Setelah Jamur Hitam, India Diserang Jamur Kuning yang Biasa Ditemukan pada Reptil

Rabu, 26 Mei 2021 - 21:17 WIB
loading...
Setelah Jamur Hitam, India Diserang Jamur Kuning yang Biasa Ditemukan pada Reptil
Setelah Jamur Hitam, India Diserang Jamur Kuning yang Biasa Ditemukan pada Reptil. Foto/The Indian Express.
A A A
JAKARTA - Setelah jamur hitam dan jamur putih, kini India diserang jamur kuning. Di mana seorang pasien di Ghaziabad di Uttar Pradesh terdeteksi menderita jamur kuning, sejenis jamur yang merupakan penyebab mikosis dangkal dan dalam yang mempengaruhi hewan peliharaan dan hewan liar, terutama reptil.

Sedikit yang diketahui tentang penyakit jamur kuning yang baru dilaporkan. Otoritas kesehatan masyarakat India belum menyampaikan rincian apa pun tentang patologi dan persepsi ancaman penyakit ini, penyakit zoonosis lain yang terkadang dapat menyerang pasien dengan gangguan kekebalan.

"Pasien yang CT scannya tidak menunjukkan anomali, tetapi endoskopi menunjukkan memiliki tiga jenis jamur yang tumbuh di tubuhnya," kata dokter dari Ghaziabad dan ahli bedah THT, Prof BP Tyagi dilansir dari Times Now News, Rabu (26/5).



Pasien berusia 45 tahun, warga Sanjay Nagar di Rumah Sakit Harsh, Ghaziabad, menderita jamur kuning serta jamur hitam dan putih.

"Seorang pasien datang kepada saya, setelah tes awal tampak normal, tetapi setelah melakukan pemeriksaan lagi, saya mengetahui bahwa pasien itu menderita jamur hitam, putih, dan kuning," jelas Tyagi.

Tyagi mengungkapkan, jamur ini ditemukan pada reptil. "Saya melihat penyakit ini pertama kali. Suntikan amfoterisin B digunakan untuk mengobati penyakit ini. Butuh waktu lama untuk sembuh. Kondisi pasien ini belum bisa dikatakan baik, dia masih menjalani pengobatan," ungkap Tyagi.


Putra pasien tersebut, Abhishek memaparkan bahwa ayahnya sedang menjalani perawatan untuk infeksi terkait virus corona baru dan ia pulih dengan baik. Namun, dalam dua sampai tiga hari terakhir, matanya mulai bengkak dan tiba-tiba menutup.

Selain itu, sang ayah juga dilaporkan mengalami mimisan dan kebocoran urin. Tyagi menambahkan bahwa pasien tersebut kehilangan nafsu makan, berat badan turun, dan menjadi lamban dalam menanggapi.
(dra)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2352 seconds (0.1#10.140)