Nia Ramadhani Lemot Gara-Gara Kurang Zat Besi, Begini Penjelasan Ahli

Senin, 01 Maret 2021 - 13:38 WIB
loading...
Nia Ramadhani Lemot...
Nia Ramadhani. Foto/Instagram Nia Ramadhani
A A A
JAKARTA - Asisten Nia Ramadhani , Theresa Wienathan, mengatakan bahwa lama alias lemotnya sang artis saat berpikir dikarenakan kekurangan zat besi . Penyakit itu mengharuskan Nia menjalani terapi suntik zat besi.

Selain lemot, penyakit kekurangan zat besi juga membuat Nia mudah merasa capek, dan karena itu dia jadi susah berolahraga. Kemudian, penyakit kekurangan zat besi juga membuat istri Ardi Bakrie tersebut mengalami masalah penglihatan.



Lantas, benarkah kekurangan zat besi bisa membuat seseorang lemot atau proses berpikirnya menjadi sangat lambat?

Laman Web MD melaporkan bahwa kekurangan zat besi dalam jumlah sedang dapat mengganggu pemikiran wanita. Tetapi, suplemen zat besi dapat membantu mengembalikan kinerja otak dan memulihkan defisit memori yang disebabkan kekurangan zat besi.

Penelitian mengenai hal itu menjadi salah satu yang pertama dari jenisnya, yang menghubungkan kekurangan zat besi dengan perlambatan dalam berpikir dan memori, serta menunjukkan bahwa mengganti zat besi dapat memperbaiki kekurangan tersebut.

Studi ini dilakukan dengan memberikan serangkaian tes pembelajaran dan memori kepada lebih dari 100 wanita berusia 18 hingga 35 tahun. Sekitar setengah dari mereka mengalami kekurangan zat besi ringan, tetapi tanpa anemia. Kekurangan zat besi parah menyebabkan anemia.

"Tes dilakukan dengan mengamati subjek penelitian dan meminta mereka untuk mengingat barisan gambar yang ditampilkan di layar komputer. Rerata mereka memiliki kadar zat besi normal melewatkan delapan pertanyaan dari 54. Sementara perempuan dengan masalah kekurangan zat besi melewatkan dua kali lipat pertanyaan dibandingkan perempuan yang jumlah zat besinya normal," papar Laura Murray-Kolb, PhD, peneliti nutrisi di Pennsylvania State University sekaligus Ketua Penelitian ini.

Hasil studi tersebut menerangkan bahwa faktanya, ada perbedaan pada perempuan dengan zat besi yang normal dengan perempuan yang kekurangan zat besi.

Untuk mengatasi masalah ini, peneliti mencoba memberikan asupan zat besi pada perempuan yang lemot sebanyak 60 miligram per hari dan kemudian mengukur kadar zat besi untuk memastikan bahwa pil tersebut mengembalikan kadar zat besi ke normal.

"Setelah empat bulan, wanita yang mengalami defisiensi atau kekurangan zat besi dites kembali dan hasilnya mereka melakukan tugas sebaik wanita yang kadar zat besinya normal," papar Laura

"Kabar baiknya adalah bahwa penggantian memang membantu mengembalikan fungsi ke normal," lanjutnya.



Studi ini diungkapkan pada pertemuan American Physiological Society. Yang menjadi catatan di sini ialah, perempuan dengan kadar zat besi normal dan mengonsumsi suplemen zat besi tidak memberi efek apapun. Jadi, terapi penambahan zat besi ini memang efektif hanya pada perempuan yang kekurangan zat besi. Itulah kenapa terapi yang dijalani Nia adalah penyuntikkan zat besi.

"Satu catatan penting, kelebihan zat besi akan memberi dampak buruk pada kesehatan tubuh, salah satunya adalah kerusakan hati. Jadi, penting sekali sebelum memutuskan mengonsumsi zat besi, periksakan kadar zat besi tubuh Anda terlebih dulu supaya terapi tidak malah membuat tubuh Anda bermasalah," tambah Laura.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1906 seconds (0.1#10.140)