Ini Caranya agar Terhindar dari Masalah Pencernaan saat Lebaran
loading...
A
A
A
JAKARTA - Akhir Ramadhan ditutup dengan Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran. Perayaan yang biasanya berlangsung satu sampai tiga hari ini penuh dengan makanan seperti rendang, opor, sambal goreng kentang, dendeng balado, kue kering, hingga minuman dingin.
Meskipun beberapa orang mungkin tergoda untuk makan berlebihan, para ahli menyarankan untuk mengonsumsi secara perlahan untuk menghindari kembung dan masalah pencernaan lain. (Baca Juga:ASA DARA, Bantuan Program Digital untuk Pasien Kanker Payudara)
"Saya sarankan Anda perlahan-lahan beralih ke pola makan rutin Anda," kata Rahaf Al Bochi, ahli gizi dan juru bicara media terdaftar untuk Academy of Nutrition and Dietetics di Amerika Serikat.
"Perut Anda akan menjadi lebih kecil. Jadi Anda tidak akan bisa makan banyak saat itu juga. Makan porsi kecil sepanjang hari," sambungnya, seperti dilansir CNN. (Baca juga: Peneliti Temukan Kelainan Usus Pasien COVID-19 Berimplikasi pada Pembekuan Darah)
Al Bochi, yang juga pemilik Nutrisi Pohon Zaitun di Atlanta, menyarankan agar kita memulai Idul Fitri dengan minum air dan makan kurma, seperti yang dilakukan Nabi Muhammad saat berbuka puasa. Kurma akan memberikan serat, gula alami, kalium, magnesium, dan dorongan energi yang dibutuhkan tubuh setelah puasa. (Baca juga:3 Alasan Baju Baru Harus Dicuci Sebelum Dipakai)
Air minum sangat penting dalam mencegah dehidrasi setelah periode puasa yang panjang, terutama karena beberapa orang berpuasa hingga 17 jam tanpa menghilangkan dahaga mereka setiap hari. Para ahli juga menyoroti pentingnya diversifikasi asupan makanan untuk mendapatkan nutrisi yang tepat.
"Buah-buahan dan sayuran, itu akan memberi Anda mineral yang Anda lewatkan," jelas Courtney Ferreira, ahli gizi klinis di University of Maryland Medical Center. (Baca Juga:Konsumsi Kue Lebaran Berlebihan Dapat Menurunkan Kekebalan Tubuh)
Strategi makan sehat lain adalah beristirahat tiga hingga empat jam di antara waktu makan. Cara ini akan membantu sistem pencernaan mendorong bakteri atau kotoran dari bagian atas saluran pencernaan ke bagian bawah.
Meskipun beberapa orang mungkin tergoda untuk makan berlebihan, para ahli menyarankan untuk mengonsumsi secara perlahan untuk menghindari kembung dan masalah pencernaan lain. (Baca Juga:ASA DARA, Bantuan Program Digital untuk Pasien Kanker Payudara)
"Saya sarankan Anda perlahan-lahan beralih ke pola makan rutin Anda," kata Rahaf Al Bochi, ahli gizi dan juru bicara media terdaftar untuk Academy of Nutrition and Dietetics di Amerika Serikat.
"Perut Anda akan menjadi lebih kecil. Jadi Anda tidak akan bisa makan banyak saat itu juga. Makan porsi kecil sepanjang hari," sambungnya, seperti dilansir CNN. (Baca juga: Peneliti Temukan Kelainan Usus Pasien COVID-19 Berimplikasi pada Pembekuan Darah)
Al Bochi, yang juga pemilik Nutrisi Pohon Zaitun di Atlanta, menyarankan agar kita memulai Idul Fitri dengan minum air dan makan kurma, seperti yang dilakukan Nabi Muhammad saat berbuka puasa. Kurma akan memberikan serat, gula alami, kalium, magnesium, dan dorongan energi yang dibutuhkan tubuh setelah puasa. (Baca juga:3 Alasan Baju Baru Harus Dicuci Sebelum Dipakai)
Air minum sangat penting dalam mencegah dehidrasi setelah periode puasa yang panjang, terutama karena beberapa orang berpuasa hingga 17 jam tanpa menghilangkan dahaga mereka setiap hari. Para ahli juga menyoroti pentingnya diversifikasi asupan makanan untuk mendapatkan nutrisi yang tepat.
"Buah-buahan dan sayuran, itu akan memberi Anda mineral yang Anda lewatkan," jelas Courtney Ferreira, ahli gizi klinis di University of Maryland Medical Center. (Baca Juga:Konsumsi Kue Lebaran Berlebihan Dapat Menurunkan Kekebalan Tubuh)
Strategi makan sehat lain adalah beristirahat tiga hingga empat jam di antara waktu makan. Cara ini akan membantu sistem pencernaan mendorong bakteri atau kotoran dari bagian atas saluran pencernaan ke bagian bawah.
(don)