Jadi Mitra Orangtua, ChildFund dan YPSK-LDA Hadirkan Program Pengasuhan Positif pada Anak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Keluarga adalah sekolah bagi semua anak. Dari keluarga nilai-nilai kehidupan diajarkan kepada buah hati melalui orangtua. Karena itu, membekali ayah ataupun ibu pengetahuan dan keterampilan terkait pola asuh anak adalah hal yang sangat penting.
Memahami pentingnya pola pengasuhan anak yang tepat, terutama di usia 6-14 tahun, ChildFund International menginisasi program untuk membantu orangtua maupun pengasuh memahami pola asuh yang positif buat anak-anak. Hadir di Indonesia sejak 1973, lembaga internasional tersebut konsisten menjalankan berbagai program yang berfokus pada anak.
Tak sendiri, ChildFund juga menggandeng sejumlah mitra untuk menjalankan program-programnya. Salah satu program yang dijalankan ChildFun adalah Pengasuhan Positif (Positive Parenting) untuk menjawab kebutuhan orangtua yang sering kesulitan melakukan pendampingan dan edukasi pada anak. Program ini dijalankan bersama Yayasan Pembinaan Sosial Katolik-Lembaga Dana Atmaja (YPSK-LDA).
Partnership Portfolio Manager ChildFund Candra Dethan menjelaskan, Pengasuhan Positif merupakan pengasuhan yang berfokus pada pembentukan interaksi positif antara orangtua dan anak, serta menekankan pada pengasuhan yang tulus, bukan pengasuhan yang sempurna.
"Program Pengasuhan Positif diperuntukkan bagi orangtua dan anak usia sekolah, yang merupakan salah satu periode di mana sering kali terjadi anak mulai berkonflik dengan orangtua,” jelas Candra dalam media briefing virtual, kemarin (2/6).
Program tersebut dijalankan ChildFund dan YPSK-LDA sejak 2017 di wilayah dampingan YPSK-LDA di Lampung.
Koordinator Program YPSK-LDA Agustinus Subagiyo mengungkapkan, selama tiga tahun, lebih dari 1.500 orang telah menerima manfaat program Pengasuhan Positif di wilayah Lampung. Program ini sudah direplikasi ke wilayah desa lain serta mampu disinergikan ke dalam program desa serta mendapatkan alokasi anggaran dari pemerintah desa.
“Program Pengasuhan Positif kami mampu mengadvokasi pemerintah lokal dalam memberikan dukungan penuh kepada masyarakat. Program ini kami inisiasi untuk membuat perubahan pada pola asuh orangtua terhadap anak dengan metode Pengasuhan Positif. Dengan adanya replikasi program melalui anggaran desa akan memperluas jangkauan masyarakat yang menerima manfaat program ini,” paparnya.
Pengasuhan Positif, timpal Candra, berfokus pada orangtua yang memiliki anak usia 6 tahun ke atas serta mengusung tiga elemen penting. Yaitu pengetahuan dan keterampilan orangtua mengenai pengasuhan anak, pengetahuan dan keterampilan untuk meningkatkan kesejahteraan mental orangtua, serta pengetahuan dan keterampilan orangtua dalam mengasuh anak di era revolusi industri.
Pengasuhan Positif bertumpu pada dua keterampilan utama yaitu komunikasi efektif (saling memahami situasi serta kondisi orangtua dan anak) dan disiplin positif (membentuk perilaku anak tanpa kekerasan). Salah satu contoh, sering kali orangtua hanya mau didengar, dan sebaliknya kurang mau mendengarkan anak. Kondisi ini yang diubah dengan kemampuan mendengarkan aktif, bagaimana orangtua berlatih mendengarkan suara anak dan mencapai kompromi.
Memahami pentingnya pola pengasuhan anak yang tepat, terutama di usia 6-14 tahun, ChildFund International menginisasi program untuk membantu orangtua maupun pengasuh memahami pola asuh yang positif buat anak-anak. Hadir di Indonesia sejak 1973, lembaga internasional tersebut konsisten menjalankan berbagai program yang berfokus pada anak.
Tak sendiri, ChildFund juga menggandeng sejumlah mitra untuk menjalankan program-programnya. Salah satu program yang dijalankan ChildFun adalah Pengasuhan Positif (Positive Parenting) untuk menjawab kebutuhan orangtua yang sering kesulitan melakukan pendampingan dan edukasi pada anak. Program ini dijalankan bersama Yayasan Pembinaan Sosial Katolik-Lembaga Dana Atmaja (YPSK-LDA).
Partnership Portfolio Manager ChildFund Candra Dethan menjelaskan, Pengasuhan Positif merupakan pengasuhan yang berfokus pada pembentukan interaksi positif antara orangtua dan anak, serta menekankan pada pengasuhan yang tulus, bukan pengasuhan yang sempurna.
"Program Pengasuhan Positif diperuntukkan bagi orangtua dan anak usia sekolah, yang merupakan salah satu periode di mana sering kali terjadi anak mulai berkonflik dengan orangtua,” jelas Candra dalam media briefing virtual, kemarin (2/6).
Program tersebut dijalankan ChildFund dan YPSK-LDA sejak 2017 di wilayah dampingan YPSK-LDA di Lampung.
Koordinator Program YPSK-LDA Agustinus Subagiyo mengungkapkan, selama tiga tahun, lebih dari 1.500 orang telah menerima manfaat program Pengasuhan Positif di wilayah Lampung. Program ini sudah direplikasi ke wilayah desa lain serta mampu disinergikan ke dalam program desa serta mendapatkan alokasi anggaran dari pemerintah desa.
“Program Pengasuhan Positif kami mampu mengadvokasi pemerintah lokal dalam memberikan dukungan penuh kepada masyarakat. Program ini kami inisiasi untuk membuat perubahan pada pola asuh orangtua terhadap anak dengan metode Pengasuhan Positif. Dengan adanya replikasi program melalui anggaran desa akan memperluas jangkauan masyarakat yang menerima manfaat program ini,” paparnya.
Pengasuhan Positif, timpal Candra, berfokus pada orangtua yang memiliki anak usia 6 tahun ke atas serta mengusung tiga elemen penting. Yaitu pengetahuan dan keterampilan orangtua mengenai pengasuhan anak, pengetahuan dan keterampilan untuk meningkatkan kesejahteraan mental orangtua, serta pengetahuan dan keterampilan orangtua dalam mengasuh anak di era revolusi industri.
Pengasuhan Positif bertumpu pada dua keterampilan utama yaitu komunikasi efektif (saling memahami situasi serta kondisi orangtua dan anak) dan disiplin positif (membentuk perilaku anak tanpa kekerasan). Salah satu contoh, sering kali orangtua hanya mau didengar, dan sebaliknya kurang mau mendengarkan anak. Kondisi ini yang diubah dengan kemampuan mendengarkan aktif, bagaimana orangtua berlatih mendengarkan suara anak dan mencapai kompromi.
(tsa)