Sekolah Fashion pun Bersiap Hadapi New Normal

Rabu, 27 Mei 2020 - 14:30 WIB
loading...
Sekolah Fashion pun...
Ajang Raya Stream Fest 2020 beberapa waktu lalu bertujuan menyiapkan para murid sekolah fashion untuk menjadi desainer yang mampu beradaptasi dengan kehidupan virtual. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Di masa pandemi ini, para desainer dituntut untuk mampu beradaptasi dengan kehidupan virtual. Karena itulah murid dari sekolah fashion Istituto di Moda Burgo Indonesia (IMB) berpartisipasi dalam pameran fashion terinovatif, "Fashion from Home oleh Raya Stream Fest 2020 ", beberapa waktu lalu.

Alumni IMB Milan sekaligus pendiri IMB Indonesia Jenny Yohana Kansil menerangkan, Istituto di Moda Burgo didirikan pada 1961 di Milan, Italia, oleh Signor Fernando Burgo dan merupakan salah satu sekolah fashion prestisius di dunia. IMB tergabung di bawah naungan dan merupakan pendiri Piattaforma Sistema Formativo Moda, asosiasi sekolah fashion terbaik di Italia. ( )

Jenny menerangkan, IMB Indonesia adalah cabang pertama dan pemegang lisensi resmi dari IMB Milan di Asia Tenggara. Didirikan secara resmi pada 2011, IMB bertujuan menjadi sekolah fashion yang menginspirasi para muridnya untuk memiliki karya yang autentik. Tujuan utamanya adalah mengedepankan Indonesia Fashion Freedom.

“Fashion Freedom memajukan brand lokal dengan autentisitas Indonesia,” ujar Jenny dalam konferensi pers online, beberapa waktu lalu.

Jenny menambahkan, para murid atau yang biasa disebut Burgonian, dibimbing dengan pelatihan praktik secara individu (one-on-one) yang berkelanjutan dan bertahap. IMB menggunakan metode pengajaran Burgo yang berfokus pada craftsmanship Italian know-how.

“Kami berkomitmen untuk men-support dengan mengembangkan Burgonian melalui berbagai kompetisi, memberikan mentorship untuk memajukan karier dan brand mereka, serta memberi wadah untuk menampilkan karya mereka kepada para profesional dan media di industri fashion, baik lokal maupun internasional seperti Milan, Hong Kong, dan Paris,” sebut Jenny.

Di masa pandemi ini, lanjut Jenny, kelas-kelas yang biasanya diterapkan secara face to face dialihkan menjadi online class. Meski menghadapi berbagai kendala dan tantangan, namun para Burgonian tetap antusias mengikuti kelas virtual tersebut. Hal ini sekaligus untuk melatih kesiapan menghadapi new normal, khususnya di industri fashion.

Dalam kondisi yang penuh batasan ini, Jenny dan murid-muridnya menjadi bagian dari semangat perubahan. Tim Burgo Indonesia berdedikasi untuk terus berkontribusi mengantarkan 10 Burgonian dengan 12 karya fashion guna ikut serta dalam event digital ini.

“Karya mereka ditampilkan dalam bentuk video fashion yang diarahkan oleh Art Director Amot Syamsurimuda. Mereka di antaranya Arini Nainggolan, Chellyana Sunarta, Gabriela Pujanto, Irma Surakusumah, Joe Restyanne, Lonikha Mandagie, Sesty Persia, Stella M. Sudjasmin, Wiety Tentunata, dan Zahra Safiya Nevil,” papar Jenny.

Menariknya, Burgonian tersebut berasal dari berbagai latar belakang demografis sosial, dari mahasiswa, pemilik brand, murid SMA, dan bahkan pekerja yang sudah sukses namun memiliki keinginan untuk menjadi desainer fashion.

Melalui program FashionPreneur, para Burgonian dimentori oleh Ali Charisma untuk menghasilkan karya fashion yang sustainable.

“Kami mengikutsertakan Burgonian dalam event "Raya Stream Fest 2020" untuk menyiapkan mereka menjadi desainer yang mampu beradaptasi dengan kehidupan virtual. Kehidupan virtual ini diprediksi akan menjadi the new normal di masa depan,” ujar Jenny.

IMB Milan juga turut serta dalam semangat perubahan ini, diwakili oleh Biagio Belsito, Pengajar sekaligus Art Director Burgo Milan. Sebelumnya, Biagio pernah memegang jabatan Head of the Haute Couture Division di perusahaan Dolce & Gabbana serta memiliki pengalaman bekerja pada brand besar seperti Valentino, Teatro dell’ Opera di Roma, dan beberapa label ternama di Eropa.

Biagio sempat tampil sebagai pembicara dalam salah satu acara "Raya Stream Fest", yaitu Fashion Talk, dengan topik "The Story Behind Italian Big Brands in a Challenging Environment". ( )

“Biagio bercerita mengenai perubahan dalam dunia fashion saat ini di Italia dan bagaimana brand-brand besar dapat mengatasinya. Selain itu, dia juga membagikan prediksi mengenai apa yang akan terjadi di industri fashion dalam beberapa bulan mendatang,” pungkas Jenny.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1213 seconds (0.1#10.140)