Bisa Berakibat Fatal di Masa Pandemi, Kenali Beberapa Faktor Penyebab Asma

Selasa, 02 Maret 2021 - 22:00 WIB
loading...
Bisa Berakibat Fatal di Masa Pandemi, Kenali Beberapa Faktor Penyebab Asma
Artis Rina Gunawan disebutkan mengalami sesak napas akibat asma dan terinfeksi Covid-19, sebelum meninggal dunia. / Foto: Instagram @rinagunawan74
A A A
JAKARTA - Artis yang namanya populer di era 1990-an, Rina Gunawan disebutkan mengalami sesak napas akibat asma dan terinfeksi Covid-19, sebelum meninggal dunia.

Baca juga: Beri Tanda untuk Teddy Syah, Rina Gunawan: Sampai Jannah Bersamamu

Presenter kelahiran Bandung 28 Juni 1974 ini pun mengembuskan napas terakhirnya di RS Pertamina Simprug, Jakarta, Selasa (2/3), sekitar pukul 18.45 WIB.

Sebagaimana diketahui, Covid-19 merupakan salah satu penyakit yang membahayakan, khususnya bagi para penderita asma. Pasalnya, penyakit ini sama-sama menyerang sistem pernapasan seseorang. Oleh sebab itu, mengontrol asma yang dimiliki, serta mencegah terjadinya asma adalah salah satu pilihan yang tepat untuk dilakukan selama masa pandemi Covid-19.

Gejala asma bisa disebabkan sejumlah faktor, seperti genetik dan lingkungan. Penderita asma biasanya memiliki faktor genetik yang membuatnya rentan terhadap asma. Menurut National Heart, Lung, dan Blood Institute (NHLBI), faktor lingkungan seperti paparan alergi atau infeksi virus tertentu saat bayi, bisa meningkatkan risiko terkena penyakit tersebut.

Seperti merangkum dari The Healthy, berikut beberapa penyebab yang bisa memicu terjadinya asma.

1. Hormon

Menurut dr Payal Patel MD, anggota American Academy of Allergy Asthma and Immunology, sakit asma lebih sering terjadi pada wanita daripada pria. Ini kemungkinan ada kaitannya dengan korelasi antara asma dan hormon estrogen serta progesterone. Asma bisa menjadi lebih buruk sebelum dan selama menstruasi atau membaik selama kehamilan. Demikian diungkapkan dr Patel.

"Ini sejalan dengan teori bahwa kontrasepsi oral dapat meningkatkan fungsi paru-paru karena fluktuasi kadar hormon yang berkurang," katanya. Ini gejala siklus menstruasi yang tidak biasa dan harus diperhatikan.

2. Stres

Ketika mengalami stres biasanya serangan asma terjadi lebih sering dan parah. Tidak dipahami sepenuhnya mengapa bisa begitu, tetapi ketika tubuh memiliki tingkat kortisol yang rendah atau tidak efektif, hormon stres tidak dapat mengurangi peradangan. "Penting untuk mengenali ini dan mencari cara untuk mengurangi stres harian," terang dr Patel.

3. Polusi

Polusi udara, seperti asap knalpot motor dan mobil, bisa memicu sakit asma. "Olahraga saat polusi tinggi atau di dekat jalan raya yang sibuk harus dihindari," saran dr Patel.

Dia merekomendasikan untuk melakukan gym di dalam rumah daripada lari di luar dengan kualitas udara yang buruk. Bisa juga ke tempat-tempat yang sejuk udaranya segar dan jauh dari polusi kendaraan.

4. Serangga

Jaga kebersihan rumah agar serangga kotor, seperti kecoa dan tikus tidak masuk ke dalam. Sebab kotoran serangga itu dapat memicu asma. "Hewan pengerat juga dapat memicu asma, baik tikus dalam kota atau tikus di perdesaan," tutur dr Patel.

5. Pengawet

Bahan sulfit yang digunakan sebagai pengawet dalam produk seperti anggur, buah kering, dan sari buah, saus tomat/sambal buatan, serta sosis dapat mengiritasi paru-paru dan menyebabkan reaksi pada sekitar 5-10 persen penderita asma.

Baca juga: Waspadai Penyakit Asma saat Terinfeksi Covid-19 seperti Rina Gunawan

Hal itu disebabkan selama pencernaan, perut menguapkan sulfit menjadi tetesan yang lewat tenggorokan dan masuk ke paru-paru dan menyebabkan iritasi.
(nug)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2314 seconds (0.1#10.140)