Terlalu Sering Bleaching Gigi Bisa Sebabkan Rasa Ngilu, Begini Solusinya!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penampilan yang sempurna menjadi tuntutan bagi sebagian orang di masa modern saat ini. Bukan hanya badan atau wajah yang diharapkan sempurna, tapi juga gigi. Makanya, tidak banyak kaum urban yang memilih melakukan bleaching.
Ya, treatment bleaching gigi menjadi solusi bagi masyarakat yang mau memiliki warna gigi putih bersih. Tindakan ini tentu saja berfungsi untuk estetika semata, tapi tahukah Anda bahwa di balik indahnya gigi yang cantik itu ada efek samping yang harus diperhatikan.
"Proses bleaching gigi itu menggunakan bahan-bahan kimiawi yang membuat sebagian mineral gigi di lapisan email terkikis. Makanya, enggak heran mereka yang habis melakukan bleaching mengeluh giginya ngilu beberapa hari," papar drg Andy Wirahadikusumah, Sp.Pros, prosthodontist, dalam Webinar 'Kembalikan Senyum Bebas Gigi Sensitif dengan Kekuatan Mineral' beberapa waktu lalu.
Baca Juga : Atta dan Aurel Ingin Punya Anak 15, dr Boyke Ingatkan Risikonya untuk Kesehatan Sang Ibu
Dokter Andy melanjutkan, karena adanya efek samping tersebut sangat dianjurkan untuk orang yang mau melakukan bleaching gigi untuk tidak terlalu rutin melakukan treatment tersebut.
"Kami sebagai dokter ahli menyarankan bleaching gigi itu setahun sekali atau yang mau dua kali tidak apa asal jaraknya 6 bulan sekali," ujarnya.
Nah, jika sudah di-bleaching apa tindakan yang bisa dilakukan supaya masalah gigi tidak semakin parah?
"Kami anjurkan untuk orang-orang yang melakukan bleaching gigi melakukan perawatan dengan pasta gigi khusus gigi sensitif karena memang efek ngilu pada gigi akan bertahan dalam beberapa waktu," saran drg Andy.
Baca Juga : Konsumsi Jus Sayur Ini agar Kulit Sehat dan Bersih
Dia menegaskan, meski bleaching gigi ini punya efek samping yang mungkin kurang nyaman, jika dilakukan di tempat yang tepat dan ditangani dengan dokter atau tenaga profesional yang benar, risiko dapat ditekan semaksimal mungkin.
"Karena itu, kami pun menyarankan agar masyarakat tidak sembarangan melakukan treatment bleaching gigi. Pastikan dokternya benar-benar dokter dan dilakukan dengan sangat profesional supaya hasilnya pun baik," tambah drg Andy.
Ya, treatment bleaching gigi menjadi solusi bagi masyarakat yang mau memiliki warna gigi putih bersih. Tindakan ini tentu saja berfungsi untuk estetika semata, tapi tahukah Anda bahwa di balik indahnya gigi yang cantik itu ada efek samping yang harus diperhatikan.
"Proses bleaching gigi itu menggunakan bahan-bahan kimiawi yang membuat sebagian mineral gigi di lapisan email terkikis. Makanya, enggak heran mereka yang habis melakukan bleaching mengeluh giginya ngilu beberapa hari," papar drg Andy Wirahadikusumah, Sp.Pros, prosthodontist, dalam Webinar 'Kembalikan Senyum Bebas Gigi Sensitif dengan Kekuatan Mineral' beberapa waktu lalu.
Baca Juga : Atta dan Aurel Ingin Punya Anak 15, dr Boyke Ingatkan Risikonya untuk Kesehatan Sang Ibu
Dokter Andy melanjutkan, karena adanya efek samping tersebut sangat dianjurkan untuk orang yang mau melakukan bleaching gigi untuk tidak terlalu rutin melakukan treatment tersebut.
"Kami sebagai dokter ahli menyarankan bleaching gigi itu setahun sekali atau yang mau dua kali tidak apa asal jaraknya 6 bulan sekali," ujarnya.
Nah, jika sudah di-bleaching apa tindakan yang bisa dilakukan supaya masalah gigi tidak semakin parah?
"Kami anjurkan untuk orang-orang yang melakukan bleaching gigi melakukan perawatan dengan pasta gigi khusus gigi sensitif karena memang efek ngilu pada gigi akan bertahan dalam beberapa waktu," saran drg Andy.
Baca Juga : Konsumsi Jus Sayur Ini agar Kulit Sehat dan Bersih
Dia menegaskan, meski bleaching gigi ini punya efek samping yang mungkin kurang nyaman, jika dilakukan di tempat yang tepat dan ditangani dengan dokter atau tenaga profesional yang benar, risiko dapat ditekan semaksimal mungkin.
"Karena itu, kami pun menyarankan agar masyarakat tidak sembarangan melakukan treatment bleaching gigi. Pastikan dokternya benar-benar dokter dan dilakukan dengan sangat profesional supaya hasilnya pun baik," tambah drg Andy.
(wur)