Benarkah Masker Medis Lebih Efektif Dibanding Masker Kain? Ini Penjelasannya!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Banyak varian masker sebagai salah satu alat perlindungan yang tersedia di pasaran, sehubungan dengan situasi pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung satu tahun belakangan ini.
Setiap masyarakat memilih masker untuk digunakan sehari-hari, sesuai dengan kapasitas dan kebutuhan masing-masing. Ada yang sudah merasa cukup dengan penggunaan masker kain, tapi tak sedikit pula yang memilih untuk memakai masker bedah atau masker medis untuk perlindungan sehari-hari.
Lalu sebetulnya masker kain versus masker medis, manakah yang lebih disarankan untuk proteksi yang lebih baik? Mengutip Healthline, Selasa (6/4/2021) Dr. Ting Ting Wong, dokter ahli penyakit dalam sekaligus spesiali penyakit menular dari Presbyterian Medical Group Brooklyn, New York menyebutkan masker bedah atau masker medis adalah pilihan terbaik jika kita tidak memiliki aksesn untuk menggunakan masker N95 atau KN95.
Baca Juga : Mutasi Baru E484K yang Muncul di Jakarta Lebih Cepat Menular, Ini Tips Agar Tak Tertular!
Masker bedah yang tahan akan cairan, mampu melindungi dari droplets (tetesan) besar, percikan, atau semprotan cairan tubuh atau cairan berbahaya lainnya. “Saya pikir masker bedah itu sangat efektif,” kata Dr. Ting.
Dokter Ting menambahkan, ia pribadi sependapat dengan pernyataan pakar penyakit menular Amerika, Dr. Anthony S. Fauci tentang penggunaan masker medis double atau double masking,
“Saya setuju dengan komentar Dr. Fauci tentang double masking. Masker kain sebagai cadangan karena banyak varian masker kain di luar sana, tapi untuk masyarakat umum masker bedah jadi pilihan yang baik,” tambahnya.
Lalu bagaimana dengan masker kain? Nyatanya, masker kain disebutkan menjadi pilihan terakhir. Mengingat masker kain itu tidak melalui proses pengujian atau diatur secara resmi dan setiap jenis kain, mempunyai tingkat filtrasi yang berbeda-beda.
Tapi jika dibandingkan dengan tidak memakai masker sama sekali, penggunaan masker meski masker kain masih dinilai lebih baik. Tapi untuk perlindungan dan filtrasi maksimal, memakai masker medis dobel atau masker N95 / KN95 memang jauh lebih baik.
"Masker kain adalah yang paling dapat ditembus dan menawarkan perlindungan paling sedikit, tetapi lebih baik daripada tidak pakai masker sama sekali. Saya sering mengatakan, masker terbaik adalah masker yang dipakai orang sepanjang waktu (tidak dilepas) ketika keluar rumah. Masker KN95 tidak jauh lebih baik dari masker bedah, jika Anda terus-terusan melepasnya,” ambah Dr. Eric Cioe-Pena, direktur kesehatan global di Northwell Health di New Hyde Park, New York.
Baca Juga : Awali Diet DASH dengan Puasa untuk Hasil yang Maksimal
Untuk memilih masker kain yang tepat, seperti dilapor Popularmechanics, menurut penelitian kita perlu memperhatikan beberapa hal saat memilih masker kain. Pertama untuk filtrasi yang efektif, cari masker dengan tiga lapis bahan penyaringan. Kedua, pilihlah bahan yang fleksibel. Caari masker yang terbuat dari material bahan woven (anyaman) yang rapat yang akan menempel di wajah. Jika tidak, maka saat masker dipakai masih akan memiliki celah.
Terakhir, pilihlah yang model tali ikat bukan loop pengait di telinga. Dengan ini, kita bisa mengontrol ukuran dan kontur masker dengan lebih baik saat dipasang di kepala dengan ikatan. Loop pengait di telinga, dikatakan justru membuat celah yang lebih besar di sisi wajah. Selain itu, terkadang bisa membuat luka atau lecet jika digunakan dalam waktu lama dan menyebabkan sakit pada kepala.
Setiap masyarakat memilih masker untuk digunakan sehari-hari, sesuai dengan kapasitas dan kebutuhan masing-masing. Ada yang sudah merasa cukup dengan penggunaan masker kain, tapi tak sedikit pula yang memilih untuk memakai masker bedah atau masker medis untuk perlindungan sehari-hari.
Lalu sebetulnya masker kain versus masker medis, manakah yang lebih disarankan untuk proteksi yang lebih baik? Mengutip Healthline, Selasa (6/4/2021) Dr. Ting Ting Wong, dokter ahli penyakit dalam sekaligus spesiali penyakit menular dari Presbyterian Medical Group Brooklyn, New York menyebutkan masker bedah atau masker medis adalah pilihan terbaik jika kita tidak memiliki aksesn untuk menggunakan masker N95 atau KN95.
Baca Juga : Mutasi Baru E484K yang Muncul di Jakarta Lebih Cepat Menular, Ini Tips Agar Tak Tertular!
Masker bedah yang tahan akan cairan, mampu melindungi dari droplets (tetesan) besar, percikan, atau semprotan cairan tubuh atau cairan berbahaya lainnya. “Saya pikir masker bedah itu sangat efektif,” kata Dr. Ting.
Dokter Ting menambahkan, ia pribadi sependapat dengan pernyataan pakar penyakit menular Amerika, Dr. Anthony S. Fauci tentang penggunaan masker medis double atau double masking,
“Saya setuju dengan komentar Dr. Fauci tentang double masking. Masker kain sebagai cadangan karena banyak varian masker kain di luar sana, tapi untuk masyarakat umum masker bedah jadi pilihan yang baik,” tambahnya.
Lalu bagaimana dengan masker kain? Nyatanya, masker kain disebutkan menjadi pilihan terakhir. Mengingat masker kain itu tidak melalui proses pengujian atau diatur secara resmi dan setiap jenis kain, mempunyai tingkat filtrasi yang berbeda-beda.
Tapi jika dibandingkan dengan tidak memakai masker sama sekali, penggunaan masker meski masker kain masih dinilai lebih baik. Tapi untuk perlindungan dan filtrasi maksimal, memakai masker medis dobel atau masker N95 / KN95 memang jauh lebih baik.
"Masker kain adalah yang paling dapat ditembus dan menawarkan perlindungan paling sedikit, tetapi lebih baik daripada tidak pakai masker sama sekali. Saya sering mengatakan, masker terbaik adalah masker yang dipakai orang sepanjang waktu (tidak dilepas) ketika keluar rumah. Masker KN95 tidak jauh lebih baik dari masker bedah, jika Anda terus-terusan melepasnya,” ambah Dr. Eric Cioe-Pena, direktur kesehatan global di Northwell Health di New Hyde Park, New York.
Baca Juga : Awali Diet DASH dengan Puasa untuk Hasil yang Maksimal
Untuk memilih masker kain yang tepat, seperti dilapor Popularmechanics, menurut penelitian kita perlu memperhatikan beberapa hal saat memilih masker kain. Pertama untuk filtrasi yang efektif, cari masker dengan tiga lapis bahan penyaringan. Kedua, pilihlah bahan yang fleksibel. Caari masker yang terbuat dari material bahan woven (anyaman) yang rapat yang akan menempel di wajah. Jika tidak, maka saat masker dipakai masih akan memiliki celah.
Terakhir, pilihlah yang model tali ikat bukan loop pengait di telinga. Dengan ini, kita bisa mengontrol ukuran dan kontur masker dengan lebih baik saat dipasang di kepala dengan ikatan. Loop pengait di telinga, dikatakan justru membuat celah yang lebih besar di sisi wajah. Selain itu, terkadang bisa membuat luka atau lecet jika digunakan dalam waktu lama dan menyebabkan sakit pada kepala.
(wur)