Amukan Covid-19 di India Makin Dahsyat, 120 Orang Meninggal Tiap Jam dan Diprediksi Bakal Terus Meningkat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kasus Covid-19 di India kian parah saja. Angka kematian akibat penyakit ini terus meningkat. Pada Selasa (4/5/2021), negara itu mencatat 20 juta kasus Covid-19, 7 juta penambahan kasus terjadi hanya dalam waktu sebulan.
Dari total 222.000 kematian akibat Covid-19 di India, lebih dari 57.000 kasus tercatat dalam sebulan. Artinya, ada 80 kasus kematian per jam di India. Namun, angka itu dipercaya hanya catatan rumah sakit, sedangkan angka aslinya lebih banyak.
Dalam dua minggu terakhir, pemerintah India mencatat 120 orang meninggal dunia per jam akibat Covid-19. Beberapa ahli memprediksi angkanya akan terus meningkat selama ketersediaan oksigen dan ruang perawatan belum dibenahi secara maksimal.
Baca Juga : Klaster Perkantoran Meningkat, Dokter Sarankan Tidak Bukber
"Saya kehilangan harapan hidup," kata Lily Priyamvada Pant pada CBS News di sebuah krematorium di Delhi. Wawancara dengan Lily terjadi setelah dirinya menyaksikan pembakaran anaknya yang berusia 40 tahun.
Lily menceritakan kalau seluruh keluarganya terinfeksi Covid-19 dan suaminya sedang berjuang hidup di ICU rumah sakit yang mana dia tak tahu putra sulungnya telah meninggal dunia.
"Dokter mengatakan pada saya, jika saya katakan kabar duka ini ke suami dia tak akan selamat dari penyakitnya," sambung Lily.
Sampai saat ini belum ada tanda-tanda perbaikan penanganan pandemi di India. Bertambahnya kasus Covid-19 dengan jumlah tinggi di India membuat sistem perawatan kesehatan India lumpuh. Hal ini bahkan terjadi di kota-kota besar India yang terkenal sangat kaya.
Baca Juga : Cegah Calon Buah Hati Idap Talasemia, Anda Sebaiknya Lakukan Ini sebelum Menikah
Ya, tempat tidur tak ada, dokter banyak yang terpapar Covid-19, oksigen habis, obat-obatan tak cukup, semua masalah ini memperparah kondisi pandemi di India. Meski bantuan terus datang untuk India, tapi itu belum banyak membantu.
Di sisi lain, ahli kesehatan kini khawatir stok vaksin di India menipis. Ini akan semakin memperparah kondisi pandemi Covid-19 di India.
Dari total 222.000 kematian akibat Covid-19 di India, lebih dari 57.000 kasus tercatat dalam sebulan. Artinya, ada 80 kasus kematian per jam di India. Namun, angka itu dipercaya hanya catatan rumah sakit, sedangkan angka aslinya lebih banyak.
Dalam dua minggu terakhir, pemerintah India mencatat 120 orang meninggal dunia per jam akibat Covid-19. Beberapa ahli memprediksi angkanya akan terus meningkat selama ketersediaan oksigen dan ruang perawatan belum dibenahi secara maksimal.
Baca Juga : Klaster Perkantoran Meningkat, Dokter Sarankan Tidak Bukber
"Saya kehilangan harapan hidup," kata Lily Priyamvada Pant pada CBS News di sebuah krematorium di Delhi. Wawancara dengan Lily terjadi setelah dirinya menyaksikan pembakaran anaknya yang berusia 40 tahun.
Lily menceritakan kalau seluruh keluarganya terinfeksi Covid-19 dan suaminya sedang berjuang hidup di ICU rumah sakit yang mana dia tak tahu putra sulungnya telah meninggal dunia.
"Dokter mengatakan pada saya, jika saya katakan kabar duka ini ke suami dia tak akan selamat dari penyakitnya," sambung Lily.
Sampai saat ini belum ada tanda-tanda perbaikan penanganan pandemi di India. Bertambahnya kasus Covid-19 dengan jumlah tinggi di India membuat sistem perawatan kesehatan India lumpuh. Hal ini bahkan terjadi di kota-kota besar India yang terkenal sangat kaya.
Baca Juga : Cegah Calon Buah Hati Idap Talasemia, Anda Sebaiknya Lakukan Ini sebelum Menikah
Ya, tempat tidur tak ada, dokter banyak yang terpapar Covid-19, oksigen habis, obat-obatan tak cukup, semua masalah ini memperparah kondisi pandemi di India. Meski bantuan terus datang untuk India, tapi itu belum banyak membantu.
Di sisi lain, ahli kesehatan kini khawatir stok vaksin di India menipis. Ini akan semakin memperparah kondisi pandemi Covid-19 di India.
(wur)