Selain itu, zat besi (Fe) juga tidak kalah penting untuk mendukung tumbuh kembang dan perkembangan otak seorang anak," ujar dr. Miza.
Kebutuhan zat besi pada anak di periode MPASI kurang lebih 11 mg per hari. Ada beberapa hal yang dapat diperhatikan untuk memenuhi kebutuhan zat besi pada tubuh anak melalui MPASI, yaitu dengan mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi. Zat besi dalam daging diserap 20 kali lebih tinggi dari bayam (0,6 mg vs 0,03 mg). (Baca Juga: Waspadai Stunting Saat Pandemi Covid-19, Bagaimana Solusinya? )
Dalam mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan agar tubuh dapat menyerap zat besi secara optimal. IDAI merekomendasikan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi minimal dua kali sehari dan saat mengonsumsi zat besi, sebaiknya juga mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C karena dapat meningkatkan penyerapan zat besi dari makanan. Lalu hindari konsumsi susu dan teh, karena kalsium pada susu dan zat pada teh dapat menghambat penyerapan zat besi.
Devy Yheanne, Country Leader of Communications & Public Affairs PT Johnson & Johnson Indonesia mengatakan, penting bagi orangtua untuk benar-benar memperhatikan nutrisi/gizi pada makanan/MPASI yang diberikan kepada anak mereka agar dapat menghindari malnutrisi.
"Maka dari itu, kami selalu menginisiasi berbagai rangkaian kegiatan yang dapat mengedukasi para orangtua, di mana salah satunya adalah Johnson’s Expert Class yang dilakukan secara virtual dan mengulas topik mengenai "Pentingnya Gizi pada Periode MPASI"," pungkas Devy.
Lihat Juga: Pengendali Saham KB Bank Sponsori Operasi Jantung Gratis 10 Anak Indonesia di Korea Selatan
Terlebih masa periode emas merupakan momen pertumbuhan anak yang sangat krusial yang tidak boleh terlewatkan. Periode emas atau 1.000 hari pertama kehidupan adalah suatu masa ketika otak anak sedang berkembang sangat pesat yang mendukung seluruh proses pertumbuhan anak dengan sempurna. Pada periode ini, makanan ataupun asupan nutrisi yang dikonsumsi oleh seorang anak memiliki peran yang sangat penting selama periode emas agar tumbuh kembangnya optimal.
Berdasarkan anjuran Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), strategi pemberian MPASI pada anak terbagi atas empat yaitu (1) tepat waktu, di mana MPASI mulai diberikan pada anak berusia enam bulan; (2) adekuat, yang berarti makanan yang diberikan harus memenuhi kebutuhan energi, protein, dan mikronutrien anak; (3) aman dan higienis, MPASI harus dipersiapkan dengan cara yang aman, dan terjamin kebersihannya; dan (4) diberikan secara responsif, di mana MPASI harus diberikan dengan melihat tanda apakah anak tersebut lapar atau kenyang.
Dr. Miza Dito Afrizal, SpA, Bmedsci, MKes, mengingatkan, dalam pemberian MPASI, orangtua harus memperhatikan nutrisi penting yang dibutuhkan, baik mikronutrien maupun makronutrien sehingga dapat mencegah terjadinya malnutrisi. ( )
"Makanan yang dikonsumsi seorang anak sebaiknya mengandung empat nutrisi penting berupa karbohidrat yang merupakan sumber energi, protein (utamakan protein hewani), lemak, dan buah atau sayur dalam jumlah sedikit sebagai bentuk pengenalan kepada anak," kata Spesialis Anak tersebut.
Namun, konsumsi serat pada MPASI sebaiknya dibatasi. Kandungan serat yang berlebihan pada MPASI justru dapat menyebabkan terjadinya sembelit pada anak tersebut.
Keempat nutrisi penting tadi dapat diperoleh dari berbagai jenis makanan. Karbohidrat pada MPASI dapat diperoleh dengan mengonsumsi beras, kentang, ubi, atau gandum. Sementara protein terbagi atas dua, yaitu protein nabati yang dapat diperoleh dari telur, daging, ayam, ikan, dan udang. Serta protein nabati yang diperoleh dari tempe dan tahu. Minyak, mentega, dan santan dapat diberikan dalam MPASI sebagai sumber lemak dan penambah kalori. Sementara serat didapat dari konsumsi sayur dan buah.
“Selain itu, zat besi (Fe) juga tidak kalah penting untuk mendukung tumbuh kembang dan perkembangan otak seorang anak," ujar dr. Miza.
Kebutuhan zat besi pada anak di periode MPASI kurang lebih 11 mg per hari. Ada beberapa hal yang dapat diperhatikan untuk memenuhi kebutuhan zat besi pada tubuh anak melalui MPASI, yaitu dengan mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi. Zat besi dalam daging diserap 20 kali lebih tinggi dari bayam (0,6 mg vs 0,03 mg). (Baca Juga: Waspadai Stunting Saat Pandemi Covid-19, Bagaimana Solusinya? )
Dalam mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan agar tubuh dapat menyerap zat besi secara optimal. IDAI merekomendasikan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi minimal dua kali sehari dan saat mengonsumsi zat besi, sebaiknya juga mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C karena dapat meningkatkan penyerapan zat besi dari makanan. Lalu hindari konsumsi susu dan teh, karena kalsium pada susu dan zat pada teh dapat menghambat penyerapan zat besi.
Devy Yheanne, Country Leader of Communications & Public Affairs PT Johnson & Johnson Indonesia mengatakan, penting bagi orangtua untuk benar-benar memperhatikan nutrisi/gizi pada makanan/MPASI yang diberikan kepada anak mereka agar dapat menghindari malnutrisi.
"Maka dari itu, kami selalu menginisiasi berbagai rangkaian kegiatan yang dapat mengedukasi para orangtua, di mana salah satunya adalah Johnson’s Expert Class yang dilakukan secara virtual dan mengulas topik mengenai "Pentingnya Gizi pada Periode MPASI"," pungkas Devy.
Lihat Juga: Pengendali Saham KB Bank Sponsori Operasi Jantung Gratis 10 Anak Indonesia di Korea Selatan
(tsa)