Kematian Akibat Kasus Covid-19 di India Terus Meningkat, Kremasi Dilakukan Hingga di Tempat Parkir
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Kesehatan India melaporkan 379.257 kasus baru Covid-19 dan 3.645 kematian pada Kamis, 29 April 2021. Angka ini menunjukan jumlah tertinggi sepanjang sejarah pandemi Covid-19 di India.
Penggali kubur dilaporkan kewalahan, begitu juga dengan petugas kremasi yang diketahui membakar jenazah pasien Covid-19 hingga ke taman kota maupun tempat parkir.
Salah seorang penggali kubur di Mumbai, Sayyed Munir Kamruddin, mengatakan kalau dia dan rekan-rekannya bekerja tanpa henti untuk menguburkan para korban.
"Saya tidak takut dengan Covid-19. Ini semua tentang keberanian, bukan tentang ketakutan," kata Kamruddin dilaporkan Reuters. "Ini satu-satunya pekerjaan kami, menerima mayat, mengeluarkannya dari ambulans, dan kemudian menguburkannya," sambung dia.
Baca Juga : Ini 10 Manfaat Kesehatan yang Luar Biasa dari Berpelukan!
Di sisi lain, setiap hari ribuan orang India panik mencari ketersediaan oksigen, tempat tidur di rumah sakit untuk menyelamatkan hidupnya pun sanak saudaranya. Bahkan, beberapa warga sudah meminta bantuan melalui media sosial. Ya, ruang ICU rumah sakit penuh hanya dalam hitungan menit!
"Ganasnya gelombang kedua Covid-19 di India mengagetkan semua pihak," ungkap K. VijayRaghavan, penasihat ilmiah utama pemerintah, seperti dikutip dari surat kabar Indian Express.
"Sementara kami semua mengetahui gelombang kedua di negara lain, kami harus menerima fakta bahwa kami punya vaksinnya tapi kami tak memiliki latihan pemodelan yang menunjukkan skala lonjakan," tambahnya.
Militer India mulai memprioritaskan ketersediaan oksigen untuk negaranya, termasuk membuka fasilitas perawatan kesehatan untuk warga sipil. Krisis oksigen diperkirakan mereda pada pertengahan Mei, kata seorang eksekutif industri pada Reuters.
"Harapan sayaadalah pada pertengahan Mei India akan memiliki infrastruktur transportasi yang memungkinkan kami melayani permintaan ini di seluruh negeri," kata Moloy Banerjee dari Linde Plc (LIN.N), produsen oksigen terbesar di India.
Penggali kubur dilaporkan kewalahan, begitu juga dengan petugas kremasi yang diketahui membakar jenazah pasien Covid-19 hingga ke taman kota maupun tempat parkir.
Salah seorang penggali kubur di Mumbai, Sayyed Munir Kamruddin, mengatakan kalau dia dan rekan-rekannya bekerja tanpa henti untuk menguburkan para korban.
"Saya tidak takut dengan Covid-19. Ini semua tentang keberanian, bukan tentang ketakutan," kata Kamruddin dilaporkan Reuters. "Ini satu-satunya pekerjaan kami, menerima mayat, mengeluarkannya dari ambulans, dan kemudian menguburkannya," sambung dia.
Baca Juga : Ini 10 Manfaat Kesehatan yang Luar Biasa dari Berpelukan!
Di sisi lain, setiap hari ribuan orang India panik mencari ketersediaan oksigen, tempat tidur di rumah sakit untuk menyelamatkan hidupnya pun sanak saudaranya. Bahkan, beberapa warga sudah meminta bantuan melalui media sosial. Ya, ruang ICU rumah sakit penuh hanya dalam hitungan menit!
"Ganasnya gelombang kedua Covid-19 di India mengagetkan semua pihak," ungkap K. VijayRaghavan, penasihat ilmiah utama pemerintah, seperti dikutip dari surat kabar Indian Express.
"Sementara kami semua mengetahui gelombang kedua di negara lain, kami harus menerima fakta bahwa kami punya vaksinnya tapi kami tak memiliki latihan pemodelan yang menunjukkan skala lonjakan," tambahnya.
Militer India mulai memprioritaskan ketersediaan oksigen untuk negaranya, termasuk membuka fasilitas perawatan kesehatan untuk warga sipil. Krisis oksigen diperkirakan mereda pada pertengahan Mei, kata seorang eksekutif industri pada Reuters.
"Harapan sayaadalah pada pertengahan Mei India akan memiliki infrastruktur transportasi yang memungkinkan kami melayani permintaan ini di seluruh negeri," kata Moloy Banerjee dari Linde Plc (LIN.N), produsen oksigen terbesar di India.