3 Varian Baru Covid-19 Masuk Indonesia, Ini Faktanya!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tiga varian baru Covid-19 yaitu B117, B1351 dan B1617 telah ditemukan di Indonesia. Ketiga varian tersebut dinilai lebih cepat menular dari varian sebelumnya sehingga Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat tetap waspada.
Varian tersebut merupakan jenis yang paling banyak dilaporkan dan sirkulasinya mulai meningkat di Asia Tenggara sejak 21 Februari 2021 menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Hal ini terlihat dari beberapa negara yang telah menginformasikan kenaikan kasus seiring ditemukannya varian baru ini.
Merangkum dari Instagram resmi Kemenkes, Jumat (7/5), varian B117 dikenal dengan sebutan varian Inggris yang memiliki tingkat penularan 36-75%. Varian ini rata-rata ditemukan pada pengujian genome sequencing di Indonesia. Sudah ada 13 kasus transmisi lokal sejak periode Februari – April 2021.
Varian lainnya adalah B1617 atau biasa dikenal dengan sebutan varian India. Varian ini sudah bersirkulasi di beberapa negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, dan Indonesia.Peningkatan kasus aktif di Malaysia sebanyak 30 ribu per Minggu 2 Mei 2021.
Analisa lebih lanjut dilakukan untuk mengetahui peningkatan kasus terkait dengan varian baru ini. Penemuan kasus B1617 pertama kali di Jakarta pada 3 April 2021 pada warga Indonesia.
Sementara varian baru lainnya yang telah masuk Indonesia adalah B1351 atau yang dikenal dengan istilah varian Afrika Selatan. Kasus B1351 ditemukan pertama kali di Bali pada 25 Januari 2021. Diketahui pasien B1351 meninggal 16 Februari 2021.
Belajar dari India dan Malaysia, masyarakat diimbau untuk semakin ketat dalam menerapkan protokol kesehatan 3M (Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, memakai masker, dan menjaga jarak). Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk mengurangi mobilitas ke luar rumah apabila tidak mendesak.
Varian tersebut merupakan jenis yang paling banyak dilaporkan dan sirkulasinya mulai meningkat di Asia Tenggara sejak 21 Februari 2021 menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Hal ini terlihat dari beberapa negara yang telah menginformasikan kenaikan kasus seiring ditemukannya varian baru ini.
Merangkum dari Instagram resmi Kemenkes, Jumat (7/5), varian B117 dikenal dengan sebutan varian Inggris yang memiliki tingkat penularan 36-75%. Varian ini rata-rata ditemukan pada pengujian genome sequencing di Indonesia. Sudah ada 13 kasus transmisi lokal sejak periode Februari – April 2021.
Varian lainnya adalah B1617 atau biasa dikenal dengan sebutan varian India. Varian ini sudah bersirkulasi di beberapa negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, dan Indonesia.Peningkatan kasus aktif di Malaysia sebanyak 30 ribu per Minggu 2 Mei 2021.
Analisa lebih lanjut dilakukan untuk mengetahui peningkatan kasus terkait dengan varian baru ini. Penemuan kasus B1617 pertama kali di Jakarta pada 3 April 2021 pada warga Indonesia.
Sementara varian baru lainnya yang telah masuk Indonesia adalah B1351 atau yang dikenal dengan istilah varian Afrika Selatan. Kasus B1351 ditemukan pertama kali di Bali pada 25 Januari 2021. Diketahui pasien B1351 meninggal 16 Februari 2021.
Belajar dari India dan Malaysia, masyarakat diimbau untuk semakin ketat dalam menerapkan protokol kesehatan 3M (Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, memakai masker, dan menjaga jarak). Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk mengurangi mobilitas ke luar rumah apabila tidak mendesak.
(dra)