Fashion Show Modest Virtual ala Raya Stream Fest

Kamis, 21 Mei 2020 - 15:20 WIB
loading...
Fashion Show Modest...
Raya Stream Fest 2020 menampilkan koleksi baju Lebaran keluaran sejumlah label fashion di antaranya Ghea Panggabean dan Kami. Foto-foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Meski di rumah saja, para pecinta fashion tetap dapat menikmati dan mencari inspirasi busana untuk hari Lebaran. Karena itulah Studio One bersama sederet desainer kenamaan Indonesia menggelar "Raya Stream Fest 2020".

CEO Studio One Aida Nurmala menuturkan, kondisi pandemi virus corona ditambah dengan diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), membuat orang-orang harus tetap di rumah demi memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

“Karena itulah kami mengadakan "Raya Stream Fest" untuk membuka peluang bisnis fashion sehingga dapat tetap menjalankan ekonomi di tengah pandemi. Acara yang digelar pada 18-20 Mei 2020 itu dilangsungkan secara virtual melalu Youtube Chanel Raya Stream Fest,” kata Aida dalam konferensi pers online, belum lama ini. ( )

Aida menambahkan, "Raya Stream Fest" yang pertama ini mengusung tema "Fashion from Home". Tema ini selaras dengan kondisi masyarakat sekarang, di mana busana yang nyaman digunakan sehari-hari namun tetap stylish menjadi yang paling banyak dicari.

Fashion Show Modest Virtual ala Raya Stream Fest


"Kami mengambil momentum Hari Raya Idul Fitri dengan mengusung tema "Fashion from Home". Sederet desainer yang menampilkan koleksi hari raya mereka di antaranya Ghea Panggabean, Kami, Ria Miranda, Itang Yunasz, Instituto di Moda Burgo Indonesia, dan Instituto di Moda Burgo Milan," sebut Aida.

Pada kesempatan ini desainer senior Ghea Panggabean mengaku, sangat antusias dengan pergelaran fashion show virtual pertamanya. "Raya Stream Fest" menjadi wadah untuk dirinya menyalurkan kreativitas dan koleksi Lebaran yang sudah dipersiapkan selama 1,5 tahun.

"Koleksi Hari Raya dari Ghea Panggabean kali ini bertajuk "Tales of Tiles"," kata Ghea.

Lebih lanjut Ghea menuturkan, koleksi "Tales of Tiles" besutan Ghea Fashion Studio mengambil inspirasi dari perjalanan sang desainer ke Topkapi Palace dan kompleks Harem di Istanbul, Turki. Bangunan serta ruangan yang dihiasi keramik Iznik khas Turki mencuri perhatian Ghea yang menerjemahkan kecantikan motif ikonis tersebut ke dalam koleksi busana modern bergaya bohemian dan eklektik.

Inspirasi dari keramik Iznik yang merupakan mahakarya seni perpaduan antara motif tradisional Ottoman, Arabesque, dan motif keramik Ming asal China, menjadi alasan dominasi warna biru dalam koleksi tersebut.

“Koleksi ini memadukan susunan motif yang memberi kesan modern. Nuansa biru diwujudkan dalam rancangan busana wanita serbapanjang seperti kaftan, outerwear, jaket panjang, tunik, celana bell-bottom, legging, dan scarf,” sebut Ghea.

Demi melengkapi kebutuhan fashion keluarga, koleksi "Tales of Tiles" juga dirancang khusus untuk anak-anak melalui label Ghea Kids, dan untuk laki-laki dalam seri kemeja. Potongan sederhana dan penggunaan bahan chiffon, jersey, dan katun yang nyaman menjadikan koleksi ini tepat dipilih untuk merayakan Lebaran bersama keluarga.

“Saya tetap menghadirkan koleksi kaftan putih yang sudah menjadi ciri khas saya. Koleksi ini dirancang dengan potongan yang elegan dan dihiasi aplikasi bordir serta print emas berornamen motif songket Palembang, gending Sumatera, dan baroque Jawa,” papar Ghea.

Bukan hanya Ghea, label Kami juga memamerkan koleksinya di "Raya Stream Fest 2020". Kami menampilkan koleksi bertajuk "Jana". Koleksi ini terinspirasi dari Pojagi, teknik quilting tradisional Korea berusia 2.000 tahun yang menggabungkan beberapa jenis kain seperti sutra dan rami, yang kemudian dijahit menjadi satu kain utuh.

“Sejarah Korea menyebutkan, semua kalangan masyarakat memanfaatkan kain tersebut untuk membungkus hadiah istimewa yang menandakan bahwa pemberi dan penerima sama-sama menghargai hubungan mereka,” ujar Nadya Karina, Co-Founder Kami. ( )

Nadya menuturkan, koleksi "Jana" menonjolkan warna-warna earth tone yang menjadi ciri khasnya yakni hijau tua, cokelat, kuning mustar, serta nuansa terracotta. Koleksi ini tersedia dalam model pakaian sarimbit yang cocok menjadi pakaian Lebaran keluarga. Pilihan modelnya ada sembilan look, mulai tunik, kimono wrap & long outerwear, dan dress untuk wanita, baju koko untuk pria dan anak, serta dress untuk anak.

“Kami menggunakan teknik pleats yang diaplikasikan pada bagian tertentu seperti lengan dan hem tunik, sehingga memberikan kesan playful sekaligus elegan,” ujar Nadya.

Elemen bunga serta tulisan kuno menghiasi motif pada koleksi pakaian perempuan dan anak. Kedua elemen tersebut mengingatkan kembali pada seni dan budaya Korea, asal inspirasi Pojagi. Sementara untuk koleksi baju koko laki-laki dan anak, hadir dalam nuansa warna yang sama namun tanpa elemen bunga.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1154 seconds (0.1#10.140)