Kolaborasi Unik Influencer Ajak Masyarakat Peduli Edukasi Seks

Selasa, 13 April 2021 - 03:47 WIB
loading...
Kolaborasi Unik Influencer Ajak Masyarakat Peduli Edukasi Seks
Grady Letik, William Kevin, dan Harry Dwijaya di bawah bendera Vape East Movement mengajak Sensitif VIVO untuk berkolaborasi melakukan edukasi seks. / Foto: ist
A A A
JAKARTA - Sebuah kolaborasi unik dihadirkan oleh beberapa influencer melalui Vape East Movement dan brand alat kontrasepsi Sensitif Vivo. Aksi mereka didasari keinginan bersama untuk melakukan edukasi seks.

Baca juga: Agar Tak Lemas Selama Puasa, Lakukan Hal Berikut Ini

Diperkirakan hingga akhir 2021 nanti terdapat sekitar 500 ribu kasus HIV/AIDS di Indonesia. Sampai saat ini kasus HIV/AIDS di Indonesia mencapai 398.784 kasus. Sementara permohonan pernikahan dini di Indonesia mencapai 34 ribu.

Berdasarkan data tersebut, Grady Letik, William Kevin, dan Harry Dwijaya di bawah bendera Vape East Movement mengajak Sensitif VIVO untuk berkolaborasi melakukan edukasi seks .

"Seks masih menjadi topik tabu di Indonesia. Selain itu, kurangnya edukasi mengenai seks makin memperburuk kondisi," kata Grady Letik melalui keterangan tertulisnya, baru-baru ini.

Melalui terobosan tersebut, kedua belah pihak mengajak penikmat rokok elektrik atau vapers untuk peduli pada pendidikan seks. Vapers diajak ikut memerangi banyaknya kasus yang diakibatkan kurangnya pendidikan tentang seks. Kurangnya pendidikan tentang seks mengakibatkan tingginya tingkat kehamilan di luar nikah dan penyakit menular seks.

Oleh karenanya, Vape East Movement merilis produk liquid atau isian vape pertama di dunia yang berkolaborasi dengan alat kontrasepsi. Produk kolaborasi ini dinamai Splitz. Setiap pembelian liquid ini, akan diberi 1 pack kondom Vivo.

Baca juga: Makanan Khas Selama Ramadhan, Ini 5 Manfaat Kurma Bagi Kesehatan

Selain memerangi kasus kehamilan di luar nikah dan penyakit menular seks, Vape East Movement dan Sensitif Vivo mengajarkan untuk tidak malu membeli alat kontrasepsi. Pemakaian alat kontrasepsi diyakini mampu mengurangi angka pernikahan dini dan kasus HIV/AIDS.
(nug)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2303 seconds (0.1#10.140)