Hindari Konsumsi Terlalu Banyak Minuman Berenergi, Begini Bahayanya

Minggu, 23 Mei 2021 - 11:31 WIB
loading...
Hindari Konsumsi Terlalu Banyak Minuman Berenergi, Begini Bahayanya
Minuman berenergi banyak digemari, padahal jika dikonsumsi terlalu banyak bisa menimbulkan bahaya terhadap kondisi kesehatan. Foto: Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Minuman berenergi banyak digemari, padahal jika dikonsumsi terlalu banyak bisa menimbulkan bahaya terhadap kondisi kesehatan. Kandungan gula hingga kafein yang terdapat di dalam minuman berenergi bisa berakibat fatal bagi kesehatan.

Berikut ini bahaya mengonsumsi minuman berenergi yang perlu Anda ketahui, sebagaimana dilansir dari laman Times of India, Minggu (23/5/2021).

1. Tinggi kafein dan gula

Minuman berenergi memiliki kandungan kafein dan gula yang sangat tinggi. Memang efek yang diberikan cukup meyakinkan karena efek yang terasa membuat tubuh merasa segar dan berenergi. Tapi di samping itu terdapat efek negatif untuk tubuh karena terlalu banyak kafein dapat menyebabkan kegelisahan, detak jantung cepat, dan sulit tidur. Demikian diungkapkan praktisi kesehatan asal India dr Mursalin Shaikh.

Selain itu, meskipun gula memberikan dorongan energi, waspadalah terhadap fenomena yang disebut "tabrakan gula" saat energi ini habis. "Ini membuat seseorang merasa sangat lelah. Jadi, mereka pasti tidak dimaksudkan untuk kegiatan olahraga," tegas ahli gizi olahraga Deepshikha Agarwal.



2. Timbulkan kecanduan

Minuman berenergi memiliki efek kecanduan dalam tubuh. Itu disebabkan kafein bisa membuat ketagihan, baik itu teh, kopi, atau minuman berenergi. Jadi ketika tidak menemukannya, mungkin merasakan sakit kepala, rewel, gelisah atau lelah selama beberapa hari.

Dokter anak Bhandarkar mengatakan bahwa minuman berenergi terasa manis, anak-anak juga tertarik merasakannya. Tapi, orang tua pasti harus mencegah anak-anak untuk mengonsumsinya.

"Karena dapat menyebabkan kelainan elektrolit. Oleh karena itu, meskipun sangat dilarang untuk anak-anak yang lebih kecil, jika remaja, yang terlibat dalam olahraga dan aktivitas fisik, itu seharusnya hanya di bawah pengawasan," jelasnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1344 seconds (0.1#10.140)