Teknik Proning Lagi Viral, Cara Alternatif Atasi Turunnya Saturasi Oksigen

Minggu, 04 Juli 2021 - 10:28 WIB
loading...
Teknik Proning Lagi Viral,  Cara Alternatif Atasi Turunnya Saturasi Oksigen
Teknik proning disebut-sebut bisa mengatasi turunnya saturasi oksigen. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Teknik proning belakangan ini jadi perbincangan. Teknik ini diyakini terbukti secara medis untuk meningkatkan saturasi oksigen pada tubuh tanpa menggunakan alat tertentu.

Teknik proning disebut dapat menjadi alternatif ketika tidak memiliki tabung oksigen. Hal tersebut diungkap akun @irenejuliency melalui thread di Twitter-nya. Dia membagikan tiga teknik yang bisa menaikkan kadar oksigen dalam tubuh.

“Proning adalah tekhnik yang terbukti secara medis dapat menolong menambah jumlah oksigen,” cuitnya sambil menyematkan gambar dari cuplikan video TikTok yang juga membahas tentang teknik proning, dikutip dari Twitter, Minggu (4/7/2021).

Untuk melakukan teknik ini, posisi pertama adalah tidur dengan posisi tengkurap. Lalu letakkan tiga bantal di bawah leher, panggul, dan kaki, lakukan selama 30 menit.

Kemudian posisi berikutnya, berbaring dengan posisi menyamping ke arah kanan dan sandarkan kepala Anda di atas bantal, letakkan bantal untuk mengganjal bagian pinggang, dan jepit bantal lainnya di dua kaki Anda. Lakukan selama 30 menit.

Baca Juga : Saturasi Oksigen Anda di Angka 94%, Jangan Panik, Lakukan 4 Langkah Ini

Terakhir yaitu posisi tiga, adalah merebahkan tubuh dalam posisi setengah duduk selama 30 menit. Lantas sebenarnya, apa itu teknik proning, dan benarkah dapat meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh?

Melansir dari situs Health, teknik proning memang dapat membantu pasien Covid-19 bernapas lebih lega hanya dengan mengubah posisi tubuh mereka. Istilah ini pada dasarnya berarti menempatkan pasien dalam posisi tengkurap atau telungkup.

Sebagai informasi, tubuh manusia memiliki lebih banyak jaringan paru-paru di bagian belakang tubuh daripada di depan. Sementara itu virus corona menyebabkan cairan dan sekresi abnormal berkumpul ke arah belakang, di mana terdapat lebih banyak jaringan paru-paru, dan pada akhirnya ini menyebabkan gangguan yang lebih besar pada fungsi paru-paru.

“Ketika seorang pasien dalam posisi tengkurap, gravitasi membantu sekresi bergerak ke bawah,” kata direktur medis untuk perawatan kritis di St Jude Medical Center di Fullerton, California, Harry Peled.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2005 seconds (0.1#10.140)